8. Perasaan Anggi

2.5K 68 0
                                    

Maaf ya readers aku lama gak update, kayaknya 2 minggu lebih aku gak up. maaf banget yaaa....

Enjoy and happy reading ya.....

Setelah selesai berganti pakaian Anggi menunggu Meysha di tempat duduk di tepi kolam, dia menyisir rambutnya yang basah sehabis mandi keramas di ruang bilas, dia juga merapikan barang bawaannya dan barang bawaan Meysha. Asyik dengan kegiatannya tiba-tiba Andrew datang dan duduk dikursi samping Anggi, Anggi melihat Andrew yang duduk di sampingnyapun merasa malas dan jengah, sedangkan Andrew malah cengar cengir gak jelas dan terus menatap Anggi dengan tatapan memuja.

"Gue risih tau gak ngeliat senyum cengar cengir lo kayak gitu, eneg" Anggi memutar bola matanya malas.

"Salah sendiri kamunya cantik beb" Jawab Andrew dengan entengnya.

"Namanya cewek ya pasti cantiklah, kalau ganteng ya cowok"

"Berarti aku ganteng ya beb"

"Iyuuhhh PD banget sih lo"

"Beb habis ini kamu mau kemana ? kita jalan-jalan yuk ke mall apa kemana gitu"

"Gak bisa gue sibuk abis ini ada urusan lo aja sana ama geng lo yang sok kecakepan itu" Anggi sudah sangat risih dengan Andrew dia ingin cepat-cepat pergi dari sana akan tetapi kakaknya Meysha masih belum muncul juga.

"Kamu nungguin siapa sih beb kok kayak gelisah gitu ?" Andrew melihat Anggi yang sedang celingak celinguk seperti menunggu seseorang.

"Bukan urusan lo juga gue nunggu siapa ?"

"Kamu gak lagi nunggu cowok kan ?" Tanya Andrew yang dibuat penasaran.

"Udah gue bilang bukan urusan lo, awas minggir gue mau cabut" ketika Anggi akan meninggalkan tempat duduk itu tiba-tiba lengannya ditahan oleh Andrew.

"Kalau kamu beneran nunggu cowok, aku gak bakal segan-segan buat ngehajar cowok itu" Andrew menarik lengan Anggi sehingga tubuh mereka semakin menempel, dan membuat Anggi seketika gugup dan merona

"Apaan sih lo gak jelas banget, awas minggir lepas" Anggi mencoba melepaskan lengannya dari tangan Andrew.

"Cuppp...kamu harus ingat beb kamu cuman boleh deket sama aku" Andrew mencium pipi mulus milik Anggi dan menenkankan kalau Anggi hanyalah miliknya dengan nada posesivnya dan mengintimidasi, sontak hal ini membuat Anggi meremang dengan tingkah Andrew yang hari ini sudah berani menciumnya.

Tak lama Anggi melihat Meysha sudah keluar dari ruang bilas dan ruang ganti wanita, dia segera menghampiri Meysha dengan terburu-buru dan mengajak Meysha keluar dari area tempat berenang itu lalu menuju ke tempat parkir dan meninggalkan tempat berenang itu, Meysha yang melihat tingkah Anggi merasa curiga, tidak biasanya adiknya ini merasa gugup dan seperti menghindari seseorang.

"Ayo kak kita cepetan pergi dari sini" Anggi menyeret paksa Meysha

"Ada apasih nggi kok kayak buru-buru banget ?"

"Udah tanyanya nanti aja, nanti aku ceritain ke kakak pokoknya kita mesti keluar dari tempat ini dulu"

"Bebb kamu mesti ingat pesan aku" teriak Andrew yang membuat banyak orang menoleh ke arahnya sedangkan Andrew tidak merasa malu sekalipun karena dilihat banyak orang, hal ini membuat Meysha menoleh dan dai terkejut kalau Andrew mahasiswanya memanggil Adiknya ini dengan beb.

"Udah gila lo drew, lo jadi tontonan banyak orang woy liat noh, kayaknya udah beneran putus deh urat malu lo" Reymond sampai menggelengkan kepala melihat tingkah laku sahabatnya ini yang sangat tergila-gila dengan gadis yang satu sekolah dari SMA sampai sekarang.

"Lo gak ngerti sih Rey gimana orang yang jatuh cinta, lo juga ngertikan udah dari SMA gue naksir berat sama Anggi"

"Iya gue ngerti tapi jangan bikin hal memalukan kayak gini, bisa ancur reputasi gue, reputasi kita diliatin banyak orang"

"Ah elaahhh gak ada yang kenal juga ama kita disini"

"Dasar cabe lo udah buruan kita pulang, udah mulai ngantuk gue pengen cepet rebahan gue di rumah" Andrew dan Reymond pun bergegas pulang dan ingin segera mengistirahatkan badan mereka.

Selama perjalanan Meysha sudah gatel ingin menanyakan banyak hal dengan adiknya ini, apakah Anggi memiliki hubungan yang spesial deng Andrew mahasiswanya itu, dan apakah mereka sedang backstreet, tetapi melihat raut muka Anggi dia seperti menahan kesal akan tetapi adiknya ini juga merona di kedua pipinya.

"Kak kita makan siang sekalian apa gimana ?" tanya Anggi untuk sekedar menetralkan suasana.

"Langsung pulang aja deh, kita makan siang dirumah aja"

"Ya udah deh"

Anggi melajukan mobilnya sedikit kencang agar segera sampai dirumah, setelah 20 menit diperjalanan mereka sudah sampai dirumah, dan makan siang bersama dengan hening dan dengan pikiran yang berkecamuk masing-masing diotak mereka. Setelah makan siang selesai Anggi mengajak Meysha ke kamarnya dan Meysha menuruti kemauan adiknya ini karena dia sudah berada di level tertinggi kekepoannya.

"Ayo ceritakan ada apa kamu tadi sampai buru-buru pulang dan siapa cowok yang teriakin kamu tadi, sampai dia manggil kamu beb lo"

"Okey kak dia cuman temen aku aja, namanya Andrew dia itu temen aku dari SMA sampe sekarang"

"Kamu ada hubungan yang spesial sama dia ?" tanya Meysha dengan nada penuh selidiknya.

"Enggak kak, aku bener-bener gak suka sama Andrew"

"Ati-ati kamu dek, awalnya kamu gak suka besok bisa jadi kamu beneran suka ama Andrew, yang kakak liat nih si Andrew kayaknya suka banget sama kamu, kayak cinta banget sama kamu"

"Dia itu cuman terobsesi kak sama aku gak lebih"

"Anggi kakak bisa liat saat Andrew melihat kamu itu memberikan tatapan memuja dan penuh cinta, seakan-akan kamu itu perempuan yang layak untuk dia cintai, kamu harusnya bersyukur kalau kamu bisa dicintai oleh seseorang dengan waktu yang lama, padahal kalian tidak memiliki hubungan apapun akan tetapi dia tetap kekeuh dengan pendiriannya kalau cuman kamu yang dia cintai, coba deh kamu buka hati buat cowok itu, ya buat sekedar mengenal satu sama lain"

"Alah gak usah saling mengenal lagi, aku udah tau betul si Andrew itu orangnya kayak gimana, dia itu slengekan, berandal, sok ganteng, kekanakan dan mesum"

"Ya siapa tau setelah kamu menerima dia, dia bakal berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi kan, hati manusia gak ada yang tau dek, karena tuhan itu maha membolak-balikkan hati manusia, siapa tau juga Andrew memiliki sisi positif yang belum pernah kamu ketahui kan, kakak gak maksa kamu itu semua tergantung sama keputusan kamu" Meysha menasehati adiknya ini dengan penuh pengertian, karena Anggi memiliki sifat yang susah untuk mengontrol emosinya, dan ketika sedang menasehati maka harus dengan nada bicara yang lembut agar adeknya ini bisa memahami.

"Gak tau lah kak liat nanti aja kayak gimananya ?"

"Yaudah sekarang kamu istirahat kakak tau kamu pasti capek kan, kakak balik kekamar dulu ya"

Meysha meninggalkan Anggi sendiri dikamar dan dia menuju kekamarnya untuk beristirahat juga.

Terimakasih sudah mampir di cerita ini, jangan luoa untuk vote, follow, dan comment ya readers....

See you in next chapter....

My Beautiful and Sexy LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang