Pasword-nya apa teman-teman???
Yup!
LIKE, KOMEN, SHARE (JIKA BERKENAN). YANG DUA DI AWAL WAJIB POKOKNYA!
Holaaa, kaget ya? wkwk
Ini cerita lokal ya guys, bagi yang suka monggo dibaca. Kalau yang enggak, coba aja dulu, siapa tahu ketagihan wkwk. Masa iya aku nulis satu cerita doang, kan. Kurang nendang gitu hahaha. Makanya aku nulis ini, gatau ide random aja gitu. Tadi banget datangnya. Semoga suka.
***
Begitu memasuki tempat gelap nan bising itu Syakila berkeinginan besar untuk balik kanan dan melupakan niatnya datang ke acara ulang tahun sang teman. Dia sudah menduga bahwa datang ke pesta Loly adalah kesalahan besar yang tidak seharusnya dia lakukan. Syakila paling tidak suka tempat gelap, dia asing dengan berbagai hal yang ada di sana. Musik yang keras, lampu kedap-kedip yang membuat pandangannya remang, belum lagi hiruk pikuk orang-orang yang memadati setiap sudut. Gadis itu bukan pengidap agorafobia, akan tetapi di beberapa kesempatan ia kerap kali mudah pusing jika berada di tempat ramai dan berisik. Kalau bukan karena Loly yang memaksa, Syakila juga enggan datang ke sana.
Cukup lama memindai sekitar, akhirnya mata berbingkai lensa penjelas itu berhasil menemukan keberadaan Loly. Gadis itu sedang melambaikan tangan ke arahnya, meminta Syakila untuk segera ke sana. Helaan napas lega terembus lancar, setidaknya Syakila bersyukur bisa menemukan keberadaan Loly dengan cepat.
"Ha ha ha, ya ampun Kila, kamu lucu banget, sih. Kayak anak ayam ilang tahu, nggak? Celingak-celinguk dari tadi," ungkap Loly geli lalu menarik tangan sahabatnya itu untuk duduk bersama teman-temannya yang sudah hadir lebih dulu.
"Kamu sudah lihat aku dari awal?" tanya Kila sambil memberikan kantong kertas yang dibawanya.
"Iya, sengaja enggak langsung disamperin, lucu saja lihat kamu yang ngeri sendiri, kayak orang baru masuk bui."
"Salah, Ly, lebih mirip yang lagi uji nyali sih kalau menurut gue," celetuk salah seorang teman Loly membuat tawa pecah di antara mereka.
Di sana ada empat orang mahasiswi hits kampus yang berpenampilan tak kalah menawan dari sang ratu yang berulang tahun malam ini. Loly ini bisa dibilang bintang kampus yang memiliki penggemar hampir di setiap jurusan. Sudah pasti dia mengantungi semua kriteria yang dimiliki mahasiswi hits. Cantik, langsing, tinggi, dan satu lagi yang membuat kaum Adam tergila-gila padanya, seksi. Banyak yang heran kenapa Loly mau berteman dengan Syakila yang notabene bukan siapa-siapa di kampus. Mahasiswi biasa yang tidak pernah diperhitungkan eksistensinya untuk masuk ke jajaran bintang kampus.
Syakila ini anaknya sedikit nerd, parasnya ayu, mata berbentuk bulan sabit kalau tersenyum, hidung bangir, dan bibir tipis. Posturnya tidak terlalu tinggi, hanya 160 cm yang tampak sangat jomplang jika berdiri dengan Loly yang memiliki tinggi 173 cm. Sebenarnya tinggi badan Syakila ini sudah lolos standar tinggi Indonesia, tapi karena Loly dan teman-temannya memiliki tinggi di atas rata-rata makanya dia selalu terlihat mungil sendiri.
"Iya, deh, iya, aku yang kuno sendiri karena enggak pernah main ke tempat kayak gini," pasrah Syakila, cara tercepat untuk menutup ejekan teman-teman Loly.
Keadaan seperti ini bukan kali pertama dialami Syakila, dia tidak pernah menanggapi serius ejekan itu, hanya dianggap candaan pemecah kecanggungan saja karena pada akhirnya teman-teman Loly pun senang bergaul dengan anak selugu Syakila.
"Lagian lo ya La, hidup cuma ngurusin buku sama tulisan doang, kali-kali nikmati dengan kesenangan, dong. Jalan-jalan kek, liburan keluar negeri, atau pacaranlah minimal. Biar enggak kudet banget jadi orang."
"Aku suka kok liburan," jawab Syakila ceria, matanya berbinar terang.
"Oh, ya?" ujar Loly kaget, setahunya Syakila itu anak rumahan. Boro-boro liburan, diajak ke mal saja susahnya minta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Between (TAMAT)
RomanceBerkisah tentang kakak beradik yang terlibat hubungan rumit dengan seorang pria. Syakila menyukai Athar. Athar mengincar Syakira. Syakira belum bisa melupakan Dafa. Athar memanfaatkan Syakila untuk mendapatkan Syakira namun ia malah terjebak dal...