Chapter 5

5.5K 408 31
                                    

AUTHOR POV

"New..." Seru seorang pemuda yang suaranya sudah lama tak New dengar. Suara yang sangat familiar bagi New.

"New, kau kenapa?" Tanyanya lagi.

"Apa yang terjadi padanya?"

"Bukankah dia itu New, mahasiswa yang terkenal pintar itu? Kenapa dia seperti itu?"

Beberapa orang mulai berkomentar pada New yang kini sudah berjongkok sambil menutup telinganya. Wajahnya mengisyaratkan jika dia sedang ketakutan. Keringat dingin mengalir deras dari keningnya hingga membasahi pipinya.

"Kau siapa? Apa yang kau lakukan pada sahabatku?" Tanya Off pada orang itu sambil mendorongnya.

Lalu Off menghampiri New untuk membantunya berdiri. Namun, belum sampai New berdiri, New sudah lemas dan hampir jatuh lagi. Beruntung Off langsung menahannya sehingga dia pun tak sampai jatuh ke lantai.

"Off, dia temanku. Jangan kasar padanya." Pinta New dengan suara yang serak.

Off terkejut. Pasalnya selama ini New jarang memperlihatkan kedekatannya dengan orang lain. Selama berkuliah, New hanya bersama Tay dan dirinya, serta beberapa anak dari jurusan yang sama dengannya. New terkenal sebagai mahasiswa yang pandai, tapi jarang berinteraksi dengan orang lain kecuali jika ada keperluan yang penting.

"Off, bisakah kau membantuku pergi dari sini? Aku tak sanggup menggerakkan kakiku." Pinta New dengan lirih.

"Tentu saja."

Off langsung menggendong New ke punggungnya. Dia segera membawa New ke klinik jurusan yang jaraknya tak terlalu jauh ditemani oleh orang yang disebut New sebagai temannya.

"New, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa seperti ini?" Tanya Off sambil berjalan.

"Aku...aku...aku.." New tak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Selain bingung, saat ini New merasa jika tubuhnya sangat lemas dan tak bisa bergerak. Mulutnya tak mampu mengeluarkan suara bahkan jika dia berniat untuk berbicara.

"Sudahlah, tidak perlu memikirkan itu. Sekarang yang terpenting adalah membawa New ke klinik." Ungkap teman New yang tak kuasa melihat New lemas di gendongan Off.

Tak lama mereka pun sampai di klinik. Tak perlu berlama-lama lagi, dokter yang berjaga disana segera memeriksa New. Sementara itu, Off dan teman New duduk di luar menunggu sampai New selesai diperiksa.

Hanya berselang beberapa menit, dokter keluar dari ruangan tempat memeriksa New. Sontak kedua pemuda itu langsung memberondongnya dengan pertanyaan mengenai kondisi New.

"Kondisi New baik-baik saja. Dia hanya syok dan kondisi tubuhnya yang lemah. Saya sudah memasangkan infus untuknya." Ungkap sang dokter menerangkan kondisi New.

"Apakah kami sudah boleh menemuinya?" Tanya Off.

"Tentu saja. Tapi tolong jangan mengganggunya, dia sedang beristirahat."

"Baik, Dok. Terimakasih."

Kedua pemuda itu langsung masuk ke dalam dimana New berada. Di dalam, mereka melihat New terbaring lemah di ranjang dengan infus yang menancap di lengan kanannya.

Off menatap New dengan tatapan sendu nan miris. Baru beberapa hari yang lalu dia melihat New terbaring seperti itu, tapi kini dia harus melihat New dalam keadaan yang sama. Dia tak menyangka hari pertama New kembali ke kampus akan di awali dengan keadaan yang begini.

"Kau teman New?" Tanya pemuda yang mengaku sebagai teman SMA New.

"Iya." Sahut Off seraya mengalihkan pandangannya dari New pada orang itu. "Kau sendiri?"

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang