48. Ice Cream dari Ashlan

21K 2.9K 290
                                    

Elina keluar dari ruangan yang digunakan untuk tempat eskul musik. Dia merasa malu. Bagaimana? Bagaimana bisa Gracia bisa dengan cepat membalikkan keadaan?

Dia ingat dengan jelas, bahwa dia sudah membuang kertas milik Gracia. Akan tetapi, kenapa juga Gracia tiba-tiba memilki bukti lain yang bahkan lebih akurat.

"Sialan, aku salah sasaran kali ini," monolognya kesal.

Dari awal kedatangan Gracia di sekolah ini, dia sudah menarik begitu banyak perhatian.

Orang-orang mengatakan bahwa Gracia itu sempurna. Dia cantik, baik, berbakat juga pintar dan dia berasal dari keluarga kaya. Dia hanya merasa bahwa dunia sangat tidak adil.

Mengapa Gracia diberikan kehidupan yang sempurna? Maka dari itu, Elina ingin melihat orang-orang menyadari nilai Gracia yang sebenarnya.

Dia tidak ingin posisinya sebagai bunga sekolah di sekolah ini tergantikan begitu saja.

***

"Cia apakah benar tentang hal yang beredar barusan? Bahwa kak Elina sudah memplagiati lagumu?" tanya Stella heboh.

Gracia menganggukkan kepalanya. Dia sendiri tidak paham, mengapa tiba-tiba kasus ini bisa tersebar begitu cepat? Ah mungkin itu karena Elina adalah bunga sekolah. Jadi hal apapun tentangnya itu akan cepat menyebar.

Stella merasa syok, dia sungguh tidak menyangka bahwa kakak kelas yang selama ini dia anggap baik dapat melakukan kejadian memalukan seperti itu.

"Astaga benar-benar padahal kak Elina itu terlihat begitu baik, tapi dia dengan tidak tau malu bisa melakukan hal gila seperti itu," ujar Stella tak menyangka.

"Ya begitulah, kadang apa yang kita lihat baik, belum tentu baik," balas Aland secara tiba-tiba yang malah mendapatkan pelototan sinis dari Stella. Gadis cantik itu masih merasa kesal pada Aland karena lelaki itu baru saja menyembunyikan parfum yang baru saja dia beli dari luar negeri.

"Mengapa wajahmu seperti itu? Masih marah padaku?" tanya Aland seraya menaik-turunkan alisnya.

Stella hanya mendengkus malas, dia tidak menjawab pertanyaan Aland sama sekali.

Sementara Gracia merenung sesaat, dia heran seingatnya dalam kehidupan sebelumnya Elina tidak pernah melakukan hal seperti ini.

Yang dia ingat, Elina adalah gadis baik dan juga manis. Dia dekat dengan Allarick dikehidupan sebelumnya, maka dari itu Gracia tidak segan-segan membully gadis itu.

Tapi dikehidupan sekarang ... bukankah dia tidak memiliki masalah sama sekali dengan Elina? Jadi mengapa Elina harus melakukan ini padanya.

Tring

Bunyi pesan masuk dari handphone Gracia membuyarkan lamunannya tentang Elina. Dia membuka handphonenya, dan muncul pesan dari nomor tidak kenal.

+7875434674348

Kamu di mana? Aku di sekolahmu sekarang.

_Ashlan.

Gracia sontak terkaget saat membaca pesan itu. Ini ... serius Ashlan kan? Astaga, benar-benar! Darimana lelaki aneh itu mengetahui nomor handphonenya.

Gracia dengan cepat membalas pesan Ashlan, lalu kemudian tak lama lelaki itu kembali membalas pesannya dan mengajaknya bertemu di taman belakang sekolah.

The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang