🌺 03 🌺

3K 258 14
                                    


Saat ini Kean tengah tertidur di salah satu ranjang klinik universitasnya di temani oleh Adit. Selesai kelas tadi,Adit langsung menyeret anak itu ke klinik kampus. Kean hampir kehilangan kesadaran nya dan membuat Adit panik bukan main. Bahkan anak itu masih sempat berkata jika dirinya baik baik saja. Beruntung Adit cukup kuat untuk memaksa menggendong Kean sampai ke klinik kampus.

Braak

Pintu klinik terbuka dengan kasar bersamaan dengan masuknya Reon,Kevin dan juga Rafa. Gurat khawatir tercetak jelas di wajah ketiganya.

" Dit,...???" Panggil Reon langsung mendudukkan dirinya disisi ranjang adiknya.

" Sorry bang,...gara gara gue telat datang Kean jadi kaya gini..." Ucap Adit menyesal.

Kevin menepuk pelan bahu sang adik.

" Ga apa apa Dit,...gue justru makasih karena Lo udah nolongin adek,...gue ga bisa bayangin kalo seandainya tadi Lo lebih telat lagi datang nya,...entah apa aja yang bakal di lakuin si Reno,..." Tenang Reon di angguki ketiga nya kecuali Kean.

" Emang brengsek tuh anak,...gue heran apa orang tua nya ga pernah ngedidik dia ya...sampe sampe tuh anak kaya gitu banget sifatnya...sial !!" Cerca Rafa kesal.

" Kali ini ga bisa di diemin lagi,Lo jangan diem aja donk Re,..." Sahut Kevin.

" Gue udah bilang sama bokap soal ini,...dan Lo pasti tau kan bakal kaya apa kalo bokap gue udah bertindak...??" Ucap santai Reon.

Ketiga nya mengangguk. Tentu saja mereka tau apa yang bakal terjadi selanjutnya jika seorang Gerald sudah turun tangan. Apalagi ini menyangkut keselamatan anak bungsu kesayangan nya. Kesayangan mereka lebih tepat nya.

" Eungh..."

Empat orang disana serempak menoleh ke arah Kean yang mulai membuka kelopak mata nya secara perlahan. Kean menatap sang kakak yang duduk di sisi nya. Juga pada Adit,Kevin dan Rafa yg berdiri tidak jauh dari ranjang nya. Semuanya kini tengah menatap cemas padanya.

" Ka...kak..."

" Iya,..."

Kean mencoba mendudukkan dirinya,...
" Sshhh..."

" Dek,...baringan aja dulu,...jangan di paksain duduk dulu..."

Belum sempat Reon selesaikan ucapan nya,pintu klinik itu kembali di buka bersamaan dengan Gerald yg berjalan tergesa ke arah mereka.

" Astaghfirullah Kean,..." Serunya khawatir.

Reon bergeser dari tempat nya semula agar sang ayah bisa duduk di sisi adiknya.

Kean menatap ayah nya dengan mata berkaca kaca,...
" A..yah..." Ucapnya sambil merentangkan kedua tangan nya.

Gerald langsung meraih tubuh anak bungsunya itu ke dalam dekapan hangat nya,...
" Ayah disini nak...jangan takut ya..."

Kean mengangguk pelan dalam pelukan ayahnya. Gerald mengusap punggung Kean dengan lembut setiap kali mendengar ringisan yg keluar dari bibir anak nya itu. Tentu saja Gerald sudah tahu apa yang terjadi dengan bungsunya ini.

Anak bungsu kesayangan nya di bully,itulah yang di beritahukan oleh Reon padanya. Dan tentu saja hal itu membuat Gerald menjadi sangat marah. Jangan salah,Gerald memang merupakan sosok ayah yang lembut sekarang,tapi Gerald juga bisa menjadi orang yang kejam jika ada yang berani mengusik anak anak nya. Terutama Kean.

Sejujurnya,ini bukanlah kali pertama Kean mengalami pembulyyan di kampusnya. Namun tidak d pungkiri,ini adalah yang terparah. Karena sebelumnya,Kean tidak pernah sampai terluka seperti ini. Sebelumnya,Kean hanya sekedar mendapatkan hinaan karena cara bicaranya yang gagap. Namun selama ini Kean selalu bersikap biasa saja,karena itu Gerald dan yang lain nya juga bersikap seperti biasa. Menurutnya,selama Kean tidak mengeluhkan nya,itu artinya Kean masih baik baik saja. Bukan tidak peduli,tapi Gerald hanya tidak ingin terlalu mengekang anak bungsunya itu. Gerald dan lain nya hanya berusaha membuat Kean merasa nyaman.

Kean 2 ( sequel 'kean' )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang