BAB 28 : Off

454 66 2
                                    

Pagi ini Off terlihat berlarian di lorong sekolahnya, jam pelajaran akan segera dimulai, dan dia hampir saja telat.

"selamat yoooo" teriaknya di depan kelas saat tau guru nya belum masuk kelas.

Teman teman sekelasnya hanya diam, seolah sudah biasa dengan kelakuan Off.

Setelahnya dia duduk di bangku nya sambil bersenandung kecil.

"hah laper banget. Oi Kay ada makanan gak?" katanya menepuk pundak seseorang di depan nya.

"g" kata Kay singkat, padat, tanpa membalikan badannya menghadap ke Off.

Dia masih dendam dengan Off yang meninggalkan nya dengan kepala terikat plastik hitam waktu insiden secret adimer itu. Untung saja dia bisa melepasnya.

"masih aja dendam" decak Off.

Off kemudian melihat benda di kolong mejanya. Ada sebuah kotak bekal dengan tutup warna hijau.

Sebenarnya ini bukan pemandangan pertama Off dapet kayak gini, tapi sejak dia deketin New, dia sudah jarang dapet hadiah dari fans nya.

Dia membuka isinya, ada sandwich dan sekotak jus apel.

"wah kebetulan" kata Off yang mulai memakan sandwichnya itu.

Off membaca secarik kertas yang ditempel di tutup bekal tadi.

Phi Off jangan lupa makan :) - Gun

"Gun, dia manggil aku phi, berarti adik tingkat. Oi Kay, kenal adik tingkat kita yang namanya Gun gak?" tanya Off.

"g" jawab Kay lagi, tanpa menengok Off lagi.

Off pun tersedak. Emang pendemdam nih Kay.

Tapi Off tidak memperdulikan siapa yang ngasih. Yang penting dia kenyang.

Saat ini dia sedang duduk dikantin, sembari menunggu antrean mie yang dia mau sedikit gak rame.

Tapi kemudian seseorang laki laki mendatanginya dan memberikan 1 mangkuk mie yang biasa Off pesan.

"buat phi Off" katanya

"oh beneran buat aku?" tunjuk Off ke dirinya sendiri.

"iya. Eh phi Off makan bekal yang tadi pagi?" tanyanya

"iya, itu dari kamu ?"

"iya"

"ooh jadi kamu Gun. Makasih ya bekal mu penyelamat perutku"

"sama sama. Phi Off aku duluan ya"

Dan Off sama sekali tidak menduga bahwa ucapan terimakasih yang dia beri pada Gun hari itu mempunyai efek yang besar.

Karna setiap hari Gun memberinya bekal, dan membelikan dia makan siang.

Off pun sebenarnya tidak mau, tapi selalu Gun memaksa.

Bukan hanya makanan, Gun bagai selalu membayanginya kemanapun dia berada.

Setiap kali Off memerlukan bantuan Gun seperti tau saja dan langsung membantunya.

Tapi dia selalu gak pernah bertidak saat Off dengan New. Tapi setelah itu Gun akan beraksi lagi.

Lama lama Off risih. Dia pun sudah menolak pemberian apapun lagi dari Gun. Tak lupa Off pun mengabaikan Gun. Karna takutnya malah dikira Off ngasih harapan ke Gun.

Baik makanan atau bantuan. Tapi tetap saja Gun selalu membuntutinya.

Jadilah Off yang emang blak blak an bertekat mengakhiri semuanya.

"phi Off ini makan siang dan minumannya" kata Gun memberikan piring dan gelas di depan Off.

Jika biasanya Off akan diam saja, kali ini dia bertindak.

Dia menyingkirkan makanan dan minuman dari Gun, dan langsung menggeser piring orang disebelahnya, mengambil dan memakan makanannya.

"gak usah lagi deh gini gini" kata Off serius. Tidak seperti biasanya yang selalu ramah dan bercanda.

Gun pun kaget. Padahal sudah sekian kali dia dapat penolakan dari Off, tapi untuk yang satu ini dia lumayan kaget.

Gun pun pamit dan membawa makanan nya tadi.

"oi Off dia kan udah baik sama kamu" kata Kay.

Ya makanan Kay yang tadi dimakan Off.

"risih lama lama juga"

"awas kena karma"

"apaan sih"

"kamu sama Gun aja, biar aku sama New"

"hidih. Terus ini masih dendam sama aku?" tanya Off ke Kay, setelah sadar Kay lah yang memulai pembicaraan

"y" jawab Kay, yang membuat Off tertawa kecil.

Malam nya.

"yaelah bensin habis. Kok bisa gak sadar ya" kata Off sendirian, di pinggir jalan.

Saat ini dia yang baru keluar, dan perjalanan pulang terhambat karna bensinnya habis.

Jadilah dia mendorong nya, sebenarnya dia mau telfon orang, tapi bakalan memakan waktu lagi. Lagian gak jauh disana ada SPBU.

"phi Off, montornya kenapa?" tanya seseorang, yang suaranya familiar bagi Off

"bensin habis" kata Off seadanya, terdengar gak niat ngejawab, bahkan tanpa melihat wajahnya pun Off tau itu Gun.

Tadinya Gun sedang naik taxi, tapi dia turun karna melihat Off di pinggir jalan.

"oh Gun mau bantu" katanya

"yaudah dorong, depan sana ada SPBU kok"

"iya" kata Gun.

Dia pun memulai mendorong montor Off yang gede itu.

Off berjalan di belakangnya. Tanpa ada niat membantu Gun, yang sepertinya montornya saja lebih besar dari badan nya.

Off terus saja melihat Gun yang kepayahan, tapi dia tetap mencoba kuat mendorong montor itu.

Dipikir pikir Gun ini baik juga ya. Padahal jelas Off sudah terus menolaknya. Tapi dia tetap ada untuk Off.

Off kemudian tersenyum tipis memikirkan hal itu.

Terlalu "UKE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang