Hy
Hello
Annyeong....°
°
°Happy Reading
" Kita jalanin aja dulu ya. Kita lewatin sama-sama. Waktu itu kita masih terlalu kecil memang, tapi sekarang kita udah cukup dewasa ngelawan itu semua."
-Rayensyah Rassya-(Vote ⭐)
Kedekatan mereka berdua, Rassya dan Aqeela makin terlihat sekarang. Bukan dekat sebagai partner lomba ataupun teman sekelas, kedekatan ini lebih dari itu. Tak hanya di kalangan teman-teman mereka, bahkan murid di sekolah pun menyadari hal itu.
" Kamu tau gak sih? Sampe sekarang aku masih takut satu hal. Aku takut kalo kita bakal ketahuan sama Mami kamu." Ucap Aqeela pada orang di samping nya, sambil memakan es krim nya. Mereka sedang berada di taman kota sekarang.
" Sama. Aku juga. Tapi aku yakin kalo sebenarnya Mami udah tau. Kamu lupa kalo banyak yang mata-mata in kita? Mungkin Mami sekarang lagi nyusun rencana, dan kita gak boleh kemakan sama rencana nya lagi." Balas Rassya, orang yang duduk di samping Aqeela itu.
" Sekarang gimana nih, Sya.. aku takut banget. Aku takut Mami kamu bakal nyusun rencana di luar pemikiran kita."
Rassya memegang kedua bahu Aqeela. "Dengerin aku ya, Qeel. Aku yang bakal jagain kamu. Oke. Aku janji Qeela, aku janji."
Aqeela tersenyum mendengar itu dan mengangguk. " Aku percaya kok sama kamu."
" Kita jalanin aja dulu ya. Kita lewatin sama-sama. Waktu itu kita masih terlalu kecil memang, tapi sekarang kita udah cukup dewasa ngelawan itu semua."
" Semoga bisa ya, Sya."
°
°
°
°
°
°(Vote ⭐)
" Anak itu memang gak bisa di kasi tau." Ucap wanita itu sambil memegang handphone nya. Kemudian handphone itu diberikan ke seseorang di depannya.
" Kamu tetep awasin mereka. Biarkan saja mereka seperti itu dulu. Kita tunggu saja tanggal mainnya." Ucap wanita itu lagi.
" Baik bos." Seseorang itu kemudian pergi menyisakan sang wanita dan seorang pria dalam ruangan tersebut.
" Mih, apa ini gak keterlaluan? Kamu udah terlalu ngekang anak kamu, biarin lah dia pilih apa yang dia mau. Dia itu udah dewasa. Gak harus diatur lagi kalo soal cinta." Sahut pria itu.
" Kenapa sih, Pih. Biarin aja, ini demi kebaikan dia kok. Aku nyari yang terbaik buat dia."
" Setelah aku pikir-pikir, ini semua bukan untuk kebaikan anak kita. Ini semua tuh cuma upaya kamu untuk balas dendam. Kamu yang paling jahat disini."
" Maksud Papi apa ngomong begitu?"
" Kamu udah bohong sama orang itu. Kamu janji untuk beritahu tentang kematian suami nya kan? Entah kamu lupa atau gak, sampai kapanpun kamu gak akan bisa kasi tau tentang itu. Kamu sama aja nyerahin diri kamu gitu aja."
Wanita itu terdiam. Ada benarnya yang dikatakan suami nya. Semua yang dia lakukan ini adalah demi dirinya sendiri. Dia yang ingin membalaskan dendamnya.
" Dan soal balas dendam itu, tolong dipikir baik-baik. Orang itu sudah bahagia sekarang, kamu jangan mengusik kebahagiaan mereka lagi."
Wanita itu tertawa remeh. " Haha.. karena itulah aku lakukan ini, aku tidak ingin lihat orang itu bahagia. Aku akan biarkan anak mereka yang rasakan itu semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
√Beginning or End? (COMPLETED)✅
RomanceBagaimana jika kita sudah berusaha melupakan, tetapi malah di pertemukan kembali?? Disaat itulah kita harus memilih, antara mengulang kisah kembali atau semakin berjuang untuk melupakan. Tidak ada untungnya. Jika harus memilih salah satu pilihan...