Gerald duduk termenung di ruang kerjanya. Hari ini ia tetap pergi ke kantor dan meminta Reon untuk menemani Kean di rumah sakit. Dalam diam nya banyak hal yg ia pikirkan. Tentang apa yg ia dengar tentang Vina,wanita yg ia jadikan sebagai calon istrinya. Sejujurnya ia masih tak percaya jika Vina adalah wanita jahat,tapi jika ingat yg mengatakan hal itu adalah anak nya sendiri yg kini harus mendekam di rumah sakit akibat wanita itu,Gerald merasa ragu. Tidak mungkin kan Kean berbohong padanya hanya karena anak itu tidak ingin ia menikah dengan Vina ??" Hah...." Helaan nafas kasar keluar dari bibir Gerald. Ia sungguh sangat pusing memikirkan semua ini.
Tiba tiba pintu ruang kerjanya di ketuk oleh seseorang.
" Masuk " perintah Gerald.
Tak lama kemudian,seseorang masuk ke ruangan nya. Seseorang yg membuatnya pusing sekarang ini. Siapa lagi kalau bukan Vina,calon istrinya sekaligus org yg telah membuat anak bungsunya masuk rumah sakit.
" Mas,.." sapa Vina lembut dengan senyum manisnya.
Sejenak Gerald diam sembari menatap Vina yg berjalan anggun menghampirinya.
" Oh,...kamu Vin ?? Ada perlu apa sampai kamu datang kesini ??" Tanya Gerald.
Vina cemberut mendengar pertanyaan Gerald,...
" Kok nanya nya gitu ?? Mas ga suka aku kesini ??"Gerald tersenyum melihat Vina cemberut,..
" Bukan gitu,...maksudnya kenapa tiba tiba kamu kesini,biasa nya kan kalo mau kesini kamu ngabarin aku dulu..."Vina tidak jadi menghampiri Gerald yg duduk di kursi singgasana nya dan mendudukkan dirinya di sofa yg ada di ruangan itu.
" Ga kenapa kenapa,...aku cuma mau kasih kejutan sama kamu mas..lagipula dari kemarin mas ga ada ngabarin aku,...aku kan jadi khawatir.." ujarnya tersenyum.
Gerald ikut mendudukkan dirinya di samping Vina,lalu menggenggam tangan wanita itu,...
" Maafin mas ya,...mas ga sempat ngabarin kamu,...Kean masuk rumah sakit kemarin,.."" Ya ampun mas,..." Seru Vina terkejut. " Terus sekarang gimana keadaan Kean ??? Kean ga apa apa kan mas ?? Soal kaya gini kok mas ga ngabarin aku sih ??" Lanjutnya bertanya dengan nada khawatir.
Sejenak Gerald terdiam menatap Vina yg terlihat khawatir. Dan hal itu membuat Gerald semakin tidak yakin jika wanita di samping nya ini lah yg telah membuat Kean mendekam di rumah sakit.
" Tadi pagi waktu aku tinggal sh udah lumayan baik,...kemarin ga tau kenapa tiba tiba tekanan darah nya turun,dan kamu tau kan kalau anak bungsu ku itu tidak sesehat anak anak lainnya...jadi yah hal seperti ini udah sering terjadi,...kondisinya memang bisa drop secara tiba tiba padahal tadinya baik baik saja..." Jelas Gerald.
" Kasihan banget ya Kean,padahal anak seumur dia itu harusnya lagi puber puber nya,...tapi Kean justru harus melewati hari harinya dengan keadaan yg seperti itu..." Ucap sedih Vina. " Kamu yang sabar ya mas,...jangan sedih. Aku ga bisa bayangin gimana perasaan Kean kalau lihat kamu begini,.." lanjutnya menenangkan Gerald.
Gerald kembali tersenyum lembut,..
" Iya,...aku tau apa yg harus aku lakukan untuk anak anak aku terutama Kean,...aku juga mengerti bagaimana caranya melindungi mereka..." Ucapnya.Vina mengangguk sembari tersenyum lalu memeluk Gerald.
" Iya mas,...lakukan apapun untuk melindungi anak anak mu terutama si penyakitan itu,karena aku juga akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan mereka satu persatu,dan yg terakhir aku akan menyingkirkan kamu juga setelah semua harta mu menjadi milikku...sekali dayung 2 3 pulau terlampaui,dendam keponakan ku terbayar aku juga mendapatkan hartamu..." Batin Sarah tersenyum iblis.
🌺
🌺
🌺
🌺
🌺
" Eungh..." Lenguh Kean yg baru bangun dari tidurnya. " Kak.." panggilnya.
Reon yg duduk di sofa sambil mengerjakan tugas kuliah nya segera menghampiri begitu mendengar sang adik memanggilnya.
" Udah bangun ?? Ada yg sakit ga dek ???" Tanya nya.
Kean menggeleng pelan,...
" A..yah mana ??"Reon tersenyum lembut sembari mengusap sayang kepala adiknya,...
" Ayah masih di kantor dek,..." Jawabnya membuat Kean mengangguk pelan. " Kenapa hm ?? Adek mau apa ?? Sama kakak aja " lanjutnya.Kean menatap sayu kakaknya,...
" Mau ti..dur lagi..tapi sa..ma k..kakak ya.." jawab nya.Reon terdiam sebentar lalu mengangguk. Kemudian ia ikut membaringkan dirinya di samping sang adik dengan hati hati. Setelah kakak nya itu benar benar berbaring di samping nya,Kean langsung menumpukan kepalanya di dada sang kakak. Dengan pelan dan hati hati Reon mengusap belakang kepala hingga punggung adiknya itu.
" Kak "
" Hm "
" A..adek takut..."
" ... "
" A..yah marah ya sa..sama adek ?? Ta..tapi Tante Vina emang ja..jahat kak...a..ayah pasti benci sama a..adek ya kak ??" Racau Kean dalam rengkuhan Reon.
" Ayah ga mungkin marah apalagi benci sama adek,...ayah juga pasti percaya sama adek,sama kaya kakak...kalaupun ayah sampe marah sama adek,ada kakak yg bakal jagain adek...jadi ga usah takut lagi ya..." Ucap Reon menenangkan.
" T..tapi ka..kalau ayah te..tap nikah sama Tante Vina,a..adek ga apa apa,a..asal ayah ba..hagia...a..dek juga bahagia...Tante Vina bo..leh sakitin a..dek asal jangan a..ayah..."
" Sssttt...udah ya,jangan mikir yg macem macem,nanti kondisi adek makin drop...dan kakak ga mau kalau sampai itu terjadi...percaya sama kakak,ayah pasti tau apa yg harus ayah lakukan dan ayah ga akan pernah marah apalagi benci sama adek seperti dulu... " Sela Reon lagi dan kata kata terakhir itu tentu hanya ia ucapkan dalam hati.
Akhirnya Kean mengangguk pelan. Ya,ia percaya pada kakaknya itu. Dan semoga apa yang kakak nya katakan adalah benar. Bahwa ayahnya tidak marah apalagi membencinya. Dalam hati Reon pun berharap semoga ayah nya tidak termakan oleh rayuan iblis wanita itu dan tetap menjadi ayah yg baik untuknya juga adiknya.
Tanpa sepengetahuan keduanya,sebenarnya Gerald mendengar semuanya. Ia baru saja hendak membuka pintu kamar rawat Kean dan mengurungkan niatnya saat mendengar racauan anak bungsunya itu. Ruang VVIP yg cenderung sepi membuat semua pembicaraan antara kedua anaknya terdengar begitu jelas meskipun pelan.
Gerald memejamkan matanya guna mengontrol emosinya saat genggaman tangan nya pada knop pintu mengerat. Suara anak bungsunya yg sarat akan ketakutan terngiang dengan jelas ditelinga nya. Ia mengurungkan niatnya untuk membuka pintu dan malah mendudukkan dirinya di kursi tunggu di depan ruang rawat Kean. Menyandarkan kepalanya ke dinding sambil memejamkan kedua matanya. Masalah ini benar benar menguras emosinya. Gerald menggelengkan kepalanya pelan mencoba menghilangkan pikiran kacaunya. Beberapa saat kemudian Gerald membuka matanya dengan senyum miring yg terlihat menyeramkan.
🌺
🌺
🌺
🌺
🌺
Halo halo halo....
Maaf ya baru up...buat yg udah nungguin cerita ini stay healthy ya
Btw gimana nih...menurut kalian Gerald bakal pilih Vina apa anak anak nya ???
Kasih jejak ya kawan,...and sory for typo hehehe ✌️✌️✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kean 2 ( sequel 'kean' )
Fanfictiondisarankan buat baca 'kean' dulu supaya faham sama jalur cerita nya...