Don't REPORT! if you don't like it please leave this stall ⚠️Halooooo pembaca baru...untuk pembaca lama silahkan di baca ulang, kalian pasti kangen kan?
25 Desember 2020
Repost, Maret 2022======
Dua ice cream cokelat dan vanilla meleleh di genggaman ku, mungkin karena terlalu lama menunggu membuat ice cream ini meleleh merasa terabaikan.
Sudah lama sekali tradisi menunggu aku tekuni semenjak berhubungan dengan laki-laki most wanted di sekolah ini. Siapa lagi jika bukan Jeno-kekasihku.
Ketua tim basket yang digilai para wanita. Siap hati siap fisik dan batin jika menjadi pacar Jeno, pasalnya harus bisa menghadapi fans Jeno yang super kebangetan! Menjengkelkan.
"Yah, gue buang aja lah!" Aku melempar ice cream yang meleleh itu, lalu mengipas ngipaskan tangan.
"Kan! Tangan gue jadi lengket." Stok kesabaran Dania sudah habis. Ingin menghampiri Jeno yang entah sedang apa di ruang osis sana, tapi Dania tetap memilih duduk menunggu Jeno.
Ku lirik sana sini mencari kubangan air untuk membersihkan sisa ice cream dijemariku. Namun tak ada. Rasanya sangat lengket aku tidak nyaman.
"Nih."
Aku memerhatikan tissue basah itu sebelum mengambilnya dan segera membersihkannya. Dalam diam aku mendengar deru nafasnya,
"Jaemin, ehm thanks ya." Ucapku seadanya sambil tersenyum kecil. Ku lihat Jaemin ikut duduk di sampingku.
"Mau ice cream lagi?"tawarnya.
Aku menoleh cepat, apa katanya? Lagi? Yang tadi saja tidak ku makan ice cream pemberian Jeno meleleh di tanganku hingga terasa lengket.
"Ga usah Jaem."
"Dania"
Aku tertegun sejenak mendengar suara beratnya memanggil namaku, ketika itu pula tangan Jaemin sudah berada diatas kepalaku. Entah untuk apa, yang jelas hatiku berdebar kencang.
Aneh.
Jaemin ini adalah sahabat masa kecilnya Jeno pantas saja jika aku juga dekat dengannya. Tidak cukup dekat juga, karena sebenarnya sosok Jaemin susah diajak berkomunikasi dan susah di ajak untuk bergabung. Dia lebih memilih main football seorang diri atau dia akan pergi ke tempat dimana yang menurut nya tenang.
Mungkin hari ini hari yang cukup bagus untukku, selain bisa berkomunikasi dengan Jaemin aku juga dibantu olehnya. Namun tindakan ia barusan membuat ku setengah berdebar, Aneh bukan.
"Kalo gitu gue duluan ya, lo gak mau ice cream jadi gue pergi aja." Setelah mengatakan itu Jaemin mengacak pelan rambutku dan menatapku dalam.
"I-iya lo hati hati----"
Jaemin sudah melangkah meninggalkan ku sendirian. Tidak bertanggung jawab! Sudah mengacak rambutku dengan seenaknya lalu pergi begitu saja.
Tapi tidak papa ini bakal jadi pembuka dalam komunikasi yang baik untukku dan Jaemin.
∆∆∆
Dania terus menahan tangisnya yang sebentar lagi akan keluar, dia kesal dan sebal pada kekasihnya. Lagi lagi Jeno sibuk dengan rutinitas sehari-hari yang selalu membuat waktu kami terganggu.
"Sst Darl jangan nangis, kalo misalnya bisa aku udah izin Darl" Jeno mencoba membujukku.
Aku membuang muka tak mau menatapnya, biarkan saja si tukang sibuk ini! Aku capek, aku sudah tidak peduli dengannya. Untuk apa? Memang dia peduli padaku? Tentu tidak, dia lebih mementingkan Hobby nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K-POP NC NCT 21+
Teen FictionLAPAK KHUSUS DEWASA 21+!! JIKA TIDAK SUKA TINGGALKAN LAPAK INI⚠️ Haii aku kembali lagi me-repost cerita one shoot kemarin yg sempat kena report! Semoga tidak kena REPORT lagi🙏 •DILARANG PLAGIAT KERAS❌ Peringkat cerita:🥇 #1 - young adult (Desember...