Bab 12

537 100 90
                                    


"Eh, apa ini Mas?" kaget Kila saat ia tiba di pekarangan rumahnya dan Athar tiba-tiba memberikan kotak warna biru tua pada Kila.

"Hadiah buat kamu."

Kila membuka kotak itu dan melotot kaget, ternyata benar kalung yang tadi dibeli Athar itu diberikan padanya. Apa Kila sedang bermimpi? Jika ya tolong jangan bangunkan dia, sungguh mimpi ini terlalu indah.

"Tapi ini kan sangat mahal, Mas."

"Sebanding dengan kerja keras kamu selama kerja sama aku."

"Aku ngerasa enggak pantas menerimanya, Mas, enggak usah deh. Batagor sama es jeruk aja cukup."

Athar mengambil lagi kotak perhiasan itu dari tangan Kila lantas mengambil isinya. Pria itu beralih ke belakang tubuh Kila, berdiri tegap sambil menyampirkan rambut panjang terikat Kila ke samping bahu gadis itu. Athar mengalungkan kalung berlian itu di leher karyawannya. Begitu selesai dia kembali ke hadapan Kila.

"Cantik, cocok sama kamu."

"Ya ampun Mas, ini terlalu berlebihan."

"Enggak Kila, kamu pantas menerimanya. Terima kasih dan maaf karena selama ini aku sering ngerepotin kamu."

"Ini beneran Mas?"

"Iyalah, masa bohongan."

"Aku enggak tahu harus bilang apa lagi sama mas Athar selain terima kasih."

"Jaga baik-baik ya kalungnya, anggap sebagai lambang pertemanan kita."

Pertemanan? Ada sedikit kecewa saat tahu Athar hanya menganggap Kila sebagai teman. Sayangnya rasa bahagia yang dirasa Kila malam itu lebih besar dari kecewa yang dia rasa. Setiap hubungan itu pasti memiliki proses sebelum menuju indah dan bahagia. Mungkin jenjang pertemanan adalah pintu yang akan membawa Kila ke arah hubungan yang lebih spesial dari itu nantinya.

"Iya, aku pasti akan menjaga kalung pemberian Mas dengan sebaik-baiknya."

Athar tersenyum lega lalu mengelus puncak kepala Kila dengan lembut. Sudah, jangan tanya bagaimana perasaan Kila saat itu, sudah pasti dia berasa dimabuk kepayang.

"Senyum terus La, senyum terus jangan kasih kendor!" goda Loly yang sejak tadi tidak berhenti membuat rona di pipi Kila semakin tebal.

Hari ini adalah hari libur untuk Kila, dia ingin menikmatinya bersama sang sahabat sambil berbagi sedikit rezeki karena Kila baru gajian. Yap, enaknya magang di Glory Media itu kita dapat pengalaman kerja yang diinginkan plus bonus gaji meski tentu tidak sebesar karyawan tetap.

"Malu-maluin kamu, Ly."

Kila mengipasi wajahnya yang sudah sangat merona.

"Abisnya aku gemes lihat kamu yang lagi bucin si Om. Kapan dong kamu nyatain cinta kamu ke dia?"

"Dia nganggap aku cuma teman, Ly, mana bisa aku nyatain perasaan dalam waktu dekat.

"Ck, begini nih kalau orang enggak pernah pacaran, sekalinya bucin jadi enggak pekaan. Si Om suka sama kamu, Kila."

"Dari mana kamu tahu?"

"Ya dari cara dia memperlakukan kamu, lah. Apalagi memangnya? Nih, dengar ya, dia selalu ngasih perhatian lebih sama kamu, selalu bantuin kamu kalau lagi kesusahan, ngobatin luka kamu, rela nganter ke kampus, beliin kalung mahal. Apa namanya itu kalau dia enggak suka kamu?"

"Tapi semalam dia bilangnya cuma sebagai simbol pertemanan, gimana dong?"

"Itu mah dia lagi ngeles aja, nunggu momen yang tepat buat nembak kamu."

Love In Between (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang