Semua orang yang turut berduka sudah berkumpul di pemakaman Wisnu. Di hadapan mereka semua, Jisoo tidak henti-hentinya menangis. Perempuan cantik itu menangis di hadapan makam papanya, di temani oleh Taehyung yang selalu setia berada di sisi Jisoo.
Satu persatu para tetangga dan beberapa rekan kerja mulai meninggalkan makam tersebut, menyisahkan Seulgi dan Sehun, serta sahabat sahabat Taehyung. Mereka semua merasa sangat sedih dengan keadaan Jisoo saat ini, melihatnya menangis tanpa henti sembari memeluk batu nisan sang papa.
Bahkan Seulgi tak bisa menghentikan tangisannya melihat Jisoo yang begitu menyedihkan setelah di tinggal papanya untuk selamanya. Sehun memeluk Seulgi, menenangkan sang kekasih yang tak berhenti menangis.
"Sayang, kita pulang ya?" Ucap Taehyung, mengusap lembut pundak sang istri.
Jisoo menggeleng kepala pelan, "Aku masih mau disini sama papa.."
"Kamu belum istirahat dan makan loh, nanti kamu sakit kalau begini terus. Anak kita juga ikut sakit kalau kamu sampai sakit Jis, Kita pulang dulu ya?"
"Papa bakal sendirian disini," Jisoo menatap kearah Taehyung, matanya sembab karena terus-terusan menangis, bibirnya bahkan terlihat sudah pucat. "Aku gamau ninggalin papa lagi, dia pasti kesepian banget, Tae .."
Taehyung rasanya ingin menangis melihat keadaan sang istri yang seperti ini. Jisoo pasti benar benar terpuruk, kehilangan satu satunya keluarga yang di milikinya, walaupun Jisoo tidak pernah menunjukkan rasa rindunya kepada sang papa namun dari lubuk hatinya, Jisoo benar benar merindukan papanya.
"Sayang.."
Tangan Taehyung menghapus air mata yang sudah membasahi pipi Jisoo, "Papa nggak akan sendirian lagi. kamu taukan, mama bakal selalu nemenin papa disana .. mereka pasti udah ketemu dan bareng bareng lagi kayak dulu. Lagian, kita bakal sering kesini jadi papa juga nggak akan sendirian. Papa pasti bakal sedih lihat anak satu satunya ini sakit karena terusan terusan nangis"
"Kita bakal sering kesini?" Tanya Jisoo, Taehyung tersenyum sembari menganggukkan kepala
"Aku bakal selalu siap nganterin kamu setiap hari buat ketemu papa."
"Cuman, sekarang kita pulang dulu ya? kamu harus istirahat yang banyak, biar nggak sakit apalagi sampai stress nanti proses lahiran kamu nggak lancar.." Sambung Taehyung.
"Biarin aku pamit dulu sama papa ya, baru kita pulang." Ucap Jisoo tentunya Taehyung menyetujui dan bernafas lega Jisoo akhirnya nurut untuk pulang.
Sambil memberikan Jisoo waktu berpamitan dengan makam sang papa, Taehyung beranjak dari tempatnya untuk menghampiri kawan kawannya yang masih setia menunggu mereka.
"Kalian balik aja, gua masih harus nemenin Jisoo pamitan dulu disini." Katanya sembari menatap keempat temannya, lalu beralih kearah Seulgi dan Sehun. "Mbak juga balik ya? Istirahat di rumah, dari kemarin Mbak nggak ada istirahat karena nemenin Jisoo."
"Taehyung bener sayang, kita pulang dulu ya? Kasih Jisoo waktu untuk sendiri dulu biar dia bisa tenang. Kamu gausah khawatir, Jisoo kan punya suami sekarang jadi Taehyung nggak akan biarin Jisoo sendirian." Ujar Sehun sembari menatap Seulgi yang sedari tadi tidak memalingkan pandangannya dari Jisoo
"Tolong kabari gue ya, Tae, kalau ada apa apa dengan Jisoo." Taehyung tentunya mengangguk sebagai jawaban dari perkataan Seulgi.
Akhirnya Seulgi dan Sehun beranjak pergi darisana untuk pulang ke rumah. Walaupun Seulgi sedikit merasa berat hati meninggalkan sang adik yang sedang terpuruk seperti ini. Namun yang di katakan Sehun juga benar, Jisoo tidak sendiri, ada Taehyung yang akan selalu menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCECT DADDY
FanficTaehyung tidak menduga jika di umur 18 tahun dia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang sama sekali tidak dia lakukan, bahkan dia harus menjadi seorang Ayah untuk bayi yang berada di kandungan Jisoo. copyright @Galleryies, 2021.