RAYAN PART 17

97.6K 9.8K 825
                                    

HALLOOO! SUMPAH GUE NAPA SEMANGAT AMAT YAK😭

Ketemu lagi kita nich, apa kabar?

Guys, sebelumnya aku mau bilang terima kasih banget buat kalian yang selalu nungguin cerita aku, selalu vote dan juga komen🥺 Sayang banget sama keluarga online ku❤️

Semoga kalian selalu suka yaa sama ceritaku🥺

Karena yang neror aku di komen udah banyak, jadinya aku up sekarang aja👍BAIK BANGET KAN GUE?😘 Jangan lupa vote sebelum membaca, ramein tiap paragraf ya❤️

Part ini panjang banget guys jadi tolong hargain yaa hehe<3 Bacanya pelan pelan aja okk

Buah favorite kalian apa?👉🏻

Serial netflix favorite kalian?👉🏻

Happy reading!❤️

•••
"BI TUTI! TOLONG BANTUIN AKU PAKE SERAGAM SEKOLAH DONG!" Vano hampir saja menjatuhkan cangkir berisi kopi yang berada ditangannya karena mendengar teriakan anaknya.

"Ni anak kebiasaan teriak teriak." Vano menggelengkan kepalanya heran sembari membersihkan tangannya yang terkena tumpahan kopi menggunakan tissue.

Bi Tuti berjalan tergesa gesa menuju kamar nona nya.

"Yaampun non kaget saya." ujar Bi Tuti saat sampai di dalam kamar Anin.

"Hehehe maaf bi, tolong bantuin ya." cengir Anin dengan baju sekolah yang hanya terpakai di lengan kanannya.

Lalu Bi Tuti membantu Anin memakai seragam dan mengancingnya. Bi Tuti sudah menganggap Anin anaknya sendiri. Bi Tuti sendiri sudah bekerja semenjak Anin belum lahir hingga sebesar sekarang.

"Sudah Non!" ujar Bi Tuti dengan ceria.

"Makasih ya bi. Oh iya, daddy udah dibawah?" tanya Anin sembari menyisir rambutnya.

"Sudah non. Tuan sedang ngopi di meja makan. Non Anin ada yang perlu bibi bantu lagi?"

"Nggak ada kok bi. Makasih yaa." ujar Anin sembari tersenyum ramah.

"Baik non, kalau gitu bibi ke bawah dulu ya." pamit Bi Tuti.

Anin menganggukkan kepalanya, lalu berjalan ke arah meja belajar untuk mengambil tas berisi mata pelajaran hari ini yang sudah disiapkan daddy nya.

Sebenarnya, pagi ini Anin sempat beradu mulut sedikit dengan daddy nya. Anin ingin sekolah, sedangkan daddy nya tidak mengijinkan. Pada akhirnya Vano menyerah dan mengijinkan anaknya ini untuk bersekolah. Diam diam Vano mengirimkan Rayland chat untuk meminta tolong menjaga Anin.

Setelah tasnya sudah berada di gendongannya. Anin berjalan menuju ruang makan dengan menenteng sepatunya. Sesampainya di ruang makan, Anin melihat daddy nya sudah sibuk dengan ipad ditangannya.

Vano yang mendengar langkah kaki mendekat, mengalihkan pandangannya lalu menutup ipad nya. Terlihat anak gadisnya yang sudah menggendong tas dan menenteng sepasang sepatu di tangan kanannya.

"Kamu yakin mau sekolah? Luka di tangan kamu masih basah loh, belum kering." Vano mengambil sepasang sepatu di tangan anaknya, lalu berjongkok di hadapan Anin yang sudah duduk di salah satu kursi. Lalu ia memakaikan Anin kaos kaki dan sepatu.

RAYAN ✔️ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang