Gerald berlari secepat kilat di lorong rumah sakit,tak peduli walau ia menabrak beberapa orang yg juga sedang berjalan di sana. Pikiran nya hanya tertuju pada anak bungsunya. Saat sedang rapat tadi,Reon menelpon nya dan mengatakan jika Kean di larikan kerumah sakit setelah tak sadarkan diri di cafe kampus. Mendengar itu,tanpa pikir panjang Gerald segera meninggalkan ruang rapat dan meminta pada sekretarisnya untuk menggantikan nya.Brakk
Pintu ruang rawat Kean terbuka dengan kasar membuat semua yg ada di dalam terlonjak kaget namun Gerald tidak peduli. Ia segera menghampiri Kean yg terlihat sedang menatap kosong ke arah jendela dengan air mata yg mengalir tanpa isakkan.
" Apa yg terjadi ??? Adek kenapa ???" Tanya Gerald entah pada siapa. Karena Kean sendiri sepertinya tidak sadar jika sang ayah ada di dekatnya.
" Aku ga tau om,tadi aku tinggalin Kean di cafe kampus soalnya aku mau ke toilet,tapi pas aku balik dari toilet,aku udah liat Kean kaya ketakutan gitu terus tiba tiba pingsan..." Jelas Adit.
Gerald menghela nafas kasar mendengarnya. Tidak,ia bukan marah pada Adit,ia hanya merasa kecolongan. Apa Kean di bully lagi ? Siapa lagi kali ini pelaku nya ? Itulah yg ada di pikiran Gerald.
" Dari tadi adek juga cuma diam aja,ditanya ga mau jawab,cuma ngelamun sambil nangis begitu,...aku jadi takut yah,.." sambung Reon.
Gerald menatap Kean lalu mengusap kepala anak itu pelan membuat Kean mendongak menatap nya.
" Ayah..." Seru Kean menghambur memeluk ayahnya dengan erat. Posisi Gerald yg berdiri membuat Kean menduselkan wajahnya ke perut keras Gerald.
Gerald masih diam,hanya usapan lembut yg ia berikan di kepala dan bahu Kean. Setelah beberapa saat,Gerald melepaskan pelukan Kean dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang Kean. Kedua tangan nya menangkup pipi Kean dengan lembut. Dapat Gerald lihat pancaran ketakutan dari kedua mata Kean yg masih berair.
" Adek,...ingat kan apa yg ayah bilang waktu itu kalo adek ga boleh merahasiakan apapun dari ayah ??" Tanya Gerald lembut.
Kean mengangguk pelan sebagai jawaban.
" Jadi,bisa kasih tau ayah apa yg bikin adek takut sampai seperti ini ??" Tanya Gerald lagi dengan hati hati.
Kali ini Kean hanya menundukkan kepalanya. Ia bingung,haruskah ia katakan tentang Vina pada ayah nya. Apa ayah nya akan percaya ? Atau justru akan marah padanya ?
" Adek " panggil Gerald lagi sembari mendongakkan wajah Kean agar menatapnya.
Kedua mata anak itu kembali berkaca kaca. Namun Gerald bersikukuh ingin mendengar jawaban dari anak bungsunya.
" Adek ga perlu takut,kasih tau semuanya sama ayah.." pinta Gerald
" T..tapi Jan..ji ayah ja..ngan marah " lirih Kean membuat Gerald mengernyit bingung. Begitu juga Reon dan yg lain nya yg sejak tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.
Gerald menganggukkan kepalanya,...
" Iya,ayah janji "" Ta.. tadi ta...Tante V..Vina...Tan...tante Vi..Vina____"
" Tante Vina datengin Lo di cafe ???" Potong Reon.
Kean menatap kakaknya yg berdiri tak jauh darinya. Lalu beralih menatap ayahnya kembali yg juga menatapnya dengan pandangan yg sulit di artikan. Dengan rasa takut Kean menganggukkan kepalanya pelan lalu menunduk.
Gerald terdiam. Tapi tidak dengan Reon yg mulai emosi. Baru hendak berbicara Kevin segera menghentikan Reon membuat Reon mendengus.
" Terus kenapa Lo jadi ketakutan begitu ?? Emang apa yg di bilang Tante Vina sama Lo ??" Pancing Rafa.
Semua nya kembali menatap Kean penuh tanya terutama Gerald. Dengan sisa keberanian yg Kean punya,Kean menatap sang ayah.
" A..ayah Tante Vina bi..lang kalau Tante Vina itu a..adalah Tante nya re..no,Tante Vina ga terima Reno di..di keluarin dari kam..pus_____"
" Dia ngancam Lo ???" Sela Rafa kali ini.
Dan anggukan pelan Kean membuat semuanya terkejut terlebih Gerald. Sulit untuk nya percaya,kenyataan apa ini ?? Dan apa yg ia dengar tadi,Vina adalah Tante dari Reno,anak yg membully bungsunya yg ia depak dari kampus dan ia buat tidak di terima di universitas manapun di Indonesia ?? Benarkah Vina seperti itu ?? Karena Vina yg ia kenal adalah seorang wanita yg lembut dan baik. Tapi tidak mungkin juga kan jika Kean yg mengada ada cerita ??
" A..yah.."
Lirihan Kean membangunkan Gerald dari keterdiaman nya. Ia menatap anak bungsunya dan terkejut saat melihat Kean yg tengah menahan sakit dengan tangan yg meremas perutnya sendiri.
" Ya Allah,...adek " seru semuanya.
Gerald mendekap Kean yg nyaris tersungkur ke lantai,menyandarkan kepala anak nya itu di bahunya.
" Adek,...sayang " panggil Gerald dengan tangan yg meraih tangan Kean yg meremas perutnya sendiri.
Reon segera memencet tombol darurat di samping tempat tidur Kean.
" Ayah sa..kitt..." Rintih Kean setelah nya mata anak itu tertutup sempurna dengan tubuh yg terkulai lemas di pelukan sang ayah.
🌺
🌺
🌺
🌺
🌺
Reon,Rafa,Kevin dan Adit kini berada di atap rumah sakit. Dokter yg menangani Kean tadi mengatakan kalau Kean sedang tertekan dan itu berpengaruh pada penyakitnya. Dokter itu juga mengatakan agar sebisa mungkin tidak membuat Kean tertekan seperti ini,atau kesehatan nya akan semakin memburuk.
" BRENGSEK...TANTE VINA SIALAN..." umpat Reon.
Rafa dan yg lain nya hanya diam saja. Mereka mengerti jika Reon sedang sangat emosi saat ini. Mereka pun sama,bagaimana pun juga wanita itu sudah membuat Kean seperti ini.
" Anjing emang tuh perempuan,berani berani nya dia ngancam adek gue...bangsat !!" Umpat Reon lagi.
" Lo harus tenang Re,..gue tau Lo emosi tapi gue harap Lo masih bisa pake akal sehat Lo sekarang...se ngga nya ada bokap Lo yg harus Lo pikirin juga perasaan nya..." Ucap Kevin.
" Gue bakal benci bokap gue kalo sampe bokap gue masih mempertahankan si Tante sialan itu buat jadi calon istrinya..." Sahut Reon.
" Maka nya gue bilang la harus tenang,...gue yakin bokap Lo ga akan diam aja setelah tau fakta ini,...lo...ga lupa kan siapa bokap Lo ??" Ucap Kevin lagi dengan senyum miring nya.
Reon terdiam mencerna ucapan Kevin barusan. Benar. Kita lihat saja apa yg akan dilakukan oleh ayah nya setelah ini.
Rafa merogoh ponsel nya saat ada pesan yg masuk. Matanya membulat sempurna saat melihat isi pesan tersebut.
" GILA !!! Re,dan Lo berdua harus liat ini..." Ucap nya sembari memperlihatkan isi pesan yg baru saja di terimanya.
Reaksi ketiganya tidak jauh berbeda dengan reaksi Rafa tadi setelah melihat isi pesan tersebut.
Pesan yg memberitahukan informasi tentang Vina.
Vina prachaya
32 tahun
Mantan narapidana akibat kasus pembunuhan dan narkotika.
Penipu ulung yg selalu menarik perhatian pria pria kaya untuk di kuras harta nya.
Kebanyakan korban nya adalah para pengusaha yg setelah harta nya habis akan langsung di buat gila hingga mendekam di rumah sakit jiwa atau di BUNUH.
🌺
🌺
🌺
🌺
🌺
Nah loh,...kenapa jadi gini ???
Tapi seru juga kali ya kalo ada action nya sedikit...hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean 2 ( sequel 'kean' )
Fanfictiondisarankan buat baca 'kean' dulu supaya faham sama jalur cerita nya...