Chapter 1

8.7K 602 20
                                    

NEW POV

BRUKKKKK...

Aku tak tahu apa yang terjadi karena saat jarak motor itu denganku semakij dekat, aku menutup mataku. Yang aku rasakan saat ini adalah ada seseorang menarikku dan aku merasakan pelukan orang itu. Lengannya cukup kekar sehingga aku sadar jika orang itu bukanlah Gun.

"Apa kau sudah gila?!! Kenapa kau menyebrag tidak melihat sekitar?!!"

Suara itu lagi. Itu adalah suara Tay. Jadi, dialah yang menolongku.

Perlahan aku membuka mataku dan satu pemandangan yang tidak biasa terlihat. Raut wajah Tay mengisyaratkan kekhawatiran yang mendalam. Aku tak menyangka jika dia bisa mengkhawatirkanku sampai seperti ini.

"Tay..."

Seruku memanggil namanya dengan suara yang rendah. Aku masih tak menyangka jika Tay menyelamatkanku.

"Apa yang kau lakukan?! Apa kau mau mati?!"

Suara Tay menandakan jika dia sedang khawatir ketimbang marah meskipun nada suaranya terdengar meninggi.

"Maaf.." Hanya satu kata itu yang keluar dari mulutku.

Secara perlahan aku melepaskan diri dari dekapan Tay. Meski aku merasa nyaman berada dalam dekapannya, tapi aku merasa tidak seharusnya aku berlama-lama dalam pelukannya. Terlebih lagi di samping Tay ada seorang perempuan yang aku yakini adalah kekasih baru Tay.

Tay memang seorang yang suka gonta ganti pasangan bahkan tak jarang dia dalam satu minggu berganti pasangan sebanyak tiga kali. Sekalipun para perempuan itu tahu jika Tay hanya ingin bermain dengan mereka, namun mereka tetap menerima setiap kali Tay mengajak mereka untuk berkencan.

Bahkan jika aku adalah orang yang diajaknya berkencan sekalipun tahu jika dia hanya bermain-main aku tetap akan menerimanya.

"Phi, kau baik-baik saja?" Tanya Gun yang panik.

"Aku baik-baik saja." Meskipun fisikku baik-baik saja karena ditolong oleh Tay, aku masih merasa syok atas apa yang baru saja terjadi.

Jika Tau terlambat menarikku sebentar saja, mungkin saat ini aku sudah tidak bisa berdiri tegak disini. Mungkin sekarang aku sudah terbaring di jalanan dengan berlumuran darah.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau mau mati?" Teriak Tay padaku lagi.

Mendengar suara Tay yang meninggi seperti ini membuatku merasa takut. Aku tak pernah mendengar suara Tay sekeras ini. Terlebih lagi teriakan itu ditujukan padaku.

"Cukup, Phi." Gun mencoba memisahkan aku dan Tay. "Sekarang Phi New pasti sedang syok. Jangan membentaknya seperti itu."

Tak lama mobik Off terparkir di dekatku dan Gun. Off pun segera keluar dan memegangku.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Off padaku.

Aku hanya mengangguk lemah.

"Kalau begitu, ayo pulang!" Off membimbingku masuk ke dalam mobilnya. Namun Tay tiba-tiba saja menahan tanganku.

Off pun langsung menatap Tay dengan tatapan yang cukup tajam. Aku belum pernah melihat Off melihat Tay seperti itu. "Kau mau apa lagi?"

"Apa maksudmu, Off? Aku hanya ingin berbicara sebentar dengab New."

"Kau mau berbicara apa lagi dengannya? Kau mau membentaknya lagi?" Tanya Off ketus.

"Aku hanya mengkhawatirkannya."

"Khawatir? Selama ini kau kemana saja? Apa kau tahu apa yang New alami selama ini?"

"Aku hanya...."

"Sibuk?" Sindir Gun kali ini. "Kau sibuk dengan gadis-gadismu kan? Bahkan sampai tugas pun harus Phi New yang menyelesaikannya."

My Last Love (COMPLETE) 💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang