HALLO SEMUANYAA!
KANGEN NGGAK? HEHEHEHE
MAMI BARU BISA UPDATE LAGI NIHSEBELUM MEMBACA,
Tolong jangan lupa meninggalkan jejak.
Maaf juga kalau ada salah kata, soalnya
mami kalo buat ini tuh suka subuhan sekitar jam tiga sampai lima subuh,
jadi matanya setengah ngantuk.HAPPY READING, DEAR! 🖤
****
"Jisoo.."
Jisoo menoleh ke asal suara, terlihat Seulgi yang sedang mendekat kearahnya. "Kenapa Mbak?"
"Makan dulu yuk? dari siang kamu belum makan juga loh, kerja mulu.." Ucap Seulgi sembari menatap khawatir dengan keadaan Jisoo yang makin kesini sangat jarang sekali ikut makan dengan yang lain.
"Aku belum lapar Mbak, ntar aku makan ya? masih ada meja yang belum di anterin pesanannya."
Seulgi menggeleng kepala, menolak dengan ucapan Jisoo. "Nggak nggak, kamu tuh belum makan apapun. Terakhir kamu makan sebelum kesini, kamu perlu tenaga yang banyak buat kerja. Udah simpen semuanya, ikut Mbak makan dulu .."
Jisoo tak dapat menolak lagi, dia pun nurut dengan kemauan Seulgi. "Yaudah iyaa Mbak, ayo kita makan kalau gitu."
"Nah gitu dong, baru adek Mbak yang nurut." Seulgi tersenyum, dia menggandeng tangan Jisoo, "Kita makan di meja luar ya?" kata Seulgi, Jisoo menganggukkan kepala.
Keduanya pun berjalan keluar dari dalam cafe dan mencari tempat duduk di luar, setelah memilih meja yang berada di pojok Seulgi langsung memberikan kotak bekal yang sedari tadi dia bawa.
"Nih makan dulu ya? Mbak sengaja bawa dua bekal, biar kamu banyak makannya.."
Jisoo tersenyum haru melihat kebaikan Seulgi padanya. Walaupun Seulgi bukanlah kakak kandungnya, tapi gadis itu benar benar memperlakukan Jisoo seperti adik kesayangannya. "Makasih banyak ya Mbak? maafin Jisoo kalau selama ini sering ngerepotin Mbak .."
"Ngomong apa sih kamu ah, kamu tuh nggak pernah ngerepotin Mbak.. Jadi, stop mikir kayak gitu ya?" Jisoo lagi lagi tersenyum dan menganggukkan kepala, "Pinter adek Mbak, sekarang makan yang banyak ya."
Bekal yang Seulgi berikan pada Jisoo berisi nasi, sayuran, ikan, dan juga perkedel kentang. Bahkan porsinya lebih banyak dari bekal yang di miliki Seulgi.
"Kok, bekal yang Mbak kasih.."
Seulgi menoleh, "Kenapa Jis? Ohh, iya mbak sengaja ganti ikan soalnya siapa tau kamu bosen makan ayam terus ya? jadi sekali sekali cobain ikan"
"Bukan, Jisoo nggak permasalahin itu. Cuman .. kenapa bekal Jisoo lebih banyak dari Mbak?" Tanyanya
"Gapapa!" Jawab Seulgi sembari tersenyum mengusap tangan Jisoo. "Biar kamu sehat terus jadi harus makan yang banyak. Udah gausah mikirin apapun, makan gih.."
Karena tidak ingin membuat Seulgi mengomel lagi, Jisoo pun nurut untuk memakan bekal yang di berikan Seulgi padanya. Mereka berdua menikmati makanan masing masing, Jisoo terlihat begitu lahap memakan makanannya. Sesekali mereka juga mengobrol bersama, agar tidak terlalu hening.
Setelah lima belas menit kemudian, mereka pun membereskan bekal masing masing yang sudah habis.
"Jisoo?" Panggil Seulgi. Jisoo menyahut walaupun masih fokus membereskan tempat makannya.
"Iyaa Mbak"
"Kalau kamu butuh apa apa bilang sama Mbak ya? dan, jangan paksain kerja yang berat berat, bilang sama Mbak nanti biar mbak yang kerjain. kamu harus jaga kesehatan nggak boleh males makan gitu ya? nanti kamu bakal gampang sakit loh.. " Mendengar itu membuat Jisoo mendongak menatap Seulgi, wajahnya terlihat sedikit bingung mendengar ucapan Mbaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCECT DADDY
FanfictionTaehyung tidak menduga jika di umur 18 tahun dia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang sama sekali tidak dia lakukan, bahkan dia harus menjadi seorang Ayah untuk bayi yang berada di kandungan Jisoo. copyright @Galleryies, 2021.