Chapter 31

2.8K 156 21
                                    

Holla holla.. selamat malem mingguan ya.. 😁😁

Ada yang nonton live lunch nya TayNew tadi?? Pada baper nggak??

Aku baper banget liatnya jadi semangat deh tadi nulisnya.. 😋

Happy Reading.. 😊

*******

NEW POV

Perlahan aku mengerjapkan mataku karena aku merasakan seseorang sedang memainkan jarinya di wajahku. Saat aku membuka mataku, aku melihat seseorang yang sudah mengisi hatiku tersenyum padaku. Menatapku dengan tatapan hangat.

"Kita sudah sampai?" Tanyaku padanya sambil mengusap mataku sendiri.

"Sudah beberapa saat yang lalu." Sahutnya tanpa melepas jarinya dari wajahku.

"Kenapa tidak membangunkanku?"

"Kau tidur lelap sekali. Aku sudah beberapa kali membangunkanmu, tapi kau tidak bangun."

"Benarkah?" Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal. "Maaf."

"Tidak apa-apa. Lagi pula kita masih punya waktu, tenang saja." Dia mengusap lembut rambutku yang kuyakini sudah berantakan karena selama perjalanan memasuki daerah tepi kota aku membuka jendela mobil.

"Ya sudah, kalau begitu sekarang kita keluar."

Belum sempat membuka sabuk pengamanku, Tay sudah menahan tanganku. Aku bingung.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Tunggu sebentar."

Setelah memintaku menunggu, Tay melompat keluar mobil dan berjalan menuju ke arahku. Dia membukakan pintu untukku. Lalu, dia melepaskan sabuk pengamanku. Tidak sampai disitu, dia mengulurkan tangannya kepadaku seolah memintaku untuk memegangnya sambil keluar dari mobil. Saat aku keluar, Tay menaruh tangannya yang satu di atas kepalaku seakan menjaga kepalaku.

"Kenapa tiba-tiba kau memperlakukanku seperti ini?"

"Karena khusus hari ini, kau adalah rajanya. Aku akan melayanimu."

GREEPPPPP..... Tak sampai disitu saja. Tiba-tiba saja dia menggendongku layaknya seorang pangeran menggendong putri. Tanganku melingkar di lehernya. Melihat wajahnya dari jarak sedekat ini membuatku merasa bahwa ternyata memang Tay sangat tampan.

"Kalau kau ingin terus melihatku seperti ini, lebih baik kita langsung ke kamar saja,"

Mendengar ucapannya, aku segera memalingkan wajah darinya.

Tay melanjutkan langkahnya sambil menggendongku tanpa ada satu katapun yang diucapkannya. Banyak hal yang membuatku penasaran, salah satunya adalah tempat ini. Meski sudah beberapa kali menginap di vila milik keluarga Tay, namun ini adalah pertama kalinya aku ke tempat ini. Namun satu hal yang pasti, yaitu tempat ini terasa sangat nyaman dan benar-benar sangat sesuai dengan kesukaanku.

Banyak bunga yang ditanam di taman sehingga memberikan paduan warna yang indah. Rumah yang tidak terlalu besar, bercat putih dan tertata dengan rapi. Tidak banyak barang-barang yang berada di dalam rumah itu, tapi terbilang lengkap.

Tiba-tiba saja Tay menurunkanku saat kami sampai di ruang tamu rumah itu.

"Kita sudah sampai?" Tanyaku sekali lagi.

"Belum, sekarang waktumu untuk menutup matamu."

Tay mengambil kain dari saku celananya dan memasangkannya padaku.

Saat dia mengikat kain itu untuk menutup mataku, tanganku mengepal tanpa kusadari. Segalanya yang berubah gelap, membuatku merasa takut dan dadaku mulai terasa sesak. Kakiku yang kehilangan kekuatannya pun akhirnya membuatku jatuh terduduk.

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang