EPILOG

1.4K 72 13
                                    

AUTHOR POV

2 Tahun kemudian,

Seorang pemuda dengan mengenakan celemek berwarna biru muda tengah sibuk memasak untuk sarapan hari ini. Sambil mendengarkan alunan lagu yang lembut, dia bersemangat untuk membuat makanan. Mulutnya mengeluarkan suara senada dengan alunan lagu itu. sesekali dia tersenyum.

Sudah hampir satu tahun, aku dan Tay tinggal bersama. Untuk sementara kami tinggal di kondo yang terletak cukup dekat dari perusahaan keluarga Tay sehingga Tay bisa datang ke kantor tepat waktu. Memang sejak lulus setahun lalu, Tay segera bekerja di perusahaan ayahnya. Sedangkan New melanjutkan kuliahnya yang sempat satu semester tertunda karena kejadian tidak mengenakan yang menimpanya dulu. Dan baru sebulan yang lalu, New lulus dari universitas. Untuk sementara waktu, New tidak bekerja. Tidak lain karena Tay belum mengizinkannya.

Setelah selesai menyiapkan sarapan, pemuda itu beranjak menuju ke kamar bernuansa biru muda. Seorang pemuda berperawakan tinggi berbaring di atas ranjang dengan bertelanjang dada. Tampaknya dia masih lelap dalam tidurnya bahkan saat dibangunkan dia tidak beranjak sedikitpun. Malahan dia merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya.

“Sayang, bangun.. Ini sudah siang..” Bisik pemuda berkulit putih itu pada kekasihnya yang masih saja belum mau membuka matanya.

“Eeeennghhh…” Tay menggeliat seraya kembali memeluk gulingnya.

“Sayang….” New mengusap lembut rambut Tay.

“Lima menit lagi, Sayang..”

“Ya sudah, aku siapkan baju kamu dulu deh.”

Ketika New beranjak dari tempat tidur, tangannya ditahan. Dan saat dia menoleh, dia melihat Tay menggenggam tangannya.

“Kenapa?”

Greppp… Tay menarik New hingga tubuh New jatuh di atas tubuhnya. Lalu mendekapnya dengan erat seakan New adalah sebuah guling.

“Jangan pergi! Temani aku.” Ungkapnya manja.

“Bangunlah, sekarang sudah siang, bagaimana kalau kau terlambat ke kantor?”

“Tidak, aku masih ingin bersamamu.” Tay mendekap erat New dan mencium leher New. “Aroma tubuhmu sangat harum. Aku suka.”

“Karena aku sudah mandi.” New mencoba melepaskan diri, namun kekuatan Tay lebih besar darinya. “Sekarang kau yang mandi, aku akan siapkan bajumu.”

“Emmmm…”

Tay menggelengkan kepalanya.

“Ayolah, Sayang… Ini sudah terlambat, nanti Pa marah kalau kau tidak datang tepat waktu.” New mencoba melepaskan diri, namun terus saja gagal.

“Kalau kau menciumku, aku akan bangun.”

“Kau belum mandi.”

“Ayolah…”

CUPP…. New pun mengalah dan mencium kekasih yang sudah hampir tiga tahun menjalin hubungan dengannya itu. Tay adalah tipikal orang yang keras kepala, dia tidak akan mengalah. Terutama sejak mereka menjalin hubungan yang serius.

“Sudah cukup kan?”

“Belum..”

CUPP… Kini Tay berganti mencium New, namun dia tidak melepaskan ciuman itu. bahkan kini tangannya sudah ada di pinggang dan tengkuk New.

Mmmhh.. Mmmhhh… Tay melumat bibir New hingga New kehabisan nafas. Pemuda tampan itu tak ada niatan untuk melepasnya.

“Lee..passs,, Tayyy..” Ungkap New dengan suara yang lirih.

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang