Bab 21

626 102 38
                                    

Cuplikan Bab 20

"Bawa Kila pergi, Kak. Kila enggak mau di sini."

"Iya, ayo, di sini juga terlalu menyesakkan buat kakak."

***

Satu jam sebelumnya...

Syakira meminjam laptop pada Athar untuk melihat isi flasdisk yang diberikan Dafa. Athar tidak banyak bertanya dan langsung memberikan laptop miliknya pada sang kekasih. Pria itu menawarkan diri untuk menemani Syakira tapi ditolak karena Syakira mengatakan ia sedang ingin sendiri. Gadis itu pun membawa laptop tersebut ke balkon. Di malam hari udara di sana sangat menusuk tapi Syakira tetap menahannya karena ia merasa hanya tempat itu yang cocok untuk kegiatannya kali ini.

Setelah mengaktifkan laptop itu, Syakira membuka salah satu file tanpa nama di dalam flashdisk. Di sana terdapat dua dokumen PDF,  tiga video, dan satu hasil scan tulisan seseorang dalam format jpeg. File PDF menjadi yang pertama Syakira periksa. Satu file berisi hasil tes DNA janin Irani dan Dafa yang dinyatakan tidak cocok sama sekali. Satu PDF lagi berisi surat pernyataan dari salah satu dokter yang melakukan pemeriksaan sekaligus manipulasi hasil tes DNA tersebut. Di lembar kedua surat pernyataan tersebut ada surat laporan penangkapan sang dokter yang ternyata pernah telibat kasus aborsi. Ada pula bukti berupa screen shoot chat antara Irina dan dokter itu yang membicarakan perihal manipulasi hasil tes DNA.

Syakira menutup mulutnya, matanya mulai panas ketika mengetahui fakta bahwa anggapannya terhadap Dafa selama ini salah besar. Janin yang dikandung Irina bukan hasil perbuatan Dafa melainkan orang lain yang tidak tahu siapa. Belum cukup sampai di sana, Syakira buru-buru membuka hasil scan tulisan yang setelah dibaca ternyata adalah tulisan tangan Irina.

Untukmu pemilik hati

Aku tahu ini salah, tidak seharusnya aku memiliki perasaan spesial padamu yang tak lain adalah kekasih sahabatku sendiri. Tapi aku tidak bisa mengelaknya Dafa, aku jatuh cinta padamu. Sikapmu yang baik, tutur katamu yang manis, sopan santunmu, caramu menghargai perempuan, semuanya.

Di mataku kamu adalah sosok pria sejati. Setiap malam wajahmu selalu muncul dalam mimpiku. Kita saling bertukar senyum dan bahagia bersama. Sayang, hal itu hanya bisa kudapatkan dalam mimpi saja. Hanya sebatas bunga tidur yang tidak pernah menjadi kenyataan.

Aku ingin merasakan cintamu, Dafa. Merasakan ketulusan yang selalu kamu hadiahkan pada Syakira setiap harinya. Aku selalu bertanya-tanya, kenapa bisa ada laki-laki sebaik kamu di dunia ini. Aku sangat ingin memilikimu.

Awalnya, kupikir dengan mencintaimu dalam diam saja sudah cukup membuatku bahagia. Kupikir dengan menjadi temanmu maka dahaga akan haus kasih sayangmu bisa terpuaskan. Tapi nyatanya tidak, semua itu belum cukup. Aku ingin kamu menatapku sebagaimana kamu menatap Syakira. Ingin mendapat kehangatan pelukmu seperti yang selalu Syakira dapatkan.

Tapi kenapa? Kenapa sulit sekali menembus hatimu. Sedikit pun kamu tak membuka celah untukku. Aku tidak terima, aku akan menjadi serakah demi kebahagiaanku. Maaf jika aku egois, aku sangat ingin mendapatkanmu. Ingin kamu menjadi milikku. Jika kamu tidak bisa menjadi milikku maka Syakira pun tidak boleh memilikimu. Ini yang kumau, Dafa.

Sekali lagi kamu harus jadi milikku.

Tangan Syakira bergetar membaca kalimat demi kalimat yang ada di layar laptop. Dadanya tiba-tiba sesak dan air penyesalan mengalir lancar dari kedua matanya. Syakira berusaha menahan agar tidak keluar isak tapi ia gagal. Semua ini terlalu menyakitkan. Syakira merasa dirinya benar-benar bodoh dan jahat.

Dengan perasaan yang sudah kacau dan mata yang sembab, Syakira membuka dua video yang ternyata berisi rekaman cctv di lorong apartemen Dafa. Di sana tertangkap dua orang pria sedang membopong pria tak sadarkan diri yang tak lain adalah Dafa. Di belakangnya ada Irina yang tampak celingukan memperhatikan sekitar.

Love In Between (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang