🌺 07 🌺

2.4K 239 30
                                    

Hehehe...mau double up ah...

🌺

🌺

🌺

🌺

Lagi. Untuk kesekian kalinya Kean harus berada di ruangan serba putih ini lagi. Ruang rawat yg pernah menjadi saksi bisu dari perjuangan nya dulu untuk bertahan hidup dan ia berhasil waktu itu. Tapi lagi lagi ia harus kembali terkurung di ruangan yg sama dengan perjuangan yg entah sama atau tidak seperti dulu.

Ceklek

" Dokter bilang apa yah ?? " Tanya Reon langsung begitu melihat Gerald memasuki ruangan tempat adik nya di rawat.

Gerald menghampiri Kean yg masih terlelap setelah mendapat penanganan. Mengelus kepala bungsunya dengan pelan lalu menggelengkan kepalanya sembari menatap si sulung yg menunggu jawaban darinya.

" Dokter belum bisa kasih kepastian apa2,...Kean harus melakukan beberapa tes lab lagi supaya kita bisa tau apa yg terjadi dan supaya Kean bisa langsung mendapat penanganan yg tepat kalau sampai ada hal yg tidak di inginkan terjadi..." Jawab Gerald.

Reon terdiam. Mencoba mengenyahkan semua pikiran buruk yg sejak tadi berputar di kepalanya. Tidak. Adik nya pasti baik baik saja,Kean tidak akan seperti dulu lagi atau lebih tepatnya tidak boleh seperti dulu lagi. Reon tidak akan sanggup jika harus melihat Kean yg berjuang melawan rasa sakit nya seperti beberapa tahun lalu. Tidak akan dan hal itu tidak boleh terjadi lagi.

" Aku ga mau Kean sampe kaya dulu lagi yah..." Ucap Reon lirih.

Gerald menatap lembut putra sulung nya,ia mengerti apa yg di rasakan oleh Reon. Ketakutan itu,adalah ketakutan yg sama yg juga ia rasakan saat ini. Gerald menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya secara perlahan.

" Kita berdo'a saja,...semoga apa yg kita takutkan tidak terjadi..." Hanya itu yg bisa Gerald ucapkan karena sesungguh nya ia pun tidak tau harus bagaimana menenangkan Reon sementara hal yg sama juga tengah ia rasakan.

Keduanya terdiam sembari menatap wajah pucat nan damai Kean yg masih terlelap.

" Jangan berfikir terlalu jauh,...selain berdo'a kita juga harus yakin bahwa Kean pasti baik baik saja...sekalipun ada hal buruk yg terjadi...kita akan selalu berada di samping Kean..."  Akhirnya kalimat itu di ucapkan juga oleh Gerald.

Reon menatap mata tajam sang ayah yg juga tengah menatap nya. Bisa Reon lihat ada pancaran ketakutan juga kekhawatiran yg juga ayah nya itu rasakan,sama sepertinya. Tak ada yg bisa Reon ucapkan untuk membalas ucapan sang ayah,hanya sebuah anggukkan yg bisa ia berikan sebagai jawaban.

🌺

🌺

🌺

🌺

🌺

" Eungh..."

Kelopak mata Kean mulai terbuka secara perlahan. Mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yg masuk ke retina nya. Kemudian ia mengedarkan pandangan nya dan mendapati sang ayah yg masih tertidur sambil duduk di kursi di samping tempat tidurnya. Setelahnya ia juga bisa melihat sang kakak yg tidur meringkuk di sofa yg ada di sudut ruangan tersebut.

" A...yah..." Panggilnya lemah. Tangan nya bergerak pelan menyentuh tangan sang ayah.

Gerald terlonjak kaget saat merasakan ada yg menggenggam pelan tangan nya. Matanya langsung tertuju pada si bungsu yg kini sedang menatap sayu ke arah nya.

" Alhamdulillah nak...kamu sudah bangun...???" Seru bahagia Gerald.

Kean hanya menganggukkan kepalanya pelan. Kean tidak akan bertanya ada dimana dirinya sekarang. Karena Kean sudah sangat hafal dengan ruangan yg di tempatnya saat ini.

Kean 2 ( sequel 'kean' )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang