🌠✨CAFE ITU✨🌠

555 81 2
                                    

Hy guyss...
Happy reading
Vote ⭐





" Woii!! Betah banget Lo berduaan. Ini kita udah nunggu in Lo setengah jam. Lo lupa ya kalo gue sama yang lain mo nginep?"
-Ratu Sofya-


Murid-murid semua sedang membereskan barangnya karena sekarang sudah waktu nya pulang.

Begitu juga dengan kelas Aqeela sekarang. Aqeela ingin cepat-cepat pulang untuk istirahat sebentar, mengingat nanti dia akan pergi belajar bareng dengan Rassya.

" Je, gue pulang bareng Lo, ya." Saskia tiba-tiba saja sudah di samping Jefan.

Ya, saat ini geng mereka memang pergi ke basement sama-sama. Meski tak sekelas.

"Hmm... Biasanya pulang sendiri. Tapi boleh deh." Jefan langsung menoleh ke Saskia yang tersenyum saat permintaan nya di setujui.

" Hehe... Gue gak ada kuota plus gak ada pulsa. Jadi gak bisa hubungin orang rumah." Alasan Saskia.

" Yaudah ayok. Guys, duluan ya. Mo nganterin paket dulu gue biar sampe tujuan dengan aman." Jefan menarik tangan Saskia sedikit berjalan di depan.

" Ihh.. dikira gue paket apa." Saskia memukul lengan Jefan pelan. Jefan hanya cengengesan.

" Udah, Lo berdua cepet pulang sono. Jangan lupa anterin paketnya. Jan sampe lecet." Ucapan Kisha disambut tawa oleh teman-teman yang lain.

" Siappp.."

" Yaudah guys, kita duluan yaa. Bye." Saski melambaikan tangan nya dan di balas lambaian juga oleh yang lain.

" Mereka sweet banget deh. Tapi si Jeje nya nih belum ngasih kepastian. Gak tau kapan deh." Aqeela berucap setelah Jefan dan Saskia sudah berjalan duluan.

" Iya nih. Padahal Saskia setia amat nunggu nya. Gue kalo jadi si Kia paling udah nyerah." Sandrina menyetujui ucapan Aqeela.

" Udah jangan gibahin temen sendiri. Gak baik." Rey menengahi sebelum Aqeela dan Sandrina makin membicarakan Jefan dan Saskia.

" Yok, Rat. Kita juga duluan. Aku mo beli makanan kucing sekalian." Ajak Kiesha pada Ratu. Ratu mengangguk semangat.

" Kita juga duluan deh. Bye ciwi-ciwi ku." Pamit Ratu tak lupa mengusap kepala Sandy dan Qeela. Lalu dua pasangan itu pun pergi.

" Qeel, gue pulang sama Lo, ya." Pinta Sandy.

" Hah? Lo gak liat tuh sopir Lo udah nungguin di depan?" Aqeela menunjuk ke arah gerbang. Ya mereka sudah di halaman sekolah sekarang.

" Ihh.. padahal gue pengen sama Lo." Sandrina cemberut.

" Kan' bisa kapan-kapan, San."

" Yodah lah. Gue duluan ya." Aqeela mengangguk. " Duluan Rey, Sya." Tak lupa berpamitan pada dua cowok itu.

Sekarang tersisa Rey Aqeela dan Rassya yang berjalan menuju basement. Rey memarkirkan motornya dekat dengan jalan keluar basement. Jadilah saat baru masuk basement motor Rey sudah terlihat.

" Woii, gue duluan ya." Rey menepuk pundak Rassya disampingnya. Aqeela sudah berjalan duluan.

" Yoi.. hati-hati Lo."

" Yok, Qeel!" Rey sedikit berteriak.

Aqeela menoleh melihat Rey yang sudah siap dengan motornya.

" Bye, Rey!!"

Sekarang tersisa Rassya dan Aqeela. Hening. Yang terdengar cuma suara langkah kaki mereka. Aqeela berusaha untuk tidak grogi. Berjalan biasa saja. Seketika mobilnya terasa jauh.
Tapi groginya perlahan pudar saat melihat mobil silver itu sudah terlihat. Tidak jauh lagi.

√Beginning or End? (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang