Chapter 9

5K 311 44
                                    

Maaf lama baru bisa update..
Semoga nggak mengecewakan. Happy reading.. 😊

**********

AUTHOR POV

Tak terasa hari telah berganti dan mentari telah menyapa. Perlahan mata Tay terbuka saat cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela mengenai matanya. Saat dia melihat ke samping, dia tak sanggup menahan untuk tidak tersenyum saat melihat New yang masih terlelap.

Tangan Tay bergerak mengusap lembut rambut pemuda masih terlelap dalam tidurnya itu. Wajahnya memperlihatkan ketenangan. Dan wajahnya saat ini terlihat sangat manis seperti seorang bayi. Kulitnya yang putih dan halus membuat Tay ingin menyentuhnya.

"New, bangun. Sudah pagi.."

Tay menepuk lembut pipinya untuk membangunkannya.

"Eeeenghh..."

New yang merupakan tipikal orang yang mudah bangun segera mengerjapkan matanya. Begitu penglihatannya jelas, dia tersenyum menyapa Tay.

"Selamat pagi, New."

"Tay, kau sudah bangun?" New beranjak duduk setelah terusik.

"Emm.. Tumben sekali kau harus kubangunkan?"

"Kaulah yang membuatku kelelahan semalam. Dan teganya kau sudah membangunkanku di saat aku baru tidur beberapa jam."

New menggembungkan pipinya sembari memanyunkan bibirnya. Yah, dia memang kesal karena Tay membangunkannya di saat dia baru bisa tidur kurang dari tiga jam.

Tay mencubit pipi gempal milik New karena gemas dengan tingkah pemuda itu. "Kenapa kau sangat manis, New?"

CUPP... Lagi-lagi Tay mencuri ciuman saat New belum siap sama sekali. New hanya dapat menghela nafas panjang sebelum mendorong Tay untuk menjauh darinya. Jika dia tidak melakukannya, Tay akan melanjutkan aksinya ke tahap selanjutnya.

"Cukup, Tay. Ini sudah pagi." New beranjak berdiri dan memakai kaosnya yang sebelumnya tergeletak di lantai. "Apa kau belum puas dengan tanda yang kau buat di tubuhku?"

SREETTT.. Tay menarik New sampai New jatuh terduduk kembali ke ranjang. Tak hanya sampai disitu, Tay langsung melingkarkan tangannya di perut New sambil menyandarkan kepalanya di bahu New.

"Aku mencintaimu, New.." Ucap Tay sambil mengecup leher putih New.

"Apa yang kau lakukan, Tay? Lepaskan." New mencoba melepaskan diri dari Tay, namun karena tenaganya tak sekuat Tay, dia hanya bisa pasrah.

"Aku hanya ingin menyatakan pada seluruh dunia kalau kau sudah ada yang punya. Jadi, tidak akan ada yang berani mendekatimu."

"Jangan berlebihan, Tay. Tidak akan ada yang akan mendekatiku. Memangnya siapa yang mau sama orang kayak aku?"

"Banyak orang yang ingin mendekatimu. Karena kau punya hal yang membuat banyak orang ingin mendekatimu."

New melepas tangan Tay yang melingkar di perutnya, lalu berbalik untuk menghadap Tay. Lalu, dia menggerakkan tangannya ke wajah Tay.

Dan, CUPP.. Tiba-tiba saja New menempelkan bibir merahnya ke bibir Tay dalam sekejap. Namun, sedetik kemudian dia melepaskan bibirnya.

"Itu sudah cukup kan? Sekarang mandi." New tersenyum sambil mengusap lembut rambut Tay yang berantakan.

Senyuman di bibir Tay semakin mengembang sempurna. "Oke, aku akan mandi. Tapi satu kali lagi ya.."

"Tay..."

"Ayolah, satu kali lagi."

CUPP.. New kembali mengecup Tay, namun saat dia ingin menaril diri, Tay menahannya. Tay melumat bibir merah New dengan lembut. Meski sudah berusaha untuk melepaskan diri, namun karena kekuatan Tay lebih besar darinya, New pun pasrah.

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang