🌺 24 🌺

1.9K 193 55
                                    


Srekkk

Gerald melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Bram menggunakan sebilah pisau. Kemudian berdiri dihadapan Bram yg tengah menatap Nyalang ke arah nya.

Tanpa aba aba Bram langsung melayangkan pukulan nya pada Gerald. Tapi bukan Gerald nama nya kalau ia tak bisa menghindari pukulan dari Bram.

" Wow...ga sabaran banget Lo " ucap Gerald sembari menyeringai.

" Ga usah basa basi bangsat..." Seru Bram sambil kembali melayangkan pukulan nya pada Gerald.

Namun lagi lagi Gerald berhasil menghindar. Sebenarnya Gerald memang sengaja tidak mau melawan dulu,dia ingin bermain main dulu dengan Bram. Merasa tidak ada satupun pukulan nya yg mampu mengenai Gerald,Bram menjadi sangat murka. Matanya tanpa sengaja melihat pisau yg tadi di gunakan Gerald untuk melepas ikatan nya di atas meja. Dengan secepat kilat Bram mengambil pisau itu dan menodongkan nya ke arah Gerald. Keadaan menjadi hening. Rully hampir saja bertindak untuk membantu Gerald,namun Gerald langsung memberinya isyarat agar diam saja. Rully pun kembali duduk sembari melihat apa yg akan terjadi selanjutnya.

" Gue udah bilang jangan pernah main main sama gue,....Lo udah bikin gue kehilangan Vina,...dan itu adalah kesalahan fatal yg udah Lo lakukan,...gue memang ga berhasil bunuh Lo waktu itu karena anak sialan Lo itu,...oh iya,gimana kabar nya anak Lo ??? " Ujar Bram terkekeh sinis.

Gerald tersenyum,...
" Sejujurnya,seharusnya gue berterima kasih sama Lo,...Lo tau ?? Anak gue itu sakit kanker,..dia sempat kritis setelah Lo nusuk dia kemarin,tapi berita baiknya racun VX yg Lo taruh di belati yg Lo pakai justru malah membunuh sel kanker yg ada di tubuh anak gue sampai ke akar akar nya,alhasil sekarang anak gue malah sembuh dari kanker nya...tapi racun itu ada efek nya juga,seumur hidup anak bungsu gue harus rela menahan rasa sakit yg sewaktu waktu bisa menyerang nya akibat racun itu..." jelas nya.

Rully ternganga mendengar penjelasan Gerald. Sementara Bram tertawa penuh kemenangan.

" Bukan kah itu bagus,...setidaknya Lo pasti bakal menderita melihat anak Lo sekarat pelan pelan,...sebaik nya Lo siapin kuburan untuk anak Lo itu,karena ga akan ada yg bisa bertahan hidup setelah terkena racun itu..." Ujar nya tetap sambil menodongkan pisau ke arah Gerald yg berdiri santai di depan nya.

Gerald mengangguk,....
" Kalau soal itu,...gue memang sudah menyiapkan satu lubang kuburan berikut dengan semua persiapan dan perlengkapan nya,..." Sahut nya sambil menatap tepat di mata Bram.

Rully mengernyit bingung namun tidak berani bersuara. Sedangkan Bram menatap lekat ke arah Gerald yg mengeluarkan smirk nya. Dan apa yg terjadi selanjutnya benar benar tidak bisa di perkirakan sebelumnya.

Dengan tiba tiba Gerald menarik tangan Bram yg menodongkan pisau padanya lalu membanting tubuh Bram kelantai dengan keras. Bram yg cukup terkejut tidak bisa melawan. Gerald memegang tangan Bram yg ia yakini adalah tangan yg Bram gunakan untuk menusuk Kean kemarin.

" Dan kuburan itu,...buat Lo " ucap nya sembari tersenyum licik,lalu sedetik kemudian Gerald memelintir tangan itu hingga patah.

Kreekkkk

" Aaaaaarrrgggghhhhh " jerit Bram kesakitan sembari memegang tangan nya.

" Ups,...sorry,...SENGAJA " kekeh Gerald sambil melepaskan tangan Bram.

Rully bahkan terbengong dengan apa yg baru saja ia lihat. Setelah nya Gerald memungut pisau yg tadi di pegang oleh Bram dan berjongkok di hadapan Bram.

" Gimana ??? Sakit ???" Tanya Gerald pelan.

" Bajingan Lo Gerald ...." Maki Bram di sela kesakitan nya.

" Yups,...bajingan memang nama belakang gue kalau Lo lupa,..." Sahut Gerald. " By the way,...Lo mau tau dimana Vina kan ??? " Tanya nya.

Kean 2 ( sequel 'kean' )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang