16. Bercumbu

5.4K 77 0
                                    

Hallo guysss, friendsss, readerssss, kesayangannya aku....

Maaf banget ya aku lambat updatenya, beneran lagi sibuk dan banyak deadline yang mesti segera dilakukan dalam bulan ini.....

Aku harap kalian semua gak marah dan jangan bosen ya nungguin cerita ini update

Enjoy and happy reading semuanya.....

"Reymond udah ya aku kenyang lagian rasanya juga pahit" Meysha menolak suapan dari Reymond karena dia merasa sudah kenyang dan rasa buburnya juga pahit, dia juga gak bernafsu untuk makan karena kondisi badannya yang lemah.

"Sayang lagi ya baru abis separuh lo ini" Reymond berusaha untuk membujuk Meysha agar mau memakan bubur itu lagi.

"Udah Reymond aku eneg malah kebelet muntah kalau dipaksa makan lagi"

"Ya udah sekarang kamu minum obatnya terus minum air putihnya ya sayang" Meysha mengangguk lemas mendengar perintah dari Reymond.

Setelah selesai minum obat Meysha merebahkan tubuhnya kembali sembari memijat kepalanya yang pusing, tak lama setelahnya Reymond tiba-tiba ikut merebahkan tubuhnya disamping Meysha, sontak saja Meysha kaget dengan yang dilakukan Reymond.

"Kamu ngapain ikut tidur disini, udah pergi aja kamu"

"Aku mau jagain kamu lah" Reymond malah memeluk tubuh Meysha. Karena kondisi Meysha yang masih lemas maka dia hanya bisa mengalah dan membiarkan Reymond, dan saat ini Meysha sudah mulai merasakan efek samping dari obat yang ia minum barusan, perlahan Meysha mulai mengantuk dan tertidur.

Reymond mengamati Meysha yang tertidur dan dia membelai lembut wajah pucat kekasihnya itu sambil tersenyum, sepintas Reymond membayangkan mengenai antara ia dan Meysha tentang masa depan mereka nantinya, membayangkannya saja Reymond tersenyum-senyum sendiri.

"Kamu sakit aja tetep keliatan cantik Meysha sayang, apapun akan aku lakukan agar kita bisa bersama sayang".

Reymond tetap setia menunggu Meysha yang tengah tertidur pulas, dia membaca buku-buku yang ada di lemari buku milik Meysha, dia mendapat banyak ilmu dari buku yang ia baca dari Meysha. Setelah beberapa jam Meysha membuka matanya dan mendapati Reymond yang tertidur disampingnya, Meysha mengamati lekat-lekat wajah Reymond bisa dibilang Reymond memiliki wajah yang bisa dibilang tampan, rahang yang tegas dan hidung yang mancung, baru kali ini Meysha berdekatan dengan lelaki selain dengan ayah dan kakaknya.

"Aku tau kalau aku ganteng sayang, kamu boleh liatin aku sepuasnya" Reymond mendekatkan tubuhnya ke Meysha sehingga tubuh mereka menjadi semakin lengket.

"Reymond kamu gak malu apa punya cewek kaya aku, aku kan cuma anak dari selingkuhan"

"Sssttt...aku suka sama kamu karena kamu orang baik dan memang pantas untuk aku cintai sayang, aku gak peduli dengan asal usul kamu" Reymond menempelkan jari telunjuknya ke bibir Meysha, dia benar-benar jatuh pada pesona Meysha, dia tidak memperdulikan siapa dan masa lalu Meysha.

"Kamu cantik, pintar, sayang keluarga, mandiri, baik...itu sudah cukup kalau aku tidak salah pilih kekasih atau istri kelak" Meysha menatap seakan tak percaya dengan yang diucapkan Reymond.

"Aku gak akan main-main Meysha aku akan menjadikan kamu istriku kelak, dan aku akan membicarakan ini kepada orangtuaku, aku yakin kalau mereka akan setuju dengan ku" Reymond mengusap lembut bibir pink milik Meysha.

Bibir mereka bersentuhan kembali dengan lembut, Meysha menikmati apa yang dilakukan Reymond kepadanya, Reymond melakukan dengan lembut biasanya dia mencium Meysha dengan kasar akan tetapi sekarang dia menciumnya dengan sangat lembut, mungkin karena Meysha yang saat ini sedang sakit makanya Reymond memperlakukan dengan lembut.

Ciuman itu sekarang turun ke leher jenjang milik Meysha, Meysha merasakan kegelian dan gelenyar aneh yang dirasakan, Meysha meremas rambut lebat milik Reymond yang masih melumat leher jenjang miliknya.

"Emmpphhh..." Reymond yang mendengar desahan dari Meysha semakin terbakar api gairah untuk menjelajah lebih jauh lagi bagian sensitif milik kekasihnya ini.

"Aaaahh Reymondhhhh" Meysha semakin mendesah lebih panjang lagi, seluruh kamar yang ada dirumah milik bunda Ayu dilengkapi dengan peredam suara, sehingga suara desahan Meysha tidak terdengar oleh art yang bekerja di rumah.

Tangan Reymond membuka kancing piyama yang dikenakan oleh Meysha secara perlahan, dia pun mulai menurunkan kecupan dan lumatannya menuju dada Meysha, mata Reymond membelalak melihat dua gundukan kenyal milik Meysha yang dibungkus oleh bra berwarna nude pink yang sangat pas dengan kulit payudara Meysha yang putih bersih.

Reymond membuang piyama atas yang dikenakan oleh Meysha kesembarang arah, Reymond juga membuka pengait bra dan membuangnya kesembarang arah Reymond dibuat takjub dengan payudara Meysha yang menggantung indah dan padat dengan nipple pinknya.

Diremasnya payudara itu dengan lembut dan mulutnya mulai menciumi bibir Meysha yang sudah bengkak, Meysha semakin dibuat kegelian dengan perlakuan Reymond, tangannya saat ini mulai meremas bantal dikepalanya.

"Emmpphh..."

Clop

Clop

Clop

Kini Reymond mulai menyusu pada payudara Meysha dijilatnya nipple pink itu yang sudah tegang, menandakan bahwa Meysha sudah terangsang dan diliputi oleh gairah yang sama dengan Reymond.

"Eeeuummhh..." Reymond semakin menikmati payudara milik Meysha padahal payudara itu belum mengelurkan asi, bagaimana kalau sudah mengeluarkan asi yang ada Reymond seharian tidak akan melepaskan hisapannya.

"Aaahhh aahhh eeemmmpphhh" erangan Meysha semakin nyaring saja di kamarnya.

Tak lama Meysha tersadar kalau apa yang mereka lakukan sudah diluar batas walaupun Reymond akan serius dengan hubungan mereka akan tetapi hal ini tidak boleh terjadi lagi, apa lagi saat ini tangan Reymond sudah mulai mengusap intinya yang masih dibalut cd dan celana piyamanya.

Tiba-tiba Meysha menghentikan kegiatan panas mereka, awalnya Reymond menolak karena hal ini sudah kepalang tanggung, dan dia hanya akan menggeseknya saja belum lagi juniornya yang semakin berkedut dan celananya sudah terasa sesak.

Akan tetapi dia menuruti Meysha untuk menghentikan kegiatan panas mereka dan membantu Meysha untuk memakaikan bra dan baju piyamanya lagi, sebelum mereka keluar dari kamar Reymond meminta pergi ketoilet yang ada di kamar Meysha untuk menuntaskan hasratnya yang sudah ingin dipuaskan itu.

Setelah selesai dengan ritualnya itu, Reymond menggendong Meysha untuk menuruni tangga dan mendudukkannya ke sofa yang ada di ruang keluarga, Reymond memijat lembut kepala Meysha dengan sayang.

"Reymond udah dong ini kepalaku udah gak pusing lagi kok, nanti tangan kamu pegel mijetin kepala aku terus"

"Gapapa sayang supaya kamu cepet sembuh lagi gak pusing-pusing lagi, aku khawatir dan sedih melihat kamu sakit begini"

Meysha dibuat merona malu dengan ucapan Reymond, sedangkan Reymond semakin dibuat gemas melihat tingkah kekasihnya ini, setiap dia melihat Meysha dia selalu ingin nyosor dan tidak mau berjauhan.

Waktu sudah menuju siang dan bunda Ayu pun sudah datang karena dia berjanji kalau akan pulang siang untuk merawat Meysha yang sedang sakit, akan tetapi saat memasuki rumah dia melihat Meysha dan Reymond yang sangat mesra layaknya sepasang kekasih. Bunda Ayu merasa senang karena Meysha bisa memiliki hubungan yang spesial dengan lelaki lain, akan tetapi bunda Ayu juga takut kalau Reymond akan memperlakukan Meysha dengan tidak baik ketika mengetahui latar belakang Meysha, bunda Ayu akan melakukan apapun untuk melindungi Meysha dari siapapun yang menyakiti Meysha.

Jangan lupa untuk selalu vote, follow (bagi yang belum), dan comment.....

See you in next chapter....

My Beautiful and Sexy LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang