BAB 4

1.6K 173 2
                                    

"aku mau keluarrrrr, tolongg" kata New yang berlari ke arah pintu setelah di turunkan Joss.

Otomatis saja semua yang disana menahannya, dan mendudukan kembali ke kursi diruangan itu.

"New tenang dong. Kan sudah bilang kalau gak bakal ada yang aneh aneh" kata Luke yang geli melihat wajah panik New.

Semua yang disana setuju, wajah New makin imut saat dia menunjukan wajah panik, takut dan histeris.

"terus mau kalian apa?" kata New, kini dia menunjukan wajah menantang dan galak

Dan membuat yang lain langsung tersenyum lebar dan tertawa kecil, beberapa ada yang menutup mulut mereka dengan punggung tangan, mereka menahan mati matian untuk tidak tertawa. Namun pada akhirnya mereka akhirnya kalah dengan New.

Astaga, New imut banget!

"kenapa malah ketawa sih?" kini New memasang wajah curiga.

Ya Tuhan, tolong jangan menggemaskan seperti itu !

"sudah cukup New, jangan buat niat kami yang baik ini jadi buruk pas liat kamu kayak gini" kata Tay

New yang gak paham hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"langsung aja to the point. Kami disini mau memastikan saja. Kamu mau pilih siapa diantara kami?" tanya Joss

"'ha? Apa maksud kalian?"

"kan kami sudah menyatakan kalau kami ingin jadi pacar mu tadi di lapangan" perjelas Singto.

Kini semua mata menatap mata New, New yang dipandang semuanya hanya merinding.

"k-k-k-kan aku udah nolak kalian, aku udah nampar kalian"

"itu bukan penolakan, harus jelas dong diomongin gitu" kata Off

"oke. Tay, Off, Singto, Joss, Luke, Earth, aku nolak kalian semua" kata New dengan entengnya, tangannya menunjuk satu persatu wajah mereka.

Ke enamnya hanya diam.

"gak bisa" kata Earth

"kenapa gak bisa, katanya harus diomongin"

"kami belum bisa menerima penolakan, karna belum ada usaha" Singto kembali dengan suara nan lembut

"usaha apaan sih?"

"usaha deketin kamu lah" kata mereka ber 6 kompak.

Kok bisa ya ?.

"udah kalian gak usah usaha, ujung ujungnya juga bakal ku tolak"

"jangan gitu dong New. Kalau belum di coba jangan langsung nolak. Kalau udah nyoba nanti malah ketagihan" kata Off sekali lagi dengan menunjukan senyum mesumnya

"gak. Gak bakalan"

"New kasih kita kesempatan" kata Luke, yang diangguki semua orang.

"gak mau, gak mau, gak mau" kata New sambil menggelengkan kepalanya.

Mereka ber enam pun tiba tiba yang semula duduk di depan New kini tiba tiba mereka secara kompak, bersimpuh di hadapan New.

Ah tipu ini, mesti mereka briefing dulu tadi biar kompak. Jelas itu yang dipikirkan New.

Tapi anehnya mereka berenam, seperti saling tidak menyangka bahwa keenamnya akan melakukan hal yang sama.

"kenapa kamu tiba tiba bersimpuh gitu" tanya Off ke Luke

"gak tau kayak ada bisikan buat gini"

"eh aku sama" kini Tay yang berbicara

"eeh sama, aku tadi mikirin gini, terus tiba tiba ada yang nge iyain, tanpa sadar gini" kata Earth

Singto dan Joss hanya menganggukan kepalanya setuju.

"kalian ngapain sih, gak usah sok drama. Apa ini kalian ngerjain aku ya gara gara aku siswa baru. Gini nyambut siswa baru disekolah ini ha ?"

"gak New", lagi lagi mereka berenam kompak.

"New kami mohon kasih kesempatan" kata Earth.

New melihat kembali wajah wajah ini. Mereka sedikit menunduk dengan wajah melas.

New sedikit gak tega. Tapi kalau gak gini, dia gak yakin dia bisa lolos dari mereka.

"ya terserah kalau kalian mau gini terus aku gak akan ngubah pikiran ku". New pun melipat kakinya dan membuka handphone nya santai, tidak memperdulikan enam lelaki yang masih duduk di bawahnya.

Terlalu "UKE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang