Chapter 20 : Darius-G Palace and Their Feelings

90 3 0
                                    

Esok pagi yang cerah kembali datang. Di luar penginapan, ke-8 orang terlihat sedang berbincang-bincang. Mereka semua setuju untuk berkunjung ke istana Darius-G yang berada di kota New Eltary. Tak lama Aldeon terlihat keluar dari penginapan. Ke-8 orang senang melihat Aldeon sudah baikan. Balutan-balutan lukanya yang di kaki dan tangan sudah tidak ada lagi, sementara balutan di tubuhnya masih ada dan tidak kelihatan karena tertutup dengan baju. Kemudian Aldeon diberitahu oleh Alvia kalau mereka semua setuju untuk berkunjung ke kota New Eltary. Aldeon mengerti dan setuju. Maka rombongan yang kini ber-9 segera berangkat untuk meninggalkan kota Jenop Pristeq.

Beberapa saat kemudian, rombongan sampai di luar gerbang kota bagian selatan. Mereka segera menggunakan sihir terbang dan meluncur ke kota New Eltary. Hari itu Freia terlihat sangat cerah dan indah. Kota New Eltary adalah kota yang besar dan ramai. Waktu terus berjalan hingga rombongan pun tiba di depan gerbang kota bagian utara. Mereka pun masuk ke kota dan berjalan-jalan sambil berbincang-bincang.

Di tengah perjalanan mereka, tiba-tiba Viona bertabrakan dengan seseorang yang bermantel dan berkerudung hitam. Viona segera minta maaf namun orang itu hanya pergi begitu saja. Viona serta yang lain merasa heran dengan orang itu. Mereka segera kembali meneruskan perjalanan menuju istana Darius-G yang berada di ujung kota. Sementara itu di luar kota, orang yang menabrak Viona berjalan sebentar lalu berhenti. Ia membuka kerudungnya dan menampakkan sosok aslinya yang ternyata adalah Miara si gadis kucing. Ia berjanji pasti akan membunuh semua Yang Terpilih itu serta untuk membalas kematian dari sahabat akrabnya, Girenzo.

Istana Darius-G adalah istana yang sangat besar dan megah. Di ruang tamu istana, Fredrico dan Stellania menyambut kedatangan rombongan. Leon kemudian memperkenalkan Devony dan Viona kepada ayah dan ibunya. Fredrico dan Stellania senang bisa bertemu, begitu juga sebaliknya Devony dan Viona. Setelah berbincang-bincang sebentar, mereka dipersilakan untuk istirahat. Ke-8 orang berterima kasih atas kebaikan hati Fredrico dan Stellania.

Saat itu di kota Feluanthes, semua penduduk sedang sibuk menyiapkan sebuah perayaan pesta yaitu pesta perayaan ulang tahun putri mahkota tersayang mereka, Alvianita Sans Clleenerys yang ke-18. Perayaan tersebut akan berlangsung tiga hari lagi. Semua rakyat kota Feluanthes sibuk melakukan persiapan seperti memasang hiasan-hiasan berupa pita, balon, rangkaian bunga serta hiasan-hiasan lainnya di rumah-rumah, jalan-jalan, gedung-gedung dan sebagainya. Begitu juga di istana Clleenerys Freia, semua anggota istana sibuk bekerja mempersiapkan perayaan tersebut. Mereka juga menghias istana dengan suasana yang sangat meriah.

Di istana Darius-G, di taman dalam istana, Leon dan Alvia terlihat berbincang-bincang. Tak lama kemudian Leon mengajukan sebuah pertanyaan kepada Alvia.

Say, Alvia,” ucap Leon.

Yes?” balas Alvia.

“Ummm… do you like Aldeon? Do you consider him as a special one in your heart?” tanya Leon.

“Eh?!” kaget Alvia dan wajahnya langsung memerah.

Tiba-tiba Alvia segera berdiri dan berlari meninggalkan taman. Leon yang kaget segera bangun memanggil Alvia, tetapi Alvia telah berlari jauh.

“(sigh),” Leon menghela napasnya.

Di dalam istana, terlihat Viona datang dan Alvia lari melewatinya. Viona segera berbalik melihat Alvia terus berlari lalu berbelok. Ia bingung dan menyebut nama Alvia dengan heran. Di belakangnya, terlihat Leon datang mendekat. Ketika Viona berbalik lagi, Viona melihat Leon.

What’s wrong with Alvia?” tanya Viona.

Well, uh, nothing,” ucap Leon.

Frozen FreiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang