44. Keadaan yang terbalik

19.5K 3.2K 247
                                    

Gracia duduk dengan begitu tenang, dia memakan semua makanan dan jenis minuman yang menurutnya lezat. Dia pikir, sayang sekali apabila tidak memakan semua makanan enak ini.

"Cia makan pelan-pelan, tidak ada yang akan ada yang mengambil makananmu." Aiden memperingati dengan lembut, tak lupa lelaki remaja itu mengelap remehan makanan yang berada di sudut mulut adiknya itu dengan pelan.

Gracia tersenyum imut. "Abis enak kak," ucapnya yang kemudian kembali memakan sebuah kue coklat ke mulutnya.

Aiden yang melihat kelakuan sang adik, hanya menggelengkan kepalanya. Merasa heran dengan sikap Gracia yang dari dulu tidak pernah berubah, polos, terlalu baik, dan juga sangat menyukai makanan manis.

"Kak Cia, sebentar lagi giliran kakak tampil, 'kan?" tanya Anna yang tiba-tiba saja muncul.

Memang di pesta ini para anak muda akan menunjukkan bakatnya masing, berhubung karena Gracia begitu pandai dalam bidang musik, maka dia akan menunjukkan kebolehannya itu dalam memainkan musik.

"Ya, sebentar lagi aku akan tampil bersama dirimu. Kau bermain piano, dan aku akan bermain biola," ucap Gracia dengan santai dan kemudian meminum sebuah orange juice yang sudah tersedia di sana.

Sedangkan Anna menyunggingkan senyum sinisnya dalam hati, dia tak sabar, tak sabar melihat Gracia menjadi bahan tertawaan di pesta ini, dan semua orang akan sadar bahwa dirinya lebih baik daripada Gracia.

Memikirkan Gracia yang akan menjadi bahan tertawaan tanpa sadar membuat Anna tersenyum puas. Dia ingin melihat bagaimana Gracia akan mengangkat wajahnya setelah kejadian memalukan yang terjadi malam ini.

Tak lama, pembawa acara memanggil nama Gracia dan Anna.

"Cia dengar namamu sudah dipanggil, ayo semangat adik kakak yang paling cantik," ujar Aiden seraya mengacak-acak pelan sehingga membuat gadis itu sedikit cemberut.

"Ih kak Aiden, jangan mengacak-acak rambut Cia, Cia tampil sebentar lagi." Gadis itu nampak memprotes namun tak urung dia juga senang karena perhatian Aiden.

Sedangkan Anna yang melihat kejadian itu hanya mendengkus malas, setelah malam ini apakah Cia akan tetap disebut cantik? Lihat saja.

"Yasudah ayo kak Cia, kita tampil."

Cia hanya menurut, kemudian mereka naik ke atas panggung.

Saat mereka naik ke atas panggung, semua mata tertuju pada mereka. Karena tak bisa dipungkiri baik Gracia maupun Anna mereka sangatlah cantik sehingga mudah menarik perhatian orang-orang.

"Hai semua, perkenalkan saya Gracia Wilson."

"Dan saya Anna, saudari Gracia."

"Kami harap, kalian menikmati pertunjukan kami." Anna dan Gracia berkata dengan kompak. Lalu kemudian Gracia mengambil sebuah biola yang sudah dia bawa dari rumah, biola itu pemberian Aland saat mereka masih kecil dan masih ada sampai sekarang.

Sedangkan Anna duduk di bangku piano dengan begitu anggun.

Baik Gracia dan Anna memulai permainan musik mereka. Jika kalian bertanya mengapa Anna tiba-tiba saja bisa bermain piano? Itu karena memang sebelum kedatangannya ke keluarga Wilson dia sudah memiliki bakat untuk bermain piano. Maka tak heran, dia begitu berani tampil sekarang.

Gracia langsung menyempurnakan posisi tangannya, perlahan ia menggesek senar biola, hingga memunculkan nada-nada indah dari setiap senar biola yang Gracia gesek.

Sedangkan Anna mulai menekan tuts-tuts piano sehingga mengikuti irama yang ada.

Awalnya semua berjalan dengan lancar, sampai akhirnya mulai terjadi keanehan.

Nada-nada yang dihasilkan oleh Anna tak seiras dan menghasilkan bunyi tak menyenangkan.

Anna mulai merasakan gatal-gatal disekujur tubuhnya, akan tetapi dia tetap menahannya, dia tidak mau malu.

Akan tetapi semakin dia menahannya, semakin dia merasakan gatal-gatal di kulitnya. Dia melihat ke arah Gracia yang masih dengan santai memainkan biola.

Hal itu membuat Anna bertanya-tanya, bukankah harusnya Gracia yang mengalami ini semua? Kenapa ini berbalik pada dirinya?

Anna mulai tak tahan dengan rasa gatal yang benar-benar menyiksa, dia dengan sengaja menggaruk punggungnya di depan banyak orang, dia tidak peduli lagi soal malu atau apapun itu, akan tetapi rasa gatal yang dia rasakan sudah benar-benar tidak bisa dikontrol.

Sementara orang-orang yang melihat kelakuan Anna mulai terheran, tak mengerti dengan keadaan gadis itu yang tiba-tiba merasa gatal dan Rossie juga Clara yang menyaksikan temannya juga tercengang.

Mengapa Anna tiba-tiba seperti itu padahal jelas-jelas mereka sudah menantikan moment di mana Gracia akan dijadikan sebagai lelucon, akan tetapi kenapa sekarang keadaan terbalik dan Anna yang ada di posisi ini?

Pertunjukan itu kacau, Anna terus menggaruk-garuk seluruh tubuhnya, sedangkan para penonton yang melihat mulai berbisik dan menatawai Anna.

Anna yang malu, dia segera turun dari panggung dan berlari menuju ke arah toilet.

Sepanjang perjalanan, dia disorak-soraki oleh para penonton yang ada.

Gracia yang melihat itu tersenyum miring dalam hati, dia seperti merasakan semacam flash back. Dalam kehidupan sebelumnya dia pernah berada di posisi ini, menjadi bahan lelucon orang-orang yang ada di sini. Semua orang melemparinya dengan makanan, bahkan mereka mengatainya binatang.

Harga diri benar-benar jatuh sejatuh-jatuhnya. Dalam kehidupan sebelumnya pun Anna sudah merencanakan hal seperti ini mempermalukannya. Akan tetapi kini Gracia bukanlah Gracia yang dulu lagi, dia sudah sangat hapal bagaimana rencana-rencana Anna yang akan dia lakukan kedepannya.

Sebenernya dia sengaja menciptakan dua gaun yang sama persis untuk mengecoh Anna, sehingga Anna merasa dia sudah berhasil untuk menjatuhkannya akan tetapi faktanya? Dia lah yang jatuh. Gracia tidak sebodoh itu untuk masuk keperangkap Anna. Maka dari itu dia ingin Anna bersemangat karena berpikir telah berhasil, maka setelahnya Gracia akan senang hati menjatuhkannya ke dasar jurang kekecewaan

Tak hanya itu, dia juga sudah membeli bubuk gatal yang juga dibeli oleh Anna, sebuah bubuk gatal yang akan bereaksi secara bertahap. Anna yang bodoh, dia dengan sengaja mencampurkan bubuk gatal pada pakaiannya, akan tetapi dia tidak sadar bahwa pakaiannya pun telah dicampuri oleh Gracia.

Jika saja Gracia tidak bergerak cepat mungkin, saat ini kejadian itu akan terulang lagi olehnya.

Melihat acara yang sudah mulai ricuh, Gracia segera meminta maaf pada para penonton di sana dan turun dari panggung.

"Kak Aiden, Ayah bagaimana keadaan Anna? Apakah dia baik-baik saja? Kenapa Anna tiba-tiba seperti itu?" tanya Gracia secara beruntun, dia bertanya pada dua orang itu dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Cia tenanglah, Anna mungkin tidak kenapa-kenapa dia hanya alergi makanan di sini saja mungkin," jawab Aiden menenangkan.

"Ya Cia, benar apa yang kakakmu katakan, Anna pasti hanya terkena alergi makanan, jadi kamu tidak perlu khawatir karena dua temannya itu sudah mengurusnya." Kali ini Adrian angkat suara.

Gracia hanya mengangguk mengiyakan, dan tetap mempertahankan wajah khawatirnya. Akan tetapi dalam hati dia tertawa, tertawa karena merasa lucu bahwa sebenarnya gatal-gatal Anna itu bukan karena alergi, tapi karena bubuk gatal yang akan membuat kulitnya memunculkan bintik-bintik mengerikan ditubuhnya.

Dari mana Gracia tau? Karena dia pernah mengalami hal serupa di kehidupan sebelumnya.

Hai guys, I'm back? Gimana part ini?

Guys do'ain ya semoga aku bisa namatin cerita ini sampai akhir bulan Oktober, rencananya aku mau bikin part ini tamat di bab 60-70an.

Btw guys, di sini udah ada yang nonton G30SPKI? Aku baru nonton filmnya, auto kebayang-bayang gak bisa tidur.

Oke guys see you next chapter ❤️




The Villain For Past RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang