Bab 23

789 111 32
                                    

Clak ... clak ... clak ...

Cairan infus menetes rutin seperkian detik sekali kemudian mengalir ke tangan kanan Athar. Pria itu masih tak sadarkan diri usai melakukan operasi serius pada lukanya, kepala Athar bocor dan mendapat sepuluh jahitan di kepalanya. Kondisinya masih lemah karena kehilangan banyak darah dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kila sabar menemani pria itu, duduk di samping ranjang pasien dan menatap sendu wajah Athar yang pucat pasi. Kila menyesal telah mengabaikan laki-laki itu, merasa sangat bersalah karena gara-gara menolongnya Athar harus mengalami musibah menyakitkan ini.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, Kila memutuskan menunggu Athar di sana walau orang tua Athar sudah menyuruh Kila pulang dan istirahat. Gadis itu menolak dengan tujuan dia ingin menemani Athar sampai sadar. Arya dan Mutia sempat kaget dan cemas putranya masuk rumah sakit tapi mereka tidak menyalahkan Kila sama sekali setelah gadis itu menceritakan kronologi kejadian yang menimpa putra mereka.

Oma dan Opa Athar belum diberi kabar karena pasti keduanya akan sangat khawatir, terlebih ini sudah malam. Arya dan Mutia tidak ingin Oma dan Opa Athar nekat menempuh perjalanan yang lumayan jauh di malam hari seperti ini. Karena Kila bersikeras meminta izin untuk menjaga Athar, Mutia dan Arya pun mengizinkan bahkan sangat berterima kasih pada itikad baik Kila. Mereka menugaskan Paijo untuk menemani gadis itu. Saat ini Paijo sedang pamit ke warung untuk makan malam setelah tadi sempat menunggu Athar bersama Kila di ruangan rawat inap VIP itu. Sedangkan orang tua Athar, keduanya sudah pulang sekitar lima menit lalu.

"Mas ... maafin aku, maaf, hiks hiks," tangis lirih Kila pecah dalam keheningan.

Kila nyaris kehilangan tenaganya tadi sore, melihat Athar tumbang dengan darah terus mengalir dari kepalanya mengingatkan Kila pada kejadian dua belas tahun lalu. Kejadian yang menimpa Athar sangat mirip dengan kejadian yang menimpa mendiang ayahnya. Ayah Kila adalah seorang arsitek andal, ia sering menangani proyek-proyek besar seperti pembangunan rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Kala itu, ayah Kila sedang menangani proyek pembangunan mal baru di kawasan Jakarta Selatan. Hari Sabtu ayah Kila datang ke proyek dengan membawa serta Syakila karena saat itu jadwal ayah Kila untuk menginap di rumah istri keduanya.

Istri kedua ayah Kila mengajak anak itu untuk menunggu di warung makan namun Kila menolak dan mengatakan dia ingin menemani ayahnya. Ayah Kila memasangkan topi proyeknya pada anak itu dan selayaknya anak usia sepuluh tahun yang masih hobi main dan berimajinasi seluas-luasnya, Kila asyik bermain di sekitar proyek saat sang ayah sibuk membicarakan masalah pekerjaan bersama mandor proyek.

"Syakila jangan main terlalu jauh!" pekik ayah Kila.

"Siap Ayah!" jawab Kila semangat

Momen kebersamaan antara dirinya dan sang ayah selalu Kila nantikan setiap minggunya. Ia senang bisa keluar rumah dan tidak lagi dimarahi Ira--ibunya. Kila sangat ingin mengajak kakaknya untuk ikut namun tentu saja, sang ibu menolak keras dan tidak akan pernah membiarkan Syakira menginjakkan kaki di rumah madunya.

Syakila mengambil sebatang kayu dan asyik memainkannya, ia jongkok di samping bangunan proyek sambil memainkan genangan air dengan batang kayu yang dipakainya. Suasana tampak ramai seertirkondisi proyek pada umumnya, ada beberapa kuli yang menyapa Kila dan menyuruh anak itu untuk lebih berhati-hati serta tidak bermain di daerah yang rawan. Kila memang cukup akrab dengan para pekerja di sana saking seringnya berkunjung, terlebih dia ini memang humble.

Kila benar-benar menikmati waktu bermainnya, ia merasa hari itu hatinya hanya diisi okeh keceriaan dan kebahagiaan. Bocah sepuluh tahun itu tidak menyangka bahwa rasa bahagia yang semula dia rasa ternyata pangkal dari penderitaan panjang yang ia rasa seumur hidupnya. Kejadiannya sangat cepat, tubuh Kila terpelanting usai didorong seseorang. Gadis kecil itu terjerembab ke tanah, melihat sosok yang mendorongnya cepat lalu ...

Love In Between (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang