Bab 25

720 98 36
                                    

Bab 25

"Jadi kamu serius menerima cinta si om ganjen itu, Kil?" kaget Loly.

Baru saja sepotong tiramisu masuk ke dalam mulutnya, belum sempat dikunyah dengan benar tapi Kila sudah memberi informasi yang membuat jantungnya tersentak. Alhasil tiramisu itu meluncur mulus ke tenggorokan menuju usus Loly.

"Mas Athar enggak ganjen, Loly, dia orang baik."

Loly mendecih tak percaya, ia buru-buru menyeruput minuman dinginnya untuk lanjut merespons berita besar dari kawannya ini.

"Bener-bener ya kamu, Kil, sudah capek-capek aku nyerang dia tiap ketemu eh kamunya malah luluh, sebel. Masih banyak pria baik yang pantas buat kamu daripada si Om ganjen itu. Jujur, kamu nraktir aku hari ini karena mau nyogok aku kan buat restuin kalian?"

Kila tersenyum tipis, mengeluarkan dua lembar tisu dari tasnya lalu ia seka sisa tiramisu yang mengotori sudut bibir kawan baik nan barbarnya itu.

"Enggak, kok, aku ngajak kamu ke sini murni karena kangen. Bukan karena ada maunya."

"Masa?" Loly ragu.

"Serius, Ly. Sejak kamu cuti, kita jadi jarang ketemu di kampus. Aku skripsian sendiri tanpa sahabat dekat aku, ngebosenin banget tahu rasanya."

"Hm, peres."

Mereka lanjut mengobrol hal-hal menyenangkan. Bertukar canda bersama Loly selalu memberi kelegaan pada hati Kila. Saat ini keduanya sedang menyantap dessert pesanan masing-masing di sebuah kafe yang semasa kuliah cukup sering mereka kunjungi. Kila dan Loly memilih kursi dekat jendela, kursi penuh kenangan karena setiap mereka berkunjung ke sana selalu kursi itu yang ditempati. Seakan tahu siapa pemiliknya, kursi itu senantiasa kosong saat mereka berkunjung ke sana. Tiga tahun lebih menjalin persahabatan dengan Loly memberi Kila banyak pelajaran dan pengalaman. Tentang keberanian, ketegaran, dan tidak ragu untuk bertindak sesuai dengan keinginan hati kita. Ya, bagi Kila, sosok Loly ini sungguh mengagumkan. Perempuan hebat kedua setelah Syakira yang begitu ia kagumi. Penuh energi, positive vibes, ceria, dan setia kawan. Beruntung sekali Kila bisa memilikinya.

"Loly," panggil Kila lembut mengalun di sela lantunan lagu Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yang dicover akusitik oleh penyanyi perempuan.

"Hm?"

"Aku pernah bilang enggak sih kalau aku bahagia banget punya kamu di hidup aku?"

Loly menyimpan alat makannya lalu menatap penuh tanya ke arah sahabatnya. Senyum yang diukir Loly sirna, pikirannya dipenuhi berbagai spekulasi yang tiba-tiba ramai bersuara di kepalanya. Loly menggeleng singkat, tidak lantas menanggapi perkataan Kila melainkan hanya menatap penuh interogasi pada gadis itu. Kila membalas tatapan interogasi Loly dengan kerjapan mata khidmat. Detik itu pula kekalutan dalam pikiran Loly pecah, Kila baru saja mengonfirmasi dan ketakutan Loly selama ini terjadi.

"Jangan nangis," kata Kila setelah melihat lelehan air mata sahabatnya.

"Kamu kenapa lagi, Kila? Apa yang enggak aku tahu? Kenapa tiba-tiba begini?"

"Sudah waktunya, Ly. Aku tidak bisa mundur ataupun ragu lagi."

"Kamu tega ninggalin aku?" Loly menghapus air matanya, ia ingin meyakinkan Kila agar gadis itu melupakan niatnya.

"Aku ninggalin semua orang, Ly."

"Kamu jahat, kenapa Kil? Lalu bagaimana dengan om ganjen? Kalian baru saja resmi pacaran. Katamu dia berjanji untuk berubah, kan?"

"Aku yakin dia pasti berubah, mas Athar akan segera menemukan perempuan yang lebih baik dan pantas untuk menjadi pendampingnya."

"Kamu sudah yakin dengan keputusan ini, Kil? Tolong pikirkan sekali lagi."

Love In Between (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang