"Jadi Kakak sudah tahu kalau kak Kira punya pacar baru?"
Dafa mengangguk lemah, dia menarik tubuh Kila tiba-tiba saat ada orang membawa tumpukan dus besar hendak menabraknya.
"Ah, makasih, Kak," Ucap Kila buru-buru menjauhkan diri dari Dafa, posisi tangan pria itu seperti memeluknya dari belakang.
"Iya, sama-sama."
"Kapan Kakak tahunya?"
"Tepat saat pria itu menyatakan cintanya pada Kira. Saat itu kakak sedang menunggu teman di restoran, kakak tidak sengaja melihat Syakira. Tadinya mau dihampiri tapi ternyata dia sedang bersama laki-laki lain."
Bisa Kila baca dari raut wajah dan nada bicara Dafa, pria itu tersakiti dengan kenyataan Syakira sudah menemukan penggantinya.
"Kila heran sama kalian," cetus Syakila sambil berhenti di salah satu stand buku yang menjajakkan buku aneka genre.
Ada satu judul yang membuatnya tertarik makanya gadis itu berhenti diikuti Dafa.
"Heran bagaimana?"
"Kalian ini sebenarnya masih saling menyayangi tapi hobi sekali saling menyakiti. Apa tidak lelah, Kak?"
Kila menusuk mata Dafa dengan sorot penuh tanya. Dafa sendiri terlalu fokus dengan pertanyaan itu, sampai ia larut dan tiba-tiba mengingat masa kebersamaannya dengan Syakira. Saat-saat paling membahagiakan dalam hubungan keduanya.
"Kakak masih belum bisa melupakan kak Syakira, kan?"
Dafa tersenyum, mau ditutup-tutupi juga percuma. Matanya masih mengeluarkan binar tak biasa ketika membahas Syakira. Jadi Dafa yakin kalau dia mengelak, Syakila tentu tidak akan percaya.
"Kakak belum melupakan dia tapi juga tidak berharap bisa kembali padanya."
"Kalau begitu kenapa Kakak masih sendiri sampai sekarang?"
"Kakak hanya ingin menyelesaikan masa lalu kakak sampai ke akar, Kila. Kakak tidak mau luka masa lalu menjadi pengganggu kehidupan kakak di masa depan. Sampai saat ini kakak hanya berharap memiliki kesempatan untuk menjelaskan apa yang terjadi waktu itu pada Syakira. Hanya itu, tapi Syakira sudah telanjur menutup semua celah untuk kakak masuki."
"Semengerikan itu ya Kak luka masa lalu?"
"Bagi kakak iya. Jadi ada baiknya kita senantiasa berkata jujur sesakit apa pun itu."
Kila berhenti menyibak lembar buku yang dipegangnya, tangannya lemas tiba-tiba.
"Bagaimana kalau kejujuran itu akan menghancurkan banyak hal, Kak? Apakah kita masih harus tetap jujur? Bukankah berbohong demi kebaikan itu lebih bijak daripada membuat orang lain sakit hati?"
"Kebohongan yang diperbolehkan adalah kebohongan demi menghindari pertikaian. Tapi jika kebohongan itu justru malah memberikan rasa sakit yang lebih parah, itu tidak bijak sama sekali, Kila. Hanya menyiksa diri sendiri, kamu akan lelah nanti."
Apakah menyembunyikan perasaanku terhadap mas Athar termasuk kebohongan yang tidak bijak?
"Boleh Kila tanya satu hal lagi, Kak?"
"Apa?"
"Bagaimana kalau seandainya kita menyukai seseorang, kemudian orang itu memberikan perhatian lebih sampai membuat kita salah paham. Kita semakin terbuai dengan segala sikap manisnya tapi di akhir cerita kita mengetahui fakta bahwa orang itu tidak tulus. Kita berusaha memaafkan dia dengan harapan bisa berdamai dengan keadaan. Memutuskan untuk menyimpan perasaan itu diam-diam sampai ia menghilang tanpa perlu diungkapkan. Apakah itu tindakan yang bijak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Between (TAMAT)
RomanceBerkisah tentang kakak beradik yang terlibat hubungan rumit dengan seorang pria. Syakila menyukai Athar. Athar mengincar Syakira. Syakira belum bisa melupakan Dafa. Athar memanfaatkan Syakila untuk mendapatkan Syakira namun ia malah terjebak dal...