Taehyung dan Jimin sedang berada di resto depan kantornya. Jimin melirik kearah Taehyung yang sedari tadi melamun tidak jelas, bahkan sendoknya hanya memainkan makanannya yang tersisa setengah sedangkan Jimin sudah selesai makan.
"Tae, kenapa sih? Ngelamun mulu dari awal datang kantor. Lo ada masalah sama Jisoo?" Tanya Jimin.
Taehyung menggeleng kepalanya, "Nggak. gua cuman lagi kepikiran sesuatu aja.."
"Mikirin apaan?"
"Gua lagi kepikiran orang tua gua." Ekspresi Jimin terlihat kaget namun kebingungan. Setelah lima tahun ini, Taehyung tidak pernah membahas perihal orang tuanya namun tiba tiba saja sahabatnya membicarakan ini di depannya
"Kepikiran kenapa?" Tanyanya lagi sembari membersihkan sisa makanan di bibirnya.
Sendok yang sedari tadi hanya di mainkan oleh Taehyung kini di simpan di piringnya kemudian menatap serius pada Jimin membuat sahabatnya itu jadi keheranan,
"Kemarin pas gua jemput Laskar sekolah ada bapak tua gitu yang nemuin dia, terus kata Laskar bapak itu udah sering nemenin Laskar selama nungguin gua jemput sekolah.."
Jimin tetap fokus mendengarkan cerita Taehyung sesekali menganggukkan kepalanya
"Gua sama Jisoo awalnya kepikiran kalau mungkin itu penculik anak anak. Tapi, malam itu pas gua lagi beresin barang buat pindahan gua nggak sengaja ketemu foto keluarga gua yang pernah gua bawa pas ninggalin rumah."
"Dan lo tau nggak? Hal yang bikin gua kaget dan kepikiran sampai rasanya nggak percaya .. Laskar ngelihat foto itu, dan dia nunjuk bokap gua sambil bilang kalau kakek ini yang sering nemenin dia di sekolahnya!"
"Gua bingung Jim, ucapan Laskar bener apa cuman dia salah orang? soalnya bokap gua kok bisa tau Laskar sekolah disana, selama ini semenjak gua udah ninggalin rumah gua nggak pernah berhubungan lagi dengan kedua orang tua gua." Taehyung menghela nafasnya sembari mengacak rambutnya dengan kasar
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat, bahkan jika melihat kedua orang tuanya lagi rasanya Taehyung benar benar berbeda. Dia dan kedua orang tuanya sudah lost contact semenjak Taehyung berusia delapan belas tahun, namun kini Taehyung mendengar kabar jika sang Ayah sering mengunjungi Laskar diam diam.
Jimin diam cukup lama setelah mendengar cerita Taehyung, sampai akhirnya dia menghela nafas panjang kemudian tersenyum tipis pada Taehyung. "Yang di bilang Laskar benar, selama ini yang selalu nemenin dia di sekolah itu emang bokap lo, Om Bromo."
"Maksud lo?" Taehyung mengerutkan keningnya, wajahnya terlihat terkejut saat Jimin membenarkan hal yang sebenarnya Taehyung tak percaya ini akan terjadi.
"Saat Laskar bakal masuk sekolah, om Bromo bareng tante Riana datang ke gua dan nanyain kabar lo gimana dan juga anak anak lo. Gua ngasih tau mereka kalau lo udah punya dua anak cowok, mereka kelihatan bahagia, mereka bahagia karena lo berhasil menjadi seorang Ayah yang luar biasa dengan bermodal diri lo sendiri saat keluar dari rumah."
"Om Bromo nggak berani nemuin lo karena merasa bersalah udah ngusir anaknya dari rumah. Dia merasa malu, makanya om Bromo cuman minta sama gua kalau dia pengen ketemu Laskar aja biar bisa ngelihat cucunya .. Jadi yaudah, gua ngasih tau kalau Laskar sebentar lagi sekolah jadi om Bromo bisa nemuin Laskar di sekolahnya." Jelas Jimin, ucapannya berhasil membuat mata Taehyung berkaca-kaca
"Kenapa lo nggak bilang sama gua, Jim?!"
Taehyung tidak menyangka jika kedua orang tuanya merasa bersalah padanya. Bukankah harusnya Taehyung yang merasakan itu? Dia sudah mengecewakan kedua orang tuanya, membuat mereka harus berpisah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCECT DADDY
FanfictionTaehyung tidak menduga jika di umur 18 tahun dia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang sama sekali tidak dia lakukan, bahkan dia harus menjadi seorang Ayah untuk bayi yang berada di kandungan Jisoo. copyright @Galleryies, 2021.