Adrian khawatir setengah mati ketika melihat putri kesayangannya yang pulang-pulang sudah dalam keadaan kacau. Dengan mata yang membengkak dan memerah, rambut yang acak-acakan, dan pakaian yang sudah kotor, sehingga membuat Gracia saat ini benar-benar menyedihkan.
Adrian segera menghampiri putrinya yang tengah terduduk bersama teman-temannya, lalu kemudian ia membungkuk untuk bisa lebih jelas bagaimana kondisi putrinya saat ini.
"Cia sayang, siapa yang udah berani bikin anak ayah sampe kaya gini hm?" Adrian segera membawa Gracia kedalam gendongannya.
Sungguh hanya Tuhan yang tau, bagaimana khawatirnya Adrian ketika mendapatkan kabar bahwa putrinya digertak oleh orang dewasa.
Adrian benar-benar marah pada orang yang sudah berani menyakiti putrinya itu, tidak peduli siapapun ia, kalau sudah berani menyakiti Cianya, maka ia harus merasakan apa yang disebut kehancuran.
Gracia mendongkak menatap mata sang ayah, dengan sisa-sisa air mata di pipinya benar-benar membuat hati Adrian tersentil.
"Tante jahat itu yang Cia ceritain kemarin ayah, dia bentak-bentak sama jenggut rambut Cia sampe rontok," ucapnya yang sudah mulai menangis lagi.
Awalnya Gracia tidak mau menghancurkan Sylvia sekarang, akan tetapi wanita bodoh itu berani memprovokasinya duluan, maka jangan salahkan Cia apabila membuat orang bodoh itu menderita.
Sementara Adrian yang melihat putrinya kembali menangis, membuat hatinya sakit. Memangnya ayah mana yang tidak ikut sakit saat putri kecilnya yang ia jaga mati-matian dilukai oleh orang lain? Tidak ada. Setiap ayah pasti tidak akan terima apabila putrinya menangis karena orang lain.
Mata Adrian melirik anak-anak yang sedang duduk dan menatap Adrian polos, Adrian menghela nafas pelan lalu ia menatap Aiden dengan pandangan bertanya, "Siapa yang udah lakuin ini ke Cia."
Aiden melirik Emely sebentar lalu kembali menatap Adrian, "Ibunya Emely ayah," jawab Aiden.
Emely buru-buru menunduk ketakutan, merasa bersalah karena hal ini dilakukan oleh ibu tirinya sendiri.
Gracia yang melihat Adrian terus melihat Emely merasa was-was, buru-buru ia berkata, "Ayah ini bukan salah Emely ko ayah, itu ibu baru Emely yang buat Cia kaya gini, Emely juga sering di siksa sama Ibu barunya."
"Ayah tau ko sayang, ayah tau," jawabnya dengan lembut. "Ayah tau ini gak ada hubungannya sama Emely."
Gracia tersenyum ketika mendengar perkataan Adrian, awalnya ia takut ayahnya akan menyalahkan Emely, namun kini rupanya itu hanyalah kekhawatirannya saja.
Adrian menatap putrinya lagi, sungguh ia akan membayar atas apa yang orang itu lakukan pada putrinya.
'Sylvia Sparks berani menyakiti putriku, berarti harus berani menerima kehancuran' batin Adrian penuh kebencian.
***
Sylvia masuk ke dalam kamarnya, ia benar-benar sial hari ini. Niat hati ingin memberikan pelajaran pada anak kecil dan membuatnya tutup mulut, akan tetapi malah menjadi penghinaan untuk dirinya sendiri.
Ditambah saat ini ia merasakan sakit disekujur tubuhnya gara-gara di tendang dan di dorong begitu kuat oleh para bocah itu.
Sylvia tidak pernah menyangka bahwa ia akan kalah oleh anak kecil berumur 6 tahun pada akhirnya! Ia benar-benar tidak terima, harga dirinya tercoreng begitu saja.
Sylivia mengambil handphonenya niat hati ingin menelpon seseorang untuk membalaskan dendamnya. Ia malah di buat terkejut ketika melihat foto-foto dirinya yang tengah merundung anak kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/205807241-288-k355546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain For Past Revenge
FantasyDalam kehidupan sebelumnya, Gracia Wilson mati ditangan saudara angkatnya yang sangat licik bagai medusa. Dalam kehidupan sebelumnya, Gracia Wilson tumbuh menjadi gadis kejam dan dijuluki sebagai seorang Iblis. Saudari angkatnya telah merebut segala...