Bab 13

633 105 71
                                    

Wahhh, sudah bab 13 lagi ya. Cepet banget. Padahal aku tuh niatnya bikin mini series oleh ini. Tapi kebablasan wkwk. Ada satu cerita baru lg yang mau aku bagi sama kalian. Genrenya juga agak beda he he. Tapi aku tahan dulu deh, beresin ini dulu. Pengennya sampai bab 20 beres end. Tp gatau ya, liat ajalah.

Makasih yg udab ngasih testi cerita ini. Sweet banget wkwk. Tenang aku baca semuanya kok meski mungkin enggak sempat balas. Aku tampung semua saran, masukan, dan kritik kalian. Makasih banget, banget, banget. Sehari ini full ya aku up 4 kali. Udh lebih dari minum obat dah.

Terus ada yang nanya gini di wall aku, "tumben di episode 12 konfliknya udah muncul?"

Mmm, kenapa ya? Emang yakin konfliknya itu doang?

Nikmati saja dulu yg ada ya. Maaf kalau jalan pikiranku agak berbeda dengan harapan kalian ha ha ha.

Besok aku gatau up atau enggak, spoiler nih hiar nanti enggak kaget kalau notifku gak muncul.

***

Sudah 30 menit Loly menunggu Kila di kamar kos gadis itu. Menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana seorang Syakila meringkuk di atas ranjang dengan posisi membelakangi Loly. Pundak gadis itu naik turun, menandakan seberapa hebat kesedihan yang sedang Kila tanggung. Lagi dan lagi Loly harus menyaksikan tangis kepedihan sahabatnya. Beberapa tahun lalu, saat awal perkenalan mereka, Kila juga sempat menangis sesegukkan seperti ini. Kala itu penyebabnya adalah Ira yang menampar Kila karena Syakira tak sengaja terkena cipratan minyak panas saat Kila sedang memasak bersama Loly di dapur rumahnya.

Saat masa awal persahabatan mereka, Kila selalu bercerita bahwa dia hidup bahagia bersama kakak dan ibu yang sangat menyayanginya. Kila menceritakan tentang kebaikan-kebaikan sang ibu yang pada akhirnya Loly ketahui semua cerita itu hanya karangan semata. Kila ingin membentuk citra baik ibunya di depan Loly sayangnya apa yang Loly lihat justru kebalikan dari cerita Kila. Sejak saat itu Kila jadi lebih terbuka pada sahabatnya. Loly juga tahu apa alasan yang membuat Ira begitu membenci kehadiran Kila. Sampai sekarang Loly masih tidak percaya, kenapa bisa ada ibu seegois Ira. Gadis centil yang sangat sangar kalau sudah marah ini tidak pernah berusaha mengungkit masalah itu lagi dengan Kila, karena Loly tahu perseteruan Kila dengan ibunya adalah masalah terbesar dalam hidup gadis itu.

Dan sialnya, kini masalah baru muncul lagi dan menambah beban perasaan Kila. Loly merasa sangat menyesal karena pernah mendukung Kila yang menyukai Athar. Menyesal karena sempat mengumbar ucapan yang membuat harapan Kila semakin besar terhadap pria itu. Loly merasa apa yang dialami Kila sekarang adalah bagian dari kesalahannya.

"Kila," panggil Loly sambil menyentuh pundak Kila.

Khawatir suara Kila akan habis atau dia jatuh sakit jika terlalu lama menangis.

"Makan dulu, yuk, aku sudah belikan nasi uduk kesukaanmu."

Tidak ada respons, Kila masih menangis dalam kebisuan dan Loly tahu itu sangat menyakitkan. Tangan Loly mengepal saat tiba-tiba saja wajah dan nama Athar terbesit di pikirannya. Amarahnya bertumpuk dan tidak kuat untuk segera diledakkan. Loly mengambil sebuah gelas lalu ia lempar gelas itu sekeras mungkin sampai pecah setelah membentur dinding kamar kos Kila. Gadis yang sedang menangis itu pun akhirnya berbalik kaget melihat sahabatnya yang sedang berdiri dengan napas tidak beraturan.

"Enggak bisa diginiin, mesti gue habisin itu orang!"

"Loly kamu mau ke mana?" tanya Kila dengan suara serak.

"Mau nyusul si Athar, jangan cegah aku Kila, aku mau ngasih pelajaran sama manusia berengsek itu!"

Kila bergegas turun dari ranjang lalu menangkap tangan Loly dengan cepat.

Love In Between (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang