O3. PERFECT DADDY

4.6K 733 246
                                    

"Syukurnya bayi dalam kandungannya baik baik aja. Tapi tolong jangan sampai dia terlalu banyak stres ya? Itu sangat bahaya untuk bayinya." Ucap sang dokter.

Taehyung mengangguk pelan sembari memandang prihatin pada Jisoo yang tengah berbaring di kasur rumah sakit. Tidak bisa Taehyung bayangkan, jika saja dia datang tidak tepat waktu, gadis itu sudah pingsan kedinginan di halte bus.

"Untuk saat ini biarin dia istirahat dulu, nanti saya kasih resep vitamin."

"Baik dokter."

"Dok.. Dokter.."

Taehyung serta dokter yang menangani Jisoo kini menoleh pada gadis itu. Mereka melangkah untuk mendekati Jisoo saat menyadari bahwa Jisoo telah siuman dari pingsannya.

"Ada apa Jisoo? Kamu butuh sesuatu?" Tanya dokter.

Jisoo menggeleng kepalanya sembari memegang tangan Dokter, "Saya pengen gugurin anak ini aja, saya mohon Dok.." Ucap Jisoo membuat Dokter langsung menoleh pada Taehyung yang terkejut dengan ucapan Jisoo barusan.

"Tapiㅡ"

"Saya mohon Dokter! Saya nggak mau anak ini lahir, tolong gugurin ajaa!"

"Jis, tenang!" Taehyung menahan tubuh Jisoo yang terus memberontak sembari menarik tangan Dokter untuk mengabulkan permintaannya. "Apa apaan sih, Jis? Lo nggak sayang sama anak lo sendiri?!"

"Gue nggak mau anak gue lahir tanpa Ayahnya! Lebih baik dia nggak pernah lahir, Taehyung!" Teriak Jisoo, dia mencoba melepaskan tangan Taehyung yang terus memegangi tubuhnya agar tenang. "Minggir, Tae! Dok, saya mohon tolong gugurin ajaa"

Dokter wanita itu berusaha untuk membantu Taehyung menenangkan Jisoo karena gadis itu tidak berhenti memberontak dan menangis. "Jisoo, tolong tenang dulu yaa.." Ucapnya, karena tak punya pilihan lain lagi Dokter itu mengeluarkan suntik dari kantongnya untuk memberikan obat penenang pada Jisoo.

Akhirnya Jisoo mulai tenang, namun tangisnya masih terus membasahi pipinya. Bibirnya tak berhenti mengucapkan kata mohon pada Dokter untuk mengabulkan permintaannya.

"Saya urus resep untuk obat Jisoo dulu yaa." Taehyung mengangguk, kemudian Dokter pun meninggalkan kamar Jisoo untuk menuliskan resep obat untuk gadis itu.

"Gue mau gugurin anak ini aja, Tae.. Hidup gue udah hancur, gue nggak mau dia ikut sengsara.. Biarin gue gugurin anak ini.."

"Papa nggak akan mungkin mau nerima anak ini. Gue nggak mau pertahanin bayi ini sampai dia lahir, gue nggak mau dia di siksa sama bokap gue, Taehyung.." Sambung Jisoo, wajahnya terlihat benar benar memohon pada Taehyung membuat Taehyung semakin kasihan pada gadis itu.

Taehyung menarik kursi yang berada di samping kasur rumah sakit, kemudian mendudukkan dirinya disana. "Lo nggak perlu balik ke rumah bokap lo. Buat apa lagi lo tinggal disana? Dia cuman nyiksa lo, dia sering mukulin lo sampai memar kayak gini kan?"

Ucapan Taehyung membuat Jisoo bungkam. Dia berpikir bagaimana Taehyung bisa tahu tentang ini? Dari mana cowok itu tau bahwa Papanya selalu menyiksanya.

"Gue cuman punya bokap gue. Dia satu satunya orang tua gue, Tae. Gue nggak punya tempat lagi selain pulang ke rumah.."

"Sekarang yang lo punya bukan hanya bokap lo, tapi gue." Ucap Taehyung, dia menarik tangan Jisoo dan menggenggamnya. "Gue bakal bertanggung jawab sama anak yang ada di kandung lo. Gue janji, gue bakal berusaha untuk ngelindungin lo dan anak ini, lo nggak perlu khawatir."

Jisoo menggeleng kepala pelan, menatap tak percaya dengan apa yang ucapkan Taehyung barusan. "Lo mau bertanggung jawab sama apa yang nggak pernah lo perbuat? Ini kesalahan gue dengan Jungkook, kenapa harus lo yang bertanggung jawab?"

PERCECT DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang