Minggu

174 25 0
                                    

Hallo. Langsung aja ya.
Happy Reading 🥰

**********

Minggu pagi di kediaman Bapak Chandrana Chanyeol Yang Terhormat udah pada sibuk masing-masing. Apa lagi anak sulungnya nih. Ya siapa lagi kalau bukan Renjuna Chandrana. Renjun turun tangga dari kamarnya sambil masang jaket.

"Mau kemana Bang?", Tanya sang Mami.

"Ke rumah Nakyung Mih", jawab Renjun sambil duduk di meja makan.

"Gak ikut ke rumah nenek dong?", Tanya sang Papi yang baru sampai meja makan juga.

"Next aja ya Pih, Nakyung hari ini tuh ulang tahun. Tapi dari semalam gak ada kabar", curhat Renjun.

"Lah. Kok bisa? Kalian berantem?", Tanya Mami Wendy sambil naruh roti bakarnya di meja.

"Berantem ngapain coba. Orang kemarin masih kesini juga", jawab Renjun sambil makan roti bakarnya.

"Ya siapa tahu kamu ketahuan chatting sama siapa namanya? Shu Shu gitu loh. Siapa Mi?", Tanya Papi Chanyeol ke Mami Wendy.

"Shuhua", jawab Mami Wendy.

"Iih apaan. Renjun gak ada apa-apa sama Shuhua. Nakyung juga gak pernah bahas Shuhua", elak Renjun.

"Ya siapa tahu", sahut Papi Chanyeol tak peduli sambil minum kopinya.

"Yaudah Mih, Pih, Renjun berangkat dulu ya", Renjun menyalami kedua orangtuanya.

"Iya. Hati-hati", jawab Mami Wendy.

"Masih ada uang kan? Masak mau ngapel bokek", ledek Papi Chanyeol.

"Masih sih. Tapi kalau Papih mau nambahin ya Renjun terima", kata Renjun sambil menengadah tangannya.

Papi Chanyeol memutar matanya malas tapi tetep aja ngeluarin duit buat Renjun.

"Makasih Pih", Renjun mencium pipi Papinya. Setelah itu ke maminya.

"Renjun berangkat. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

****

S

etelah kurang lebih setengah jam dijalan Renjun akhirnya sampai di rumah Nakyung. Satpam rumah Nakyung udah bukain gerbang buat Renjun. Dan bilang kalau di rumah cuma ada Nakyung. Orang tuanya lagi ke luar kota.

Renjun langsung ke pintu utama. Renjun buka pelan.

"Nakyung?"

"Sayang?"

Tetap gak ada jawaban. Akhirnya dengan sangat hati-hati Renjun melangkah kearah kamar pacarnya tersebut.

"Sayang?", Renjun buka pelan pintu tersebut. Tapi tetep gak ada jawaban.

Akhirnya Renjun buka lebar pintu tersebut dan masuk kamar Nakyung. Gelap. Itu yang Renjun lihat.

Akhirnya Renjun jalan kearah jendela yang masih ketutup tirai itu. Renjun sibak perlahan agar cahaya matahari masuk ke kamar tersebut.

"Engh"

Renjun menoleh kearah Nakyung yang baru saja melenguh di tidurnya. Mungkin terganggu dengan cahaya yang masuk ke kamarnya.

"Nakyung, bangun sayang", Renjun mendekat ke samping ranjang Nakyung. Renjun usah kening Nakyung yang berkeringat.

"Astaga. Panas banget. Kamu sakit?", Kaget Renjun begitu megang dahi Nakyung yang panas banget.

Science Seven (00-02LINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang