Friend With Benefit #34. [END]

1.3K 166 36
                                    

Wonwoo mengerjapkan matanya perlahan. Badannya terasa sakit dari ujung kepala sampai ujung kaki. Entah seberapa keras pukulan Hanbin yang mengenai seluruh badannya sampai Wonwoo merasakan sakit teramat sakit.

Matanya sedikit menyipit karena silau dari lampu yang menggantung di atasnya. Wonwoo menoleh ke samping kiri dan kanannya.

Ada tempat tidur yang dibatasi oleh sebuah gorden dan beberapa pajangan tentang informasi gizi dan cara hidup sehat yang menggantung di dinding.

Wonwoo akhirnya tau jika ia berada di klinik kesehatan.

"Ssshhh." Kepalanya terasa pusing dan ujung bibirnya yang sobek terasa perih. Perlahan Wonwoo mencoba bangkit dari tidurnya, ia merubah posisinya menjadi duduk.

Penglihatannya sedikit kabur karena efek silau dari lampu yang belum hilang.

Srekk.

"Udah sadar lo?"

Itu Hoshi, ia membawa plastik yang berisikan obat obatan untuk Wonwoo.

"Itu salep sama obat antibiotik, 200rb lo bayar ke gue." Ujar Hoshi sambil melempar pelan plastik obat tersebut ke arah Wonwoo.

"Gue kenapa bisa ada disini?" Tanya Wonwoo parau, tangannya sibuk memijat pelipisnya pelan.

"Soalnya lo hampir mati." Jawab Hoshi enteng, ia melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap Wonwoo dengan pandangan miris.

Tak pernah terbayang oleh Hoshi, Wonwoo si paling sempurna dan nomor 1 di segala hal bisa berakhir tragis seperti ini hanya karena seorang wanita.

"Lo kenapa bisa berantem sama Hanbin?"

Wonwoo hanya diam sambil mengeluarkan obat dari plastik yang di berikan Hoshi, ia malas menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Apalagi kondisi bibirnya yang sakit membuat Wonwoo kurang leluasa untuk bicara.

Merasa di abaikan, Hoshi merebut salep yang Wonwoo pegang. "Kek orang bego lo, di tanya malah diem aja."

"Bibir gue sakit." Jawab Wonwoo asal.

Hoshi sedikit melunak, ia memandang Wonwoo iba.

"Lo gak ngelawan ya?" Tanya Hoshi.

Wonwoo masih diam, ia hanya mengatur nafasnya pelan.

"Gue tau, lo lawan Hanbin gak mungkin bakal sebabak belur gini. Sampai mau meninggoy." Ujar Hoshi lagi.

Masih sama, Wonwoo hanya diam.

"Ok gue paham." Diamnya Wonwoo membuat Hoshi mengerti.

Tiba tiba emosinya naik. Ia menendang kasur yang di tempati Wonwoo dengan keras, hingga terdengar suara petugas klinik yang menjerit kaget.

"Tolol! Kenapa gak lo lawan?!" Pekik Hoshi tepat di depan wajah Wonwoo.

"Gak bisa." Jawab Wonwoo singkat.

"Gak bisa gak bisa mulu lo bego, lo paham gak sih lo hampir mati?!"

Mata Hoshi memerah, nafasnya naik turun menahan amarah.

"Lo cuma mikirin diri lo sendiri, lo.. lo gak pernah mikirin gue apa?! Lo sahabat gue satu satunya, kalau lo mati gue sama siapa anjing!" Hoshi membelakangi Wonwoo dan mendongakan kepalanya, ia tak kuasa menahan air matanya yang hampir menetes.

Sedih karena Wonwoo yang kini begitu lemah, bahkan dia tidak melawan saat ada yang menyakitinya. Bukan apa, tindakan Hanbin sudah melampaui batas. Kalau sampai terjadi apa apa pada Wonwoo bagaimana? Apa yang harus Hoshi katakan pada orang tua Wonwoo.

Friend With Benefit; Wonwoo ft. Yerin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang