3. Pesta

44K 5.1K 137
                                    

Gracia menggeliat di tempat tidurnya, badannya terasa ringan setelah tidur cukup lama dari biasanya.

"Nona sudah bangun? Hari ini adalah ulang tahun Nona, selamat ulang tahun Nona. Nona sudah bertambah dewasa sekarang." Emy menatap wajah Gracia dengan senang, dengan semyum manis itu Emy mengucapkan secara tulus.

Gracia baru mengingat bahwa ini adalah hari ulang tahunnya. Ya setelah kehidupannya kembali ia tidak terlalu memikirkan acara ulang tahun.

"Telimakasih Bibi Emy, Bibi orang peltama yang mengucapkan ulang tahun untuk Cia," jawab Gracia dengan nada anak kecil.

"Sama-sama Nona, saya sangat senang apabila saya yang mengucapkan pertama kali untuk Nona."

Setelah ucapan Emy, tak lama seorang anak lelaki kecil tampan masuk kedalam kamar Gracia. Ia menggunakan tuxedo berwarna hitam yang nampak pas di tubuhnya.

"Kak Aiden," panggil Gracia yang nampak terpesona dengan tampilan Aiden. Mata bulatnya tak henti memandang Aiden takjub.

Sementara Aiden yang ditatap seperti itu oleh sang adik, merasa malu. Pipinya memerah dan tersenyum malu-malu.

"Cia bagaimana? Apakah Kakakmu ini tampan?" tanya Aiden dengan meminta pendapat.

"Kakakku sangat tampan, ah tidak Cia lasa Kakak adalah yang paling tampan diantala yang teltampan."

Aiden semakin senang mendengar pujian Cia. Adik kecilnya sangat pandai berkata manis.

"Benarkah? Kalau begitu Ciaku juga sangat cantik bagai malaikat," jawab Aiden riang.

Gracia terkekeh mendengar jawaban bocah lelaki kecil tampan itu. Ia tak percaya benarkah ia kakaknya yang sangat dingin itu? Lihatlah senyum malu-malunya membuatnya nampak terlihat lucu.

"Kakak tidak mau mengucapkan selamat ulang tahun untuk Cia?" tanya Cia dengan sedikit cemberut.

Aiden yang tersadar dengan tujuannya datang kemari seakan merasa bodoh, ia lupa tujuannya ke sini untuk menjemput adik kesayangannya sekaligus mengucapkan selamat dan memberikan hadiah ulang tahun untuk Gracia.

"Aish, Kakak lupa. Selamat ulang tahun Cia, semoga panjang umur dan selalu bertambah cantik," ucap Aiden sembari memberikan sebuah kotak yang terbungkus kertas kado berwarna merah.

Cia memandang senang hadiah yang diberikan Aiden kepadanya, ia mengambil kotak tersebut dan segera memeluk Aiden.

"Telimakasih Kakak, Cia sangat senang dengan hadiah yang Kakak belikan."

Aiden segera membalas pelukan Gracia. Ia mengelus pelan surai berwarna coklat indah milik Gracia.

"Sama-sama adik manis."

Emy menatap haru sepasang saudara itu. Ia sungguh sangat senang dapat berkerja di keluarga yang harmonis seperti ini, meskipun Nyonya susah meninggal. Itu tidak mengurangi keharmonisan di keluaga ini.

"Nona saya juga mempunyai hadiah untuk Nona muda," ujar Emy sembari menghentikan acara pelukan antar dua saudara tersebut.

"Wah Bibi Emy juga punya hadiah untuk Cia?"

"Hm tentu, Bibi juga punya hadiah untuk Nona muda." katanya sembari mengeluarkan sebuah kotak yang terbungkus kertas kado berwarna biru.

"Telimakasih Bibi, aku sangat senang," ucap Gracia dengan riang

"Sekarang mari kita bersiap-siap Tuan besar dan Tuan muda sudah bersiap-siap untuk pergi ketempat acara pesta ulang tahun Nona."

Gracia hanya diam, ketika Emy menggendongnya menuju kamar mandi. Di sana para pelayan sudah mempersiapkan keperluan mandi nona muda mereka.

The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang