12. SOSOK AYAH II

2.7K 205 3
                                    


"bunda.... Nana pergi dulu, bunda jaga kesehatan." Pamit aruna pada bundanya.

"Kamu juga jaga kesehatan. Sering sering berkunjung kesini, kabari bunda sama ayah ya nak" Ucap sang bunda sambil mendekap aruna, Nana hanya mengangguk sambil mengusap punggung sang bunda.

"Good bye bunda, ayah" ucap Nana sambil melambaikan tangannya didalam mobil.

Nana memasuki apartemen milik sang Daddy, sedangkan yang punya hanya menatap anaknya sambil tersenyum. Jadi beginikah rasanya punya anak-batinya.

-park Junwoo atau Xavier Alexander. Lelaki blasteran Korean-amerika, seorang usahawan serta seorang Casanova waktu muda yang hobinya bergonta ganti wanita untuk di tiduri. Namun naas, kecelakaan besar yang menyebabkan dirinya terkena dampak tak bisa memiliki keturunan.

17 tahun yang lalu dia meniduri salah seorang gadis karna pengaruh obat perangsang, tak disangka hal itu membuahkan hasil dan berakhir menjadi gadis cantik nan manis bernama Aruna Andhara.

Lelaki yang memasuki usia kepala 4 itu sekarang sudah tidak pernah bermain bersama wanita, hanya sekarang ia menjadi workaholic. Mungkin, keberadaan anaknya mampu membuat kehidupannya membaik.

Ia tersadar dari lamunannya saat ponselnya berbunyi menandakan bahwa adanya panggilan video.
"Yakk kenapa lama sekali menerima panggilan" teriak sang lawan bicaranya sambil menampilkan muka garang.

"Mommy pelankan suaramu" balasnya.

"Dimana cucu perempuan ku Xavi?" Tanyanya antusias. Sang penelefon itu adalah ibu dari Xavi-daddy Aruna.

Kemudian Xavi menuju kamar sang anak, dimana menampilkan Aruna yang tertidur sore ini.
"OMG his is so cute"

"Of course dia anaku" balas Xavi.

"Kapan kau akan membawanya kemari Xavi" tanya nyonya besar Alex.

"Secepatnya mom. Akan aku bicarakan denganya" ucap Xavi. "Aku tutup mom." Tambahnya lalu mematikan panggilan itu sepihak.

"Baby girl wake up." Ucapnya membangunkan sang anak.

Malamnya, kedua ayah dan anak itupun menikmati malam mereka, dalam artian saling bertukar cerita sambil menikmati camilan dan secangkir coklat bagi Nana dan kopi bagi daddy-nya.

"Sayang, hemm nenekmu tadi menelfon dan ia bilang Daddy harus membawamu kesana. Daddy juga harus mengurusi beberapa masalah dikantor pusat. Kau mau kan ikut Daddy kesana" ucapnya pada Aruna.

"Hemm tapi dad bagaimana dengan sekolahku, aku tidak ingin pindah sekolah. Lagipula bagaimana bisa kesana bukanya di negara Daddy sedang lockdown" tanya Nana.

"Begini saja, kita disana sebulan atau dua bulan. Untuk sekolahnya 5 hari lagi Jakarta akan lockdown, sekolah akan memulai kelas online 3 hari lagi dan di Korea 2 hari lagi sudah akan diberhentikan lockdown nya.  Kamu masih bisa mengikuti kelas meskipun disana, mungkin hanya menyesuaikan waktunya saja.
Tak apa kan."

"Tapi...." Ucap Nana ragu

"Sayang dengar, kau tak perlu risau begitu disana ada kakek nenek, paman dan bibi, kau juga punya sepupu.
Mereka tentu menerimamu, jangan pikirkan hal yang tidak-tidak." Ucap Xavi meyakinkan.

"Baiklah" ucap Nana akhir yang membuat senyum Xavi merekah.

"Kau mau jalan-jalan malam, anggap saja sebagai melepas malam di Jakarta" tanya Xavi yang membuat  Nana mengangguk.

"Dad" panggil Nana saat keduanya menikmati malam Jakarta disebuah cafe.

"Berarti kita 3 hari lagi berangkat??" Tanya Nana.

"Iya. Kenapa sayang"

"Gapapa sih cuma deg-degan. Heheh" ucap Nana sambil terkekeh.  Sedangkan Xavi mengacak puncak kepala Nana gemas.

"Maafin Daddy" ucap Xavi sambil memandangi Nana yang memakan es krimnya.

"Mungkin ini karma dari Tuhan karna banyak mempermainkan wanita. Aruna, Daddy tidak sebaik itu menjadi manusia. Daddy harap kamu dapat menerima Daddy" ucapnya

"Dad. Terlepas dari baik dan buruk, Daddy tetaplah menjadi ayah Nana, darah Daddy mengalir di tubuh Nana. Tapi, akan lebih baik daddy berubah karna diri Daddy sendiri" ucapnya. Xavi membawa Nana kepelukanya sambil mengecup puncak kepalanya.

***

DANDELION - ARUNA ADHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang