Chapter 5 : Gaia and Astroball

121 4 0
                                    

Hari yang cerah kembali datang menyelimuti Freia. Pagi itu, rombongan telah bersiap-siap untuk berjalan kembali ke luar hutan. Sementara itu Aldeon berada di dekat kolam mata air. Ia nampaknya memikirkan sesuatu. Alvia datang dan memanggil Aldeon dengan masih malu-malu karena ia masih teringat kejadian kemarin malam dimana Aldeon mencium keningnya.

“Uh, A… Aldeon,” panggil Alvia.

Aldeon segera berbalik dan melihat Alvia di sana.

“Ah, ummm… wewe are ready to go,” jelas Alvia dengan wajahnya yang mulai memerah.

“Ya,” jawab Aldeon.

Aldeon pun mengikuti Alvia dari belakang menuju ke tempat peristirahatan mereka. Di sana, ke-4 pengawal sudah terlihat siap untuk berangkat. Setelah Aldeon sampai di sana, ia mengajukan sebuah usul yang membuat semuanya terkejut.

Everyone, let’s go to Gaia for a while,” ajak Aldeon secara tiba-tiba.

“Heee???” heran ke-4 pengawal dan Alvia.

But, will it be okay, Master Aldeon?” tanya Reina.

Yes, just for one day is okay,” ucap Aldeon.

Then, let’s go!” semangat ke-4 pengawal.

“Alvia?” panggil Aldeon yang melihat Alvia melamun.

“Ah, yes?” sadar Alvia.

My lady, we will be off to Gaia for one day. Is that okay with you?” jelas Merril.

“Oh! Gaia? Yes! I’d love to go there,” setuju Alvia yang kembali tersenyum manis.

Aldeon yang melihat Alvia kembali ceria nampak tersenyum kecil. Maka rombongan pun memutuskan untuk pergi ke Gaia. Mereka berangkat menuju ke luar hutan.

Sesampainya di luar hutan, untuk pergi ke Gaia mereka harus menuju kota Feluanthes terlebih dahulu karena mereka harus melalui Teleport Gate yang ada di sana. Rombongan kemudian menggunakan sihir terbang menuju kota Feluanthes. Beberapa saat kemudian, rombongan sampai di depan gerbang kota Feluanthes bagian barat dan segera melaju ke Teleport Gate berada. Sesampainya, mereka pun masuk ke dalam gerbang tersebut dan menghilang di dalam aliran waktu dan dimensi.

Gaia saat itu sedang mengalami hari yang amat sangat cerah. Keindahan dunia Gaia berkembang dengan cepat pada hari itu. Di sebuah kota yang sangat besar dan ramai, terdapat sebuah gelanggang arena olahraga yang sangat besar dan megah. Saat itu di depan gerbang kota tersebut, sebuah gerbang waktu muncul dan rombongan pun tiba. Setelah melihat gerbang kota yang sangat terkenal itu, Aldeon memberitahu kepada Alvia, Hyuga dan Merril jika mereka telah sampai di Wellini Istani City. Rombongan kemudian memasuki kawasan kota yang besar dan ramai tersebut. Di ujung kota ini, terdapat sebuah istana kerajaan yang sangat besar dan megah, yaitu Crostall Quan Kingdom yang saat ini sedang berada dalam kepemimpinan Raja Eldwin Quan Aldenado dan Ratu Lenallie Quan Aldenado. Raja Eldwin adalah kakak dari Raja Aldonicus yang berarti adalah paman dari Aldeon. Kerajaan Crostall Quan juga memiliki seorang putra mahkota tunggal bernama Erico Quan Aldenado (23).

Di kota Wellini Istani berdiri sebuah gelanggang arena olahraga terbesar dan terluas di Gaia, yaitu The Great Star Schwiztter Stadium of The World. Gelanggang ini sangat besar, luas dan megah. Itulah penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Claus dan Reina sebagai pemandu wisata bagi Alvia, Hyuga dan Merril. Mereka ber-3 sangat kagum dengan kebesaran kota ini, sangat megah dan juga ramai. Mereka terus berjalan sambil melihat-lihat. Tak lama kemudian, Aldeon mengajak semuanya untuk berkunjung ke istana Crostall Quan.

Frozen FreiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang