35. Dia adalah Ashlan

23.3K 3.9K 572
                                    

Jantung Gracia berpacu cepat, dia tidak pernah dipeluk oleh lelaki selain ayah dan kakaknya selama dua kehidupan, terlebih lelaki yang memeluknya ini merupakan lelaki asing yang tidak dia kenal sama sekali. Meskipun dia dulu pernah bertunangan dengan Allarick, akan tetapi ia tidak pernah dipeluk seperti ini.

Perasaan aman dan seolah terlindungi, meresap dihati Gracia, ia tidak pernah merasakan perasaan ini di dekat laki-laki sebelumnya, meskipun dalam hidup ini ia baru berusia 10 tahun, namun tetap saja jiwanya sudah berusia lebih dari 20 tahun.

Tubuh lelaki itu begitu tinggi, bahkan Gracia pun hanya Sepinggang lelaki misterius itu.

"Lepaskan aku." Gracia pulih dari keterkejutannya, sekuat tenaga ia mencoba melepaskan dirinya dari lelaki bertopeng tersebut, namun ia tidak bisa, tenaga lelaki itu begitu kuat, sehingga Gracia tidak bisa lepas dari cengkraman lelaki misterius itu.

Si lelaki itu tersenyum dari balik topeng, "Berhenti memberontak, My little girl," bisik lelaki itu di telinga Gracia.

"Kau siapa? Apa kau gila? Meskipun kau sudah menolongku barusan, tapi bukan berarti kau bisa seenaknya memperlakukan aku seperti ini!" ucap Gracia dengan intonasi yang sedikit tinggi.

Namun bukannya melepas, lelaki itu malah mempererat pelukannya dengan Gracia. "Aku sudah menunggu  lama sekali untuk  bertemu denganmu, selama ini aku fikir kau hanya ilusi, akan tetapi kini kau berdiri secara nyata dihadapanku." Lelaki itu berujar dengan kata-kata yang Gracia tidak mengerti.

"Apa maksudmu? Apa kau benar-benar gila?" tanya Gracia dengan heran.

Bukannya marah karena dikatai gila oleh Gracia, lelaki itu malah terkekeh pelan, lalu dengan lancangnya, ia mengusap pelan pipi Gracia yang sedikit gembul.

"Aku tidak gila, aku tau semua hal tentangmu, tanpa terkecuali," ucap  lelaki itu dengan seringai tipisnya.

Tubuh Gracia membeku, ia menatap seolah tak percaya pada si lelaki misterius tersebut, fikirannya mulai bertanya-tanya. Darimana dia mengetahui segala hal tentangnya? Apakah lelaki itu juga tau perihal kelahirannya kembali?

"Siapa kamu?" tanya Gracia menatap mata lelaki itu tajam.

Si lelaki tertawa pelan, lalu kemudian ia melepas pelukannya. "Aslan, itu namaku. Ingat namaku baik-baik, mengerti?"

Gracia memandangan bingung pada lelaki yang mengaku bernama Ashlan, ia tidak pernah tau siapa nama penolongnya di kehidupan sebelumnya.

Gadis kecil itu mulai terheran. Mengapa? Mengapa Ashlan selalu menolongnya tiap kali dia dalam bahaya, baik itu di kehidupan ini maupun di kehidupan sebelumnya. 

Hanya sekali, Ashlan tidak menolongnya. Sekali-kalinya saat Gracia diculik oleh suruhan Anna.

"Ashlan," ucap Gracia mengulang.

Ashlan tersenyum tipis dari balik topeng, "Sepertinya kita harus berpisah di sini, selamat tinggal my little girl."

Ashlan segera berlari, dan menghilang dari pandangan Gracia.

***

Anna buru-buru memulai aktingnya, saat ia baru akan memasuki restaurant, ia melihat Adrian dan Aiden yang berjalan keluar dengan raut wajah khawatir.

Anna tersenyum, pikiran licik terbesit diotaknya.

"Anna, di mana Cia?" tanya Aiden to the point.

Bukannya menjawab, Anna malah mendukkan kepalanya seolah takut, air mata berlomba keluar dari ekor matanya.

"Anna jawab! Dimana Cia?" tanya Aiden sekali lagi, dengan nada yang cukup tinggi.

The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang