[Special Part] Suara Hati Yerin.

953 138 34
                                    

Setahun berlalu, kini Yerin benar benar merasakan kedamaian dalam hidupnya. Ia di kelilingi oleh orang orang baik, keluarga dan para kerabat selalu mendukungnya dalam melakukan hal positif apapun.

Soal kisah cinta, ya masih sama seperti setahun yang lalu. Wonwoo menapati janjinya dengan selalu ada dan menjaga Yerin.

Pria itu selalu siap jika Yerin membutuhkannya, Wonwoo selalu memberinya kasih sayang.

Terkadang Yerin merasa tak enak sendiri, kesannya ia seperti memanfaatkan Wonwoo. Tapi sungguh, pria itu yang selalu menawarkan dirinya terlebih dahulu.

Wonwoo selalu 'peka' dengan kondisi Yerin, saat badmood, senang, butuh teman curhat entah mengapa tiba tiba Wonwoo selalu ada, pria itu hadir hanya untuk menghibur Yerin di sela kesibukannya.

Bisnis yang Yerin tekuni pun kini berkembang pesat, bahkan ia sudah memiliki karyawan dan konveksi sendiri. Maka Yerin menyewa sebuah ruko yang ia jadikan sebagai kantor dan tempat penyimpanan barang dagangannya.

Dan karena telah memiliki kantor sendiri, Wonwoo jadi sering mengunjungi Yerin. Bukan sering lagi, bisa di bilang setiap hari.

Tapi Yerin masih belum bisa membuka hatinya, masih ada sedikit perasaan takut.

"Mbak, mas Wonwoo gak ke sini?" Tanya salah satu karyawan Yerin yang bernama Yena.

Gadis itu karyawan pertama Yerin, tugasnya mengelola website yang Wonwoo buat. Bisa di bilang Yena admin kepercayaan Yerin, makanya dia sudah akrab dengan Yerin maupun Wonwoo.

Yerin yang semula melamun sambil menatap ke luar jendela langsung mengalihkan pandangannya pada Yena.

"Eh.. gak tau, emang kenapa?" Tanya Yerin.

"Gak apa apa sih cuma aneh aja, biasanya jam segini Mas Wonwoo udah sibuk makan di dapur. Ke sini buat numpang makan doang."

"Dia kan tinggal sama temennya aja, gak ada yang masakin. Kalau disini ada catering jadi sekalian perbaikan gizi."

Yena mengangguk tanda mengerti dengan penjelasan Yerin. Ia mendekatkan tubuhnya ke arah Yerin sambil tersenyum jahil.

"Kenapa kalian gak nikah aja? Jadi Mbak Yerin yang masakin buat Mas Wonwoo." Yena tersenyum jail sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Ia senang menggoda Yerin dan Wonwoo, biasanya kalau Wonwoo yang di tanya kapan nikahin Yerin pasti jawabannya, 'Sekarang juga kuy.' Lain dengan Yerin yang malah malu malu kochenk.

"Ish apaan sih kamu, udah sana balik ke meja kamu." Yerin mendorong badan Yena pelan supaya menjauh dari sisinya.

"Cieee salting haha, jangan di gantung mbak kasian Mas Wonwoo. Kalau Mbak gak mau bisa oper kredit ke aku."

"Yeu dasar, emangnya Wonwoo motor."

"Ya kan siapa tau gitu Mbak tiba tiba pengen nikah sama orang lain ya udah Mas Wonwoo buat aku. Akan ku terima dengan sepenuh hati."

"Ihh Yena! Sana sana balik kerja."

"Haha cie cemburu ciee." Yena berjalan keluar ruangan Yerin sambil terus menggodanya.

Dasar bocah gemblung, Yena tuh kelakuan bobrok banget. Sama Wonwoo juga suka sengaja dia di suruh nyindir nyindir Yerin buat nanyain kapan mau nikah. Pokoknya mereka suka duet bikin Yerin salting.

"Emang iya ya gue gantungin Wonwoo?" Yerin melamun sambil menatap ke arah layar laptopnya yang mati.

Tangannya memangku dagu, pikirannya menerawang jauh.

"Tapi kan gue gak minta Wonwoo stay, dia sendiri yang bilang mau nungguin gue." Yerin meniup poninya sekilas lalu beralih pada ponselnya yang tergeletak di sebelah laptop.

Friend With Benefit; Wonwoo ft. Yerin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang