Pria dengan wajah tampan itu menarik lembut tangan gadis manis di sampingnya dan di bawa ke suatu tempat.
Gadis yang tak tau apa apa hanya bisa ikut saja. Dia bahkan sudah tau siapa yang menariknya."Kamu ngapain ajak aku kesini?" Gadis itu lalu bertanya ketika sudah sampai tujuan. Si pria membawa nya ke gedung belakang sekolah.
"Aku mo ngomong penting." Ucap cowok itu. Dia menatap dalam mata gadis di depannya seolah takut untuk berbicara.
" Apa?" Kata cewek itu. Dia juga seketika takut mendengar apa yang ingin di sampaikan oleh orang di depannya.
"Sebelumnya aku minta maaf. Kamu pasti udah tau aku kan' apa yang pengen aku bilang?" Tanya cowok itu dan di balas anggukan kecil.
"Aku udah coba bujuk mama tapi gak berhasil juga. Jadi, aku terpaksa harus ngelakuin ini. Ini juga demi kebaikan kamu, kebaikan kita juga."
Akhirnya cowok itu menyampaikan kalimat yang dia tahan sedari tadi.Gadis manis yang mendengar itu hanya bisa menundukkan kepalanya tak berani menatap mata pria di depannya. Dia sedang menahan air mata yang ingin keluar.
Pria itu menarik 'gadisnya' ke dalam pelukannya."Pliss, jangan nangis. Jangan buat aku bimbang, sayang. Aku gak mau lihat kamu nangis." Ucapan serta belaian lembut itu justru malah membuat gadis itu menangis.
"Kenapa? Kenapa harus kita sih?" Ucap gadis itu sambil meneteskan air mata.
Pria itu melepaskan pelukannya lalu menatap mata indah milik gadis itu."Aku tau, aku tau kamu gak bisa terima ini. Aku juga. Tapi kita emang harus pisah." Ucap nya sembari menghapus air mata gadis itu.
"Aku gak mau putus! Pokoknya gak mau! Aku yang bakal ngomong sama mama kamu!" Ucap gadis itu.
"Percuma, sayang. Kamu juga udah coba itu berkali kali, kan'. Tapi apa? Keputusan mama gak akan pernah berubah."
Gadis itu kembali menangis mendengar kalimat dari pria di depannya. Memang benar. Selama 2 tahun ini mereka mencoba tapi selalu gagal. Mungkin memang ini jalan satu-satunya. Terima atau tidak, kita harus terima.
"Hahh... Okey. Mungkin emang lebih baik kayak gitu. " Ucap cewek itu sambil membuang nafas. Pasrah.
"Gak apa apa kita gak pacaran. Yang penting aku masih bisa liat kamu aku udah seneng. Aku akan berusaha untuk bujuk mama lagi. Semoga bisa ya. " Sambung cowok itu.
Cowok itu lalu menarik pinggang si cewek untuk mendekat. Si cewek hanya bisa membuka matanya lebar.
"Kamu mo ngapain? Nanti kalo ada yang liat gimana?" Tanya cewek itu. Si cowok hanya tersenyum.
"Tenang aja,disini aman. Anggap aja ini perpisahannya kita." Cowok itu lalu menarik leher si cewek dengan kedua tangan nya lalu mencium kening mulus cewek itu. Lalu turun ke mata, hidung, kedua pipi, dan berhenti sesaat.
Seakan tau apa yang akan di lakukan oleh cowok di depan nya, si cewek justru mengatupkan bibirnya rapat. Tapi cowok itu justru menarik nya lebih dekat lagi. Menarik pinggang dan tengkuk gadis itu bersamaan.
"Cup".. bibir pria itu berhasil mendarat di pucuk kepala si gadis. Mata si cewek membulat namun kemudian menutup matanya perlahan.
Cukup lama hingga kemudian cowok itu menjauhkan wajahnya. Lalu menyentuh pipi si cewek."Inget ya, aku janji bakal bikin semua balik ke awal. Please percaya sama aku ya.."
"Aku harap ini bukan kali terakhir aku cium kamu." Bisik cowok itu tepat di telinga cewek itu.
Mereka kemudian saling memandang lama, lalu tersenyum. Sangat tulus. Mungkin bisa saja ini adalah kali terakhir mereka bisa saling memandang dan melemparkan senyum.
∆∆∆∆∆∆
TBC...
Gimana? Suka gak? Jujur dari semua cerita yang udah aku bikin, cuma cerita ini aja yang berani aku publish. Yang lain cuma di draft aja.
Semoga kalian suka ya.
Jan lupa vote....
Salam dari Vee...21/06/21
21:48
KAMU SEDANG MEMBACA
√Beginning or End? (COMPLETED)✅
RomanceBagaimana jika kita sudah berusaha melupakan, tetapi malah di pertemukan kembali?? Disaat itulah kita harus memilih, antara mengulang kisah kembali atau semakin berjuang untuk melupakan. Tidak ada untungnya. Jika harus memilih salah satu pilihan...