43. Pesta Keluarga besar

19K 3.2K 223
                                    

Anna tersenyum licik kala melihat sebuah gaun berwarna biru muda yang sudah disiapkan secara khusus untuk Gracia, dia tau bahwa keluarga Wilson akan selalu menyediakan gaun baik untuknya maupun Gracia setiap kali akan menghadiri acara penting.

Karena saat ini Anna berada dalam naungan keluarga Wilson, sudah pasti dia juga akan menghadiri acara tersebut.

Gadis cantik itu buru-buru mengambil sesuatu yang dia simpan di saku celananya, tadi dia sengaja membeli sebuah bubuk untuk membuat kulit manusia gatal-gatal. Rencananya dia akan menaburkan bubuk tersebut pada gaun Gracia agar nanti saat pesta dimulai dia akan ditertawakan karena terus menggaruk-garuk tubuhnya dihadapan semua orang.

Setelah ini Anna sangat yakin nama Gracia akan jatuh, dan kita lihat, apakah Gracia bisa terus Sombong setelah kejadian hari ini?

Membayangkan wajah Gracia yang terhina, dia tidak bisa menahan tawa kejamnya. Dia menengok  ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada yang melihat askinya saat ini, dengan cepat ia menaburkan bubuk tersebut dalam gaun Gracia.

Setelah selesai Anna tersenyum puas, dia tidak sabar melihat kejatuhan Gracia saat ini, dia tidak sabar melihat Gracia yang akan segera menjadi bahan lelucon orang-orang.

"Gracia, Gracia, aku benar-benar muak dan benci atas segala keberuntunganmu, dan aku pastikan semua hal yang kau punya akan segera menjadi milikku." Anna berkata pada gaun yang ada dihadapannya, dia segera keluar dari ruangan itu dengan cara mengendap-endap agar tidak ada yang melihatnya.


***

Gracia menuruni tangga dengan langkah anggun, dia begitu cantik menggenakan gaun berwarna biru muda lengkap dengan make-up tipis agar wajahnya terlihat lebih cantik.

Saat sampai dibawah Adrian, Aiden dan Anna sudah berkumpul di sana.

Dan Anna yang melihat Gracia menggenakan gaun tersebut tidak dapat menahan perasaan senangnya.

Anna segera menghampiri Gracia, dia tersenyum begitu manis. "Kak Cia, kamu benar-benar cantik, ah tidak, Kak Cia sangat sempurna," ucap Anna bersemangat.

"Terima kasih Anna, kamu pun cantik," balas Gracia seraya tersenyum lembut.

"Cia sinih lebih dekat dengan Kakak, jangan jauh-jauh gadis secantik kamu, yang ada nanti diculik," ujar Aiden dan segera menggenggam lengan adiknya itu.

Gracia hanya menggelengkan kepalanya pelan, sejak kapan kakaknya yang dingin bisa merayu perempuan seperti itu?

"Cia lebih baik bersama Ayah, percaya lah kamu akan lebih aman." Adrian buru-buru merebut putrinya, tak lupa dia menyentil lengan Aiden hingga membuat sang empu meringis kesakitan.

"Ayah, mengapa tiba-tiba melakukan ini padaku?" Aiden mengaduh tak terima, dia menatap Adrian tak terima.

"Tidak, Ayah hanya sedang menghukum anak nakal." Adrian bekata dengan tenang, dia menampilkan ekspresi tak bersalah bahkan setelah menyintil Aiden secara tiba-tiba.

Sementara Aiden hanya mencibir dalam hati, jika saja Adrian bukanlah Ayahnya sudah pasti dia akan mengajak pria berusia 40-an itu berduel saat ini juga.

Akan tetapi rupanya takdir tak memihak padanya, jika saat ini mengajak Adrian berduel, sudah pasti saat ini juga dia akan menjadi gelandangan.

"Ayah, Kakak sudah jangan bertengkar, lebih baik sekarang kita berangkat sebelum terlambat." Gracia buru-buru menengahi, yang langsung disetujui oleh Ayah dan Kakaknya.

The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang