Chapter 28

3K 221 11
                                    

NEW POV

Satu minggu berlalu sejak terakhir kali aku bertemu dengan Tay. Kini hari-hariku disibukkan dengan mengurus keperluan dan berkas untuk magangku nantinya. Karena berita yang Jane sebarkan tentangku beberapa waktu yang lalu berakibat pada pembatalan magangku di perusahaan yang menerimaku sebelumnya sehingga aku harus mencari tempat magang yang baru.

Meskipun kebenarannya sudah terungkap dan Jane pun sudah mendapatkan hukuman atas apa yang diperbuatnya. Berkat Tay dan yang lain dengan segala bukti yang telah mereka dapatkan, Jane dan ayahnya ditahan atas perbuatan yang telah mereka lakukan padaku dan keluargaku. Saat ini mereka tengah ditahan sembari menunggu persidangan dilaksanakan.

Saat ini aku baru saja selesai menandatangani berkas di kantor dosenku. Setelah ini aku akan kembali ke rumah untuk istirahat karena beberapa hari terakhir ini aku sangat sibuk sampai waktu istirahatku terganggu. Hari ini aku sudah menyelesaikan segala keperluan untuk magangku, jadi aku bisa segera pulang.

Entah kenapa aku merasa hari ini tubuhku terasa sangat lelah hingga rasanya aku tak sanggup untuk berjalan. Terlebih sejak semalam perutku terasa tidak nyaman dan sekarangpun semakin tidak nyaman.

AWWW… Hampir saja aku terjatuh jika saja aku berpegangan pada meja di dekatku. Kepalaku terasa seakan berputar-putar hingga rasanya aku ingin muntah. Sebelum keadaanku semakin parah, lebih baik aku segera pulang.

GREPPP… Tiba-tiba aku merasakan seseorang memegang pinggangku seakan menyanggaku agar aku tidak terjatuh. Satu hal yang membuatku terkejut adalah tangan ini familiar bagiku. Dan aroma parfum ini adalah parfum favoritku yang sering dipakai oleh Tay. Sontak aku mendongakkan kepalaku untuk melihat orang itu.

“Maaf, aku tahu kau belum mau bertemu denganku, tapi aku tidak sanggup melihatmu seperti ini. Kau kenapa?? Sakit?”

Benar saja, orang yang memegangiku adalah Tay. Wajah yang sudah lama tidak kulihat kini ada di hadapanku. Terlihat jelas dari raut wajahnya jika dia sedang khawatir.

“Tay…” Seruku memanggil namanya dengan suara yang lemah.

“Emmmm… Ini aku.” Sahutnya seraya membantuku untuk duduk di kursi yang tidak terlalu jauh dari kami. “Kau baik-baik saja?”

“Hanya pusing sedikit. Tidak ada yang serius." Jawabku.

“Kau serius? Wajahmu sangat pucat. Dan lihat lah ini, keringatmu banyak sekali.”

Dengan penuh perhatian, Tay menyeka keringat yang sudah membasahi keningku dengan tangannya. Dapat kurasakan kehangatan dari tangannya.

“Aku baik-baik saja.”

“Tidak, kau tidak baik-baik saja. Tunggu sebentar, aku akan menanggalkan Off atau Earth untuk mengantarmu pulang.” Dia meraih handphone dari saku jaketnya.

“Tidak perlu.”

“Tapi kau tidak akan bisa pulang sendiri. Keadaanmu seperti ini, akan berbahaya kalau kau pulang sendiri.” Ungkap Tay dengan cepat. “Aku tahu kau masih belum mau bertemu denganku, jadi aku akan meminta Off atau Earth untuk mengantarmu. Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa padamu.”

“Aku merindukanmu, New. Aku ingin mengantarmu, merawatmu, dan menjagamu. Tapi aku tidak ingin egois. Sekarang kau belum mau melihatku, jadi aku tidak ingin memaksakan kehendakku untuk tetap bersamamu sekarang.” Tambahnya.

Tatapan Tay terlihat sendu dan sedih. Raut wajah sedih yang tidak pernah aku inginkan untuk terukir di wajah tampannya. Hatiku hancur melihatnya seperti ini.

Saat Tay akan beranjak dari sisiku untuk menghubungi Off, kuraih tangannya dan kutarik perlahan. Aku mendongakkan kepalaku karena dia sedang berdiri di sampingku. Lalu, kupeluk erat tubuhnya.

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang