Chapter 21

1.7K 132 4
                                    

"Akhirnya kita bertemu lagi"

Degggg

Seketika tubuh Mew berdiam kaku, di ikuti pompa jantung yang berpacu dengan cepat sampai rasanya ingin meledak.

*B-Bukankah ini suara orang itu? Sungguh aku tak ingin bertemu dengannya lagi. SUNGGUH!* Mengusap air mata.

Dari posisinya berlutut, Mew perlahan bergerak berdiri, masih dengan wajahnya yang menghadap ke bawah.

Tanpa menoleh ke asal suara, Mew langsung berlari sekencang-kencangnya ke sembarang arah. Yang ada di pikirannya, dia harus secepatnya pergi jauh dari suara itu.

Namun sayang, baru hanya beberapa langkah Mew berlari, rambutnya sudah dicengkram kuat kebelakang hingga wajah Mew menghadap kuat keatas, melihat langsung mata orang yang sangat dibencinya.

"Mau lari kemana, hmm? Kucing nakal" Berbisik di telinga Mew.

"To-tolong hikss lepaskan" Memohon sambil terus terisak. Berharap orang itu berbelas kasih melepaskannya.

"Kau pikir setelah aku susah payah mencarimu, akan kulepas begitu saja?" Menambah kuat jambakannya pada rambut Mew.

"Kau mau apa lagi dariku hikss,, tolong lepaskan, ini sakit hiksss" Memegang tangan yang menjambak rambutnya.

"Kau tahu jelas apa yang aku mau darimu" Satu tangan mengelus pipi Mew. Dengan gerakan tiba-tiba, tangannya beralih dari pipi ke tengkuk leher Mew, menariknya mendekat & langsung mencium bibir Mew, melumat bibir nya dengan kasar dengan penuh hawa nafsu.

.

PLAAAKKKKK

.

Mew yang kaget langsung saja mendorong dan menampar kuat pipi orang itu.

"PERGIIIIII!"

.

PPPLLLAAKKKKKKKKKKKKK

.

Orang tersebut membalas lebih kuat tamparan dari Mew sebelumnya.

"SUDAH BERANI KURANG AJAR RUPANYA!!!" Perlahan orang itu berdiri sambil terus menarik rambut Mew kuat agar ikut berdiri. Mew terus memberontak, mendorong-dorong tubuh orang itu dan terus berusaha melepas cengkraman tangannya di rambut.
"IKUT!!" Menarik Mew dengan kuat ke dalam mobil.

"TIDAAAKK!! PERGII KAU BRENGSEKKKK!!" Berusaha melepas cengkraman tangan orang itu dari pinggangnya.

"Oh, kau sudah berani memanggilku brengsek? Kau lupa, kalau orang yang kau panggil brengsek inilah yang merawatmu dari kecil?" Menarik tubuh Mew & memeluknya erat. Satu tangannya di pinggang Mew & satu tangan lainnya memegang dagu Mew kuat untuk menghadap wajahnya.

Ya, orang itu, orang yang dari tadi memaksa Mew adalah Drake Suppasit Jongcheveevat.

"Tidak ada seorang Ayah yang memperlakukan Anaknya sepertimu, brengsek! Kau hanya ingin memanfaatkan tubuhku saja!! Lepaskan akuuu!!!" Berusaha melepas pelukan Drake.

Karena Mew terus memberontak & Drake terjepit oleh waktu, langsung saja Drake mengeluarkan obat bius lalu menyuntikkannya ke leher Mew.

"Tidurlah sebentar, Anakku sayang. Setelah bangun nanti, kita akan bersenang-senang" Berbisik di telinga lalu mencium bibir Mew.

Perlahan Mew kehilangan kesadarannya di pelukan Drake. Drake langsung menggendongnya ala bridal menuju mobil.

Mobil tersebut berlalu cepat meninggalkan tempat kejadian.

My Bitter Root || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang