19th Point

8.3K 1.3K 18
                                    

Zahra yang saat itu sibuk mengetik tugas laporan mata kuliah Manajemen Bencana lantas mengalihkan atensi pada Nata yang baru saja mengajaknya berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zahra yang saat itu sibuk mengetik tugas laporan mata kuliah Manajemen Bencana lantas mengalihkan atensi pada Nata yang baru saja mengajaknya berbicara. Ia memang sedang berada di ruang sekretariat sembari menunggu kelas selanjutnya.

"I like the way Andra looks at you."

Zahra tersenyum samar mendengarnya. "Tiba-tiba banget lo omongin itu."

"Ya habisnya, gue ngerasa lo beruntung banget bisa kenal dan deket sama dia, Ra."

Zahra mengangguk dan kembali fokus ke layar laptopnya. "He's so kind emang."

"Kalian udah officially?"

"Belum. Nggak tahu bakal officially apa enggak malah."

"Kenapa?"

"Ya gue nyaman aja selama ini sama dia, sekalipun hubungan kita gitu-gitu aja."

"Dia belum confess?"

Sejujurnya, Nata tidak yakin melemparkan pertanyaan ini. Sebab, yang ia tahu, Andra kini sudah berubah menjadi player yang terlampau mudah untuk melakukan hal-hal seperti itu.

"Udah."

"Terus?"

"Beda keyakinan," balas Zahra asal.

"Sorry?"

"Dianya yakin, gue enggak."

Jawaban tersebut membuat Nata spontan melempar gulungan tisu ke arah Zahra.

"Sinting emang. Cowok kayak dia lo anggurin gitu aja. Apa nggak sayang?"

Zahra hanya tersenyum simpul mendengarnya, karena pertanyaan itu juga sering melintas di kepalanya akhir-akhir ini.

"Lo beruntung kenal sama dia, Ra. Andra mirip banget sama mantan gue waktu SMP." Nata menahan senyumnya.

Belum sempat Zahra menjawab, Nata terlebih dahulu melanjutkan ucapannya. "Gue balik, ya. Oh iya ... jadi ngirim berkas ke kampus Salemba?"

Zahra mengangguk dan menghentikan kegiatannya sejenak. "Jadi, sih. Tapi, nggak tahu kapan soalnya lagi hectic banget urusan tugas kuliah."

"Bareng sama gue aja kalau mau ke sana. Gue anter."

"Oke, Nat. Thanks, ya. Oh iya, take care baliknya."

"Siap!"

Namun, baru beberapa langkah Nata berjalan, gadis itu berhenti dan memutar tubuhnya. "Anyway, wajah Andra nggak asing buat gue. Dia artis?" tanyanya sambil tertawa renyah.

Zahra hanya mendengus dan menggelengkan kepalanya. "Kebanyakan halu lo!"

"Salah siapa doi lo ganteng kayak pemain film," celetuk Nata terakhir kali, sebelum gadis itu berlalu pergi. Zahra hanya tersenyum dan menggelengkan kepala sekilas.

Meeting Point (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang