Chapter 22

2.8K 240 53
                                    

Maaf baru up sekarang. Kemarin2 sibuk banget jadi baru ada waktu nih buat up. Semoga nggak pada bosen nunggu ya..😁

Happy Reading..😊

********

AUTHOR POV

Setelah selesai diobati, New keluar dari klinik untuk menemui Earth. Pasalnya dia janji akan pulang bersama Earth. Seharusnya sekarang Earth sudah menunggunya di kantin karena mereka janji bertemu disana.

Namun saat dia membuka pintu utama klinik, sosok laki-laki bertubuh gagah dan tinggi yang hampir sama dengannya berdiri di hadapannya sambil memegang handphone di telinganya. Tampaknya dia sedang dihubungi oleh seseorang.

"Tay, kau belum kembali ke kantin?" Tanya New pada laki-laki itu.

"Aku akan mengantarmu." Sahutnya tanpa melepas handphone dari genggamannya.

"Setelah aku mengantar New, aku akan segera kembali padamu. Kau tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri disana. Off dan Gun akan segera datang ke tempatmu."

Itulah kalimat terakhir yang dia katakan pada orang yang menghubunginya sebelum dia memutuskan sambungan telepon itu.

"Tadi aku sudah katakan padamu, kan? Kau kembali ke Jane dulu tidak apa-apa, kau tidak perlu menungguku. Aku bisa pulang sendiri. Lagi pula temanku akan mengantarku pulang." Jawab New.

"Temanmu? Tadi kau sendirian di kantin, dimana temanmu itu?" Nada bicara Tay sedikit ketus saat mendengar New akan diantar oleh orang lain.

"Dia orang yang bersamaku saat di rumah sakit waktu itu."

"Apa hubunganmu dengannya? Kenapa dia mengantarmu pulang?"

"Kami berteman sejak lama, memangnya ada yang salah kalau seorang teman mengantar temannya pulang? Kupikir itu hal yang biasa."

"Sepertinya kau sangat dekat dengannya."

"Iya, dia tahu semua tentangku. Dia sangat baik dan dia selalu menjagaku dengan baik. Aku sangat beruntung memiliki teman sepertinya."

"Sepertinya kau sangat suka menyanjungnya."

"Tentu saja, karena dia sangat baik. Dia pantas mendapatnya sanjungan dan pujian."

"Benarkah?"

New hanya menjawab dengan anggukan mantap. "Kalau begitu sekarang kau kembali saja pada Jane. Kasihan dia sudah menunggu lama. Tidak baik membuat perempuan menunggu lama-lama."

Tay menghela nafas sejenak sebelum melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tapi...."

"Aku bisa sendiri. Jangan lupa kalau aku ini laki-laki dan aku juga sudah dewasa, aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Kalau begitu, biar aku antar kau pada temanmu itu sebelum aku kembali pada Jane." Tawar Tay seraya merangkulku.

Khawatir jika Jane melihatnya dirangkul Tay, New melepas rangkulan dan mundur beberapa langkah.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Tolak New.

Saat New berbalik untuk melanjutkan langkahnya, Tay menahannya. Tay menarik tangannya.

"Apa lagi?"

"Kenapa sikapmu jadi begini? Seingatku tadi masih baik-baik saja, tapi kenapa sekarang kau terasa seperti sedang menghindariku?" Tanya Tay dengan wajah serius.

"Bukan maksudku untuk menghindarimu, aku hanya merasa tidak nyaman saat bersamamu. Aku tidak mau Jane salah paham. Aku tidak ingin ada masalah dengannya lagi." Jawab New seraya melepas tangan Tay dari tangannya. "Aku sudah lelah, aku tidak ingin berurusan dengannya lagi."

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang