14. Pembalasan pertama

33.2K 3.9K 583
                                    

Gracia kini duduk ditaman belakang  mansion keluarganya, ia duduk di bangku taman berwarna putih, tak lupa ia memeluk boneka yang sangat cantik yang dibelikan oleh Adrian sebagai hadiah kemarin.

"Cia kamu di sini?"

Gracia mengalihkan atensi ke sumber suara, ia menatap Rossie yang kini tengah berdiri dihadapannya.

"Hai lossie," sapa Gracia seraya tersenyum manis.

Sebenarnya Gracia ingin muntah ketika tersenyum manis begini pada Rossie, namun dia tahan untuk rencananya.

"Cia kau tau? Aku dalitadi mencalimu kemana-mana, aku ingin belmain denganmu," ujarnya yang kini sudah ikut mendudukan dirinya tepat disamping Gracia.

Dalam hati Gracia berdecih, ingin main? Atau ingin merampok semua mainan yang ia miliki?

Gracia tau betul tabiat makhluk yang ada di depannya ini, ia berpura-pura baik, bermain dengannya dan mengambil semua mainan-mainan bagus yang Gracia sukai.

Namun dalam kehidupan ini hal itu tidak akan terjadi, ia tidak akan pernah sudi mainannya disentuh oleh makhluk menjijikan disampingnya ini.

"Cia itu bonekamu?" tanya Rossie matanya tak henti menatap boneka yang berada dalam pelukan Gracia penuh binar.

Gracia tersenyum miring dalam hati, sudah dirinya duga, makhluk menjijikan ini akan selalu merampok mainan yang Gracia miliki.

Sebenarnya Gracia sengaja membawa boneka yang sangat cantik ini, ayahnya tidak pernah membelikan mainan untuk Gracia secara asal-asalan.

Boneka yang diberikan oleh Adrian ini merupakan boneka edisi terbatas yang ada hanya 3 di dunia.

Dan ketika Rossie melihat bonekanya ini, seharusnya Rossie sudah tau, bahwa harga boneka ini sangat fantastis.

"Iya, boneka ini dibelikan oleh ayahku kemalin. Cantikkan?" balasnya riang.

"Ya Cia bonekamu sangat cantik, bolehkah aku meminjamnya?" tanya Rossie dengan antusias.

Gracia tersenyum sinis ketika mendengar permintaan Rossie, ia sudah menunggu moment ini, moment dimana Rossie meminta boneka yang sangat cantik ini, sama seperti dikehidupan sebelumnya.

"Kamu mau meminjam boneka ini?" tanya Gracia dengan tersenyum, bukan tersenyum manis seperti biasanya, akan tetapi senyum tanda bahaya.

Akan tetapi Rossie tidak mengerti, ia hanya fokus menatap boneka yang berada dipelukan Gracia dengan penuh binar, ditambah lagi dia hanyalah anak kecil saat ini, dia mana mengerti arti dari senyuman Gracia.

"Iya Gracia, kita adalah sepupu, jadi sepupu halus saling berlbagi mainan," kata Rossie dengan tak sabar.

Gracia ingin tertawa ketika mendengar perkataan Rossie, berbagi mainan ya? Cih, hanya Gracia yang tau spa yang dimaksud berbagi mainan oleh Rossie.

Rossie selalu mengambil mainan-mainan yang bagus milik Gracia, sedangkan Gracia sendiri? Ia selalu diberikan mainan yang sudah jelek bahkan rusak oleh Rossie.

"Tapi ini mainan favolitku, ditambah ini dibelikan oleh ayahku." Raut wajah Gracia berubah murung.

Rossie sudah memandang Gracia kesal, memangnya kenapa kalo dirinya ingin meminjam boneka cantik itu? Toh mainan bagus seperti itu cocoknya dimiliki oleh dirinya bukan oleh Gracia.

Memang apa bagusnya Gracia? Anak itu terlihat bodoh dan mudah ditipu.

"Cia, kita sepupu bukan? Jadi kau tak boleh pelit dan meminjamkan boneka itu padaku!" Rossie berkata dengan nada sedikit kesal.

The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang