Malam Harinya,,,
.
Ceeekkleekk
.
"Moon sudah tidur?" Menutup pintu & berjalan pelan kearah Mew di kamar tamu apartemennya dan dibalas anggukkan dari Mew.
"Kalau dia sudah tidur, ayo kembali ke kamar kita" Duduk di atas ranjang, samping Mew.Menaikkan sebelah alisnya, "kamar kita?"
"Ya! Kamar kita, Mew ku sayang" Membelai surai Mew lembut.
"Itu kamarmu, Phi. Biarkan aku disini saja bersama Moon" Membelai pipi Anaknya.
"Tidak! Kita baru saja ketemu, sayang. Aku ingin manja-manja sama kamu" Memonyongkan bibir & melipat tangan didepan dada. Mew yang melihat tingkah Gulf merasa gemas.
"Hmm,, yaa,, yaa,, bayiku yang satu ini ingin di manja-manja, hmm?" Mengacak rambut Gulf. "Yasudah, ayo"
Gulf yang merasa sangat senang segera menarik tangan Mew dan membawanya menuju ke kamar pribadi.
Setelah sampai di kamar, Mew segera merebahkan dirinya di ranjang empuk Gulf. Gulf menyusul Mew berbaring di ranjang & langsung memeluk Mew erat. Menggesek-gesekkan wajahnya di ceruk leher Mew.
"Phii,, jangan gesek-gesek seperti ituu hahahhaa,, gelihhahaha" Menjauhkan wajah Gulf dari ceruk lehernya.
"Aku kangen dengan posisi seperti ini, sayang" Tiba-tiba Gulf naik ke atas Mew membuat Mew terlonjak kaget.
"Aku juga sudah kangen dengan ini" Ibu jari Gulf memainkan bibir Mew. Segera Gulf melumat bibir manis Mew dengan lembut. Melumat bibirnya atas dan bawah, menggigitnya gemas hingga berdarah & bengkak, kemudian lidah Gulf bermain dengan lidah Mew, saling melumat satu sama lain.Mew menikmati permainan lidah Gulf dan tanpa sadar mengalungkan tangannya di leher Gulf.
Desahan mereka saling bertautan, membunuh heningnya ruangan."Mmmmppph,, mmhhh,, Phi,,, mhhhph---" Gulf melepas lumatannya karena Mew kehabisan nafas.
"Hahh,, hahh,, hahh,,Phi,, aku kehabisan nafas tau" Meraup nafas rakus & tangannya memukul dada Gulf pelan."Maaf. Habisnya bibir mu manis sayang. Buat aku terus terusan ingin mencumbumu hingga tak terlepas" Ibu jari Gulf mengelap saliva nya di bibir Mew.
Tak lama, tangan Gulf bergerak menaikkan baju yang Mew pakai dan Mew langsung menahan pergerakan tangan Gulf dengan cepat.
"Phi mau apa?"
"Tidak usah takut sayang. Aku hanya ingin hisap nenen kamu. Aku tau kamu masih trauma, jadi tidak mungkin bagiku untuk melakukan 'itu' padamu sekarang" Tersenyum sambil melanjutkan aksinya menaikkan baju Mew hingga leher.
"APAA? NEN--AKH! SSSHHH---" tanpa aba-aba, Gulf langsung menyedot nipple Mew dengan gemas.
"Pelan-pelan Phii,, ssshh,, jangan digigit akhh---"Mew mendesah karena merasa aneh & geli pada nipple nya saat Gulf menyedotnya dengan lembut. Tanpa sadar kedua tangan Mew meremas rambut Gulf , menyalurkan rasa aneh & geli yang Gulf berikan pada nipplenya.
Mendengar Mew mendesah, Gulf mendekat ke telinga Mew & berbisik, "Jangan mendesah seperti itu, sayang. Aku bisa saja menerkammu. Aku sedang menahannya saat ini" Kembali menyedot nipple Mew satunya. Sedangkan Mew, berusaha mati-matian menutup mulut agar desahannya tidak terus keluar.
Setelah 20 menit, Gulf menyudahi kegiatan nenennya dan mencium pipi tembem Mew gemas. "Sudah. Aku tak akan lama-lama. Desahanmu membuatku gila, sayang" Memeluk Mew erat sambil satu tangannya menurunkan kembali baju Mew dan dibalas belaian sayang dari Mew. Tak lama, Gulf teringat sesuatu yang akan ditanyakan nya pada Mew.
"Sayang. Aku mau kamu jawab aku dengan jujur. Apakah,,, Moon itu,,,Anak kandungku?" Menatap Mew serius sedangkan Mew langsung terdiam kaku dan tidak menjawab Gulf.
"Sayang?" Gulf beranjak duduk dan membawa wajah Mew untuk menghadapnya.
"Jawab aku dengan jujur, apakah Moon itu Anak kandungku? Kumohon, jangan ada kebohongan lagi kali ini. Hmm?" Kedua ibu jari Gulf mengusap lembut pipi Mew.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitter Root || GULFMEW {END}
Fanfiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ MPREG ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN & SEX! . . . Mew Suppasit Jongcheveevat. Anak angkat dari Drake. Drake sangat terobsesi dengan anak angkatnya sendiri. Bagaimana nasib Mew selanjutnya? Akankah dia bahagia?