Hy
Hello
AnnyeongHappy Reading
" Iya.. ini aku. Aku disini. Kamu gak apa-apa sekarang."
-Rayensyah Rassya-(Vote ⭐)
Seharusnya Aqeela sudah pulang dari tadi. Tapi karena dia harus ke supermarket dulu untuk membeli beberapa kebutuhan rumah, jadinya dia pulang sedikit terlambat.
Satu jam lamanya dia berada di supermarket. Jam menunjukkan pukul 6 sore saat dia selesai belanja. Langsung saja dia bergegas pulang, takut di cari orangtuanya. Handphone nya mati jatuh di toilet sekolah, tadi dia sempat ke toilet saat jam pulang. Karena itu dia tidak bisa memberitahu Mama dan Papa nya.
Sialnya, mobil Aqeela tiba-tiba mogok saat dia beranjak tak lama dari supermarket. Mobilnya mati di jalanan yang sepi, ya dia tadi memutuskan lewat jalan pintas yang jarang di lewati oleh kendaraan lain. Dengan keadaan hp yang mati, dia tidak tau harus menghubungi siapa, apalagi jalan sepi begini.
" Gue harus gimana nih??" Monolog Aqeela sambil berjalan mengelilingi mobilnya.
" Pasti mama sama papa lagi nyariin nihh..."
" Mana gelap banget lagi. Gue takut..."
Aqeela terus saja meracau dalam keadaan panik. Berharap ada seseorang yang lewat dan bisa dia berhentikan.
Masih dalam keadaan takut, Aqeela mendengar suara deru motor yang kira-kira lebih dari satu itu. Ada sedikit rasa lega, berfikir akan meminta bantuan dari mereka.
Tapi, raut wajah Aqeela seketika berubah kala melihat 3 pengendara itu turun dari motor dan berjalan mendekati nya.
" Ka-kalian mau nga-ngapain?" Aqeela terus berjalan mundur saat orang-orang itu semakin mendekati nya. Bahkan sekarang dia sudah jauh dari mobilnya.
" Hai manis.. sendirian aja nih.." Pria 1 berusaha menyentuh nya tapi di tepis oleh Aqeela.
" Ikut kita aja yuk, apa aja di kasi kok." Kata si pria 2 yang sudah berhasil menggenggam tangan Aqeela erat.
" Ihh... Apaan sih!! Lepasin gue!! Kalian siapa?!!" Aqeela terus berteriak saat 2 dari pria itu menahan tangan kiri dan kanannya.
" Jangan galak-galak dong, cantik." Pria 3 menyentuh dagu nya.
" Sialan!!! Jangan pegang gue!!!" Aqeela hanya bisa berteriak. Melawan tapi hasil nya nihil, tetap saja kekuatan 3 orang itu lebih besar. Di tambah lagi Aqeela yang belum makan semenjak pulang sekolah tadi membuat nya tak bertenaga.
" Eh, cantik kok nangis sihh..." Pria 1 itu menghapus air mata Aqeela membuat gadis itu menggeleng kepala karena tak mau di sentuh.
" Hikss.. tolong.. tolong jangan apa-apain saya." Suara Aqeela sudah memelan, apalagi hujan tiba-tiba turun membuat suhu udara tambah dingin dan keadaan Aqeela yang semakin lemah.
Aqeela ingin pingsan rasanya, tapi dia sadar bahwa dia dalam bahaya sekarang. Kalau dia pingsan, itu akan memberi peluang bagi 3 pria itu untuk menculik nya.
Mata Aqeela sudah kabur karena air mata yang terus mengalir dan tetesan hujan yang membasahi wajahnya.
Tubuh lemah Aqeela di seret paksa oleh tiga orang itu. Karena Aqeela yang berontak, satu dari pria itu berinisiatif menggendong nya.
' Bughh!!'
3 orang itu tumbang didepan Aqeela. Tangis nya perlahan memelan. Sempat shock dengan keadaan, namun tiba-tiba seseorang memeluk nya. Memberi dia pelukan yang nyaman dan menenangkan.
Aqeela sangat kenal dengan wangi ini. Dengan pelukan ini. Lama tak merasakan nyaman seperti ini. Perlahan dia membalas pelukan tersebut dan menutup mata nya.
" Rassya... Aku takut..." Tangisan Aqeela kembali keluar.
" Iya.. ini aku. Aku disini. Kamu gak apa-apa sekarang." Rassya, cowok itu yang memeluk nya menenangkan nya.
Aqeela terus menangis sambil. Mulutnya tak berhenti berkata bahwa ia takut. Tapi Rassya hanya mengelus pucuk kepala hingga punggung nya tanpa berkata apapun.
Mereka seakan melupakan teman-teman yang masih disana. Rey, Kiesha dan Jefan yang masih berdiri memegang balok besar yang tadi di pakai untuk memukul 3 pria itu.
Hujan sudah makin deras, tapi Aqeela masih saja memeluk Rassya. Begitu juga Rassya yang tak juga mau melepaskan.
" Sya, ajak pulang. Kasian dingin." Saran Kiesha yang sudah berlindung di bawah pohon dengan yang lain.
" Qeel..." Panggil Rassya pelan sambil menggoyangkan bahunya. " Yok pulang, disini dingin."
Tapi Aqeela tak bergerak. Tangisannya juga sudah berhenti. Rassya merasa bobot tubuh Aqeela memberat, ternyata gadis itu pingsan dipelukan Rassya.
" Guys.. cepet siapin mobilnya." Rassya buru-buru menggendong Aqeela.
" Qeela kenapa Sya?" Tanya Ratu.
" Dia pingsan."
Saskia langsung membuka pintu belakang mobilnya, membiarkan Rassya memasukan Aqeela kesana.
" Sas, gue yang nyetir. Lo, pegangin Aqeela di belakang." Rassya mengambil ahli mobil Saskia tersebut. " Lo San, ikut sini."
Sandrinna ikut masuk dan duduk di sebelah Rassya, sedangkan Saskia di belakang memangku kepala Aqeela dipahanya.
" Rey, Je, titip motor gua. Sekalian tolong urus mobil nya Aqeela." Teriak Rassya dari dalam mobil sambil melempar kunci motor nya. Lalu mobil Saskia perlahan pergi dari tempat itu.
" Sorry ya guys, gue duluan. Gue anter Ratu dulu". Kiesha menyentuh pundak Rey dan Jefan guna meminta ijin.
" Tapi aku mo liat Aqeela, Kie.." Kata Ratu yang tak ingin pulang.
" Iya, pulang mandi dulu baru ke rumah Aqeela. Kamu basah loh ini.."
" Bener ya??"
" Iya.. ayok pulang."
Setelah nya, Ratu dan Kiesha pergi dari sana meninggalkan Rey dan Jefan yang masih mengurus mobil Aqeela.
∆∆∆∆∆∆
TBC...
Gk tau mo tulis apa...
See you next chapter..
Salam dari Vee....29/09/2021
19:07
KAMU SEDANG MEMBACA
√Beginning or End? (COMPLETED)✅
RomanceBagaimana jika kita sudah berusaha melupakan, tetapi malah di pertemukan kembali?? Disaat itulah kita harus memilih, antara mengulang kisah kembali atau semakin berjuang untuk melupakan. Tidak ada untungnya. Jika harus memilih salah satu pilihan...