My Last Love (COMPLETE) 💙

Prolog

Author POV

Namanya New Thitipoom, pemuda yang memiliki wajah tampan sekaligus manis, kulit tubuh yang putih dan tinggi badannya yang 177 cm. Dan yang terpenting adalah dia memiliki kepribadian yang baik dan sangat perhatian. Karena itulah banyak perempuan yang menaruh hati padanya. Di usianya yang kini 22 tahun, dia belum memiliki niatan untuk memiliki seorang kekasih. Atau lebih tepatnya dia sedang menunggu waktu yang tepat.

Yah, dia memang sudah mencintai seseorang sejak lama, namun sampai saat ini belum bisa mengungkapkan perasaan cintanya kepada orang itu. dia sudah menyimpan perasaan cintanya itu kurang lebih tiga tahun. Tahun ketiganya berkuliah di jurusan teknik di salah satu kampus ternama di Bangkok menandakan jika dia sudah menyimpan perasaannya selama tiga tahun. Pasalnya dia mencintai orang itu tepat pada saat kegiatan ospek jurusannya.

Cinta pada pandangan pertama. Itulah yang orang sebut saat berada pada situasi New. Mungkin jika orang tahu kalau New menyukai seseorang selama tiga tahun akan menganggapnya pengecut. Bagaimana tidak? Dengan proporsi tubuhnya yang bagus dan wajahnya yang tampan, siapa yang akan menolaknya? Tapi pada kenyataannya tak semudah itu.

Karena apa? Karena orang yang dia suka berbeda dengan orang pada umumnya. Orang yang dia suka adalah seorang laki-laki yang artinya memiliki jenis kelamin yang sama dengannya. Jika yang dia suka adalah seorang perempuan tentunya dia tidak akan berpikir dua kali untuk menyatakan perasaannya, tapi dalam kasus yang spesial ini, dia tidak bisa sembarangan.

New saat ini duduk di salah satu meja di kantin jurusannya, menunggu tiga orang temannya. Satu diantaranya adalah orang sudah mengisi hatinya selama tiga tahun terakhir. Salah satu alasan dia tak mengungkapkan perasaannya adalah karena orang yang dia suka saat ini adalah temannya yang sampai saat ini dia tidak tahu apakah temannya itu bisa menyukai orang yang memiliki jenis kelamin yang sama dengannya.

Orang itu bernama Tay Tawan. Pemuda itu memiliki tubuh yang kekar dengan tinggi badan yang tidak terlalu jauh beda dengan New. Kulitnya memang tidak seputih New, namun untuk ukuran seorang laki-laki dia termasuk putih. Pribadinya baik dan perhatian hanya saja terkadang dia sedikit berlebihan dan suka berkelahi. Meski sejak dekat dengan New, dia mulai jarang berkelahi. Salah satu faktor yang membuat New menaruh hati padanya adalah senyumannya.

Tay memang memiliki senyuman yang mampu menaklukan perasaan orang baik itu perempuan maupun laki-laki. Karena senyuman yang terbilang senyum ramah itu membuat Tay menjadi orang yang mudah diterima di banyak tempat. Dia menjadi mudah berteman dengan siapapun.

"New." Off yang baru saja datang bersama Gun langsung duduk di depannya sambil menyeruput minuman yang sudah New pesankan. "Maaf, kami terlambat. Tadi pertemuan dengan dosen sangat lama."

Off dan Gun adalah teman dekatnya. Jika Off adalah teman sejak tahun pertama, Gun adalah teman yang baru dikenal New selama setahun terakhir. Dia mengenal Gun saat ospek masuk Gun. Terlebih lagi Off sangat perhatian pada Gun sampai akhirnya Off menyatakan perasaannya pada Gun beberapa bulan yang lalu. Dan ternyata Gun punya perasaan yang sama dengan Off sehingga mereka pun resmi berpacaran sejak saat itu.

Sejak kedekatan Off dan Gun, New menjadi sering bertemu dengan Gun. Karena keduanya memiliki ketertarikan pada satu hal yang sama, mereka pun menjadi dekat. Bahkan lebih saat ini New lebih dekat dengan Gun ketimbang Off.

"Tidak apa-apa. Santai saja." Sahut New dengan senyuman di bibirnya.

"Phi New, apa Phi Tay sudah datang?" Tanya Gun yang berusia dua tahun lebih muda dari New, Tay, dan Off.

"Belum, memangnya ada apa?" Tanya New yang menjadi penasaran karena Gun tiba-tiba saja menanyakan keberadaan Tay. Karena Gun jarang menanyakan Tay.

"Tidak apa-apa. Hanya saja Phi Tay akhir-akhir ini jarang bersamamu. Padahal biasanya kan kalian selalu bersama. Sampai-sampai orang kalau mencari Tay harus menemuimu begitupun sebaliknya.